tentang bayi

11.1K 813 339
                                    

—bullied—

"nih nanti pencet yang ini ya dek, yang bulet bulet ini loh. oke? fotoin yang bener, yang bagus. awas kalo jelek." Jeongwoo sedang menjelaskan cara mengambil foto menggunakan handphone pada Jaegyu.

si bayi mengangguk angguk mengerti. memerhatikan handphone yang terpasang pada tripod di hadapannya.

layar handphone tersebut menampilkan empat sosok bapak - bapak yang sedang berpose bersama; fitur kamera belakang sedang digunakan.

ya, benar. mereka adalah Jeongwoo - Haruto - Yoshi dan Jihoon. empat sekawan yang sedang quality time dan memutuskan mengambil dokumentasi dengan bantuan Jaegyu yang bahkan tak mengerti apa apa.

siapa yang bodoh? Jeongwoo.

jadi, di pagi hari yang cerah ini. empat sekawan itu memutuskan untuk berkumpul bersama demi melepas rindu di rumah Jeongwoo. keempatnya menghabiskan waktu dengan mengobrol, bermain bulu tangkis, karaoke, makan makan, hingga menonton film horor.

tak hanya mereka. tentunya, Haruto - Yoshi dan Jihoon telah menikah dan berkeluarga meski tanpa kehadiran seorang anak seperti Jeongwoo; Jeongwoo satu satunya yang memiliki anak diantara mereka berempat.

bagai pinang dibelah empat, tak luput dari takdir sahabatnya. Haruto - Yoshi - Jihoon juga menikah dengan pria. sebut saja Junkyu, Mashiho dan Hyunsuk.

iya. benar. masih ingat sahabat SMA Junghwan dahulu? kabarnya, hubungan mereka berakhir bahagia seperti Jeongwoo dan Junghwan. yakni menikah.

Haruto menemukan Junkyunya saat kehujanan dan Jihoon menemukan Hyunsuknya saat salah masuk bilik toilet.

maka tak heran jika Junghwan sedang menikmati shopping serta treatment bersama ketiga suami manis dari teman Jeongwoo.

membiarkan Jaegyu ditinggal bersama empat orang berbahaya itu. karena Jeongwoo yang meminta agar si manis dapat menghabiskan waktunya dengan tenang.

meski Junghwan ragu, namun ia setuju. mau bagaimana lagi? teman teman SMA suaminya itu nampak sangat antusias dan bahagia ketika dirinya mengiyakan permintaan Jeongwoo.

tanpa tahu, kejadian apa yang akan dialami si bayi di rumah.

"yah disuruh motoin malah gigit jari! itu tombol bulet buletnya di hp bukan di mulut, botak." Jihoon protes sambil berkacak pinggang, menatap songong ke arah Jaegyu yang cengengesan.

andai Junghwan tahu. bayinya diajak bermain di kamar tamu dan dibully seperti ini oleh empat bapak bapak jiwa muda.

Jeongwoo berdecak, dia menghampiri si bayi yang telungkup di atas kasur dan mengelus kepalanya pelan.

"waw, botak."

begitu gumamnya.

karena frustasi Jaegyu tak kunjung mengerti instruksi yang diberikan, akhirnya mereka memutuskan foto bersama menggunakan timer.

setelah sesi foto-foto selesai. mereka berempat bergabung membaringkan diri di atas kasur bersama Jaegyu. disana Haruto menepuk nepuk bokong putra sahabatnya itu dengan pelan. lantas ia berkata "anak lo tititnya udah muncul belum woo?"

bullied; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang