—bullied—
hari ini adalah hari ulang tahun sekolah Jeongwoo dan Junghwan. sebagai perayaan, osis mpk SMA tersebut menyelenggarakan acara party selama dua hari satu malam. yang diisi dengan pertunjukan artis, pentas seni siswa siswi, serta lomba dan permainan.
hari sudah malam, jam tangan Jeongwoo menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas. pria berbahu lebar itu sedang merokok di bangku lapangan menikmati pertunjukkan solo Mashiho bersama sohibnya; Haruto.
namun tiba tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan Junghwan bersama seorang teman prianya. seperti belajar dari pengalaman, si manis kekasih Jeongwoo itu muncul untuk meminta izin dari yang lebih tua.
"kak Jeongwoo." begitu panggilnya, sementara sang pemilik nama hampir saja mematikan rokoknya jika yang lebih muda tak melarang.
"eh, ngga usah dimatiin rokoknya. aku ngga apa apa kok."
lantas Jeongwoo mengangguk, kemudian mendongak menatap kesayangannya penuh perhatian. "ada apa, sayang?"
sosok asing yang menemani Junghwan itu merona dan salah tingkah sendiri melihat bagaimana kawannya diperlakukan spesial oleh sosok berandalan.
"aku.. mau minta izin.. aku ikut lomba tarik tambang ya? boleh?" sang adik kelas menatap mata tajam pemuda tampan itu dengan penuh harap. bagaimanapun, kelasnya membutuhkan anak lelaki bertenaga kuat sepertinya untuk mengikuti lomba tarik tambang.
Jeongwoo tak menjawab, sang senior tingkat akhir itu malah mengambil satu tangan Junghwan, mengelus dan menatap lamat telapak tangan si manis untuk beberapa detik. kemudian ia mengangguk, menyetujui permintaan kekasihnya.
"iya boleh, tapi tangannya jangan sampe luka. janji?"
sontak Junghwan tersenyum lebar, pemuda manis itu mengangguk antusias dan berterima kasih karena Jeongwoo mengizinkannya.
"siapa yang ngurus lomba tarik tambang?" tanyanya lagi. kali ini dengan nada dan sorot mata yang mengintimidasi.
dan langsung mendapatkan respon dari sosok asing yang datang bersama Junghwan. dengan gugup orang itu menjawab "s-saya. saya ketua koordinator tarik tambangnya."
Haruto terkekeh mendengarnya, sahabat karib dari Jeongwoo itu hampir tersedak asap rokok mengetahui Junghwan sampai membawa ketua koordinator perlombaannya langsung demi meminta izin pada Jeongwoo.
tak ada kalimat yang dilontarkan Jeongwoo kepada sang ketua perlombaan, hanya tatapan tajam dari mata serigala yang menguarkan aura dominasi kuat sehingga mengintimidasi siapapun yang ditatap. dengan itu pun, sang ketua mengerti. jadi dengan sigap dirinya menjawab "nanti tangan peserta saya kasih tepung dulu kok, Junghwan saya pastikan aman kak. tenang aja saya yang tanggung jawab."
yah, itu hanya salah satu contoh Junghwan belajar dari pengalaman. contoh lainnya adalah seperti menghampiri Jeongwoo di kantin demi meminta izin jajan diluar sekolah, atau datang ke kelas Jeongwoo agar diperbolehkan ikut membantu teman temannya di gudang.
sudah seperti pasangan suami istri. dengan suami yang super strict dan istri penurut.
siang harinya. setelah acara selesai dan mereka diperbolehkan pulang. Jeongwoo tengah mengemas barang barangnya di kelas sambil menunggu Junghwan yang sedang jajan di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
bullied; iksan boys [end]
Fanfiction"yeee tolol, sembarangan bener lo sama pacar gue." romansa klasik ala anak SMA, yang dikemas dalam bentuk hubungan Jeongwoo- sosok most wanted sekolah dengan Junghwan- korban bully. dom! jeongwoo sub! junghwan (fluff - high school - bully - bxb)