lebih dekat

10.5K 1K 241
                                    

—bullied—

Junghwan dengan jantung berdebarnya mencoba setenang mungkin berjalan menyusuri koridor sekolah.

hari ini adalah hari libur, namun ia harus bekerja kelompok bersama teman temannya untuk mata pelajaran biologi. oh ayolah, siapapun tau bahwa guru biologi mereka sangat tidak berprikesiswaan.

dikarenakan tugas yang terlalu sulit untuk pemula. beberapa kelas sepuluh dengan tugas sama persis itu memutuskan mengerjakan bersama sama di aula sekolah. hanya mereka; kelas sepuluh ipa satu hingga ipa lima. karena kelas ipa enam dan tujuh memiliki tugas yang berbeda.

dan tentu saja, Junghwan datang tak sendirian. ada seorang kakak kelas berbahu lebar yang setia mengikutinya. Jeongwoo bahkan merelakan hari full sleepingnya demi memastikan kekasih manisnya baik baik saja.

"kakak.. ngga papa kah nungguin aku kerja kelompok? aku lama loh.." yang lebih muda mencicit ragu, membuat pria tinggi di sebelahnya menghela nafas. ini adalah pertanyaan ke 3685258 kali yang Junghwan tanyakan hari ini.

"gue ga keberatan, jangan overthinking." begitu tegas yang lebih tua.

Junghwan mengangguk mengerti, sang junior itu meneguk salivanya takut kala aula ternyata sudah dekat. Junghwan merupakan seorang siswa tertutup yang merasa dirinya tidak memiliki teman selain Mashiho, meski banyak murid lain telah berkenalan dengannya.

"masuk gih, handphone nya aktifin biar gue ga susah nanya kabar."

Jeongwoo menepuk bahu si adik kelas dan memberikan totebag berisi kepentingan Junghwan yang sedari tadi dibawakan olehnya.

meski si manis nampak begitu ragu dan takut, namun Junghwan memberanikan diri untuk masuk kesana. bagaimanapun tugas kelompok ini sangatlah penting dan mungkin rekan tim sudah menunggunya. jadi Junghwan berpamitan pada Jeongwoo sebelum masuk ke dalam aula.

"ga akan ada yang berani macem macem, percaya sama gue." begitu ujar sang dominan menenangkan, yang kemudian mengusak surai lembut kekasih manisnya sebelum benar benar pergi.

ah, sepertinya Jeongwoo benar benar membawa banyak perubahan besar pada hidupnya. seperti sekarang, Junghwan masuk ke aula dan semua orang menyambut kedatangannya. sontak rekan timnya mengacungkan tangan memberi tanda dimana tempat mereka.

baru saja Junghwan mendaratkan bokongnya di karpet; duduk bergabung bersama timnya dengan posisi melingkar, seseorang tiba tiba menoel noel punggungnya. sehingga ia berbalik dan mendapati Mashiho yang tersenyum lebar.

gemas sekali, meski keduanya berbeda kelompok. namun tampak tak terpisahkan.

entah berapa lama waktu berlalu, setelah bagian Junghwan hampir saja selesai dan pemuda manis itu memasuki mode seriusnya. sebuah tangan besar terasa mendarat di kepalanya dan mengusak surainya gemas. yang sontak membuat Junghwan terkejut dan mendongak— ternyata ia mendapati bahwa itu adalah kekasihnya yang datang membawakan sesuatu.

sebuah plastik hitam berisi dua botol minuman berperisa, dua buah onigiri dan dua buah sandwich diberikan kepada yang lebih muda. lantas siswa most wanted sekolah itu mengusap pipi kekasihnya sebelum berpamitan, "buat berdua sama temen lo nih. gue mau tidur di uks ya, kalo udah selesai telepon aja."

bullied; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang