kencan malam

11.5K 928 501
                                    

—bullied—

"kakak! selamat yaaa!"

Junghwan berlari dan memeluk Jeongwoo begitu saja, masih dengan sebuket bunga di tangan kanannya.

Jeongwoo tak mampu menyembunyikan senyum cerahnya. hari kelulusannya dihadiri sang kekasih, sang papa serta papi tirinya.

berbagai ucapan selamat serta buket dan hadiah didapatkan oleh pria berkulit tan tersebut. omong omong, dirinya lolos SNMPTN dan mengambil jurusan hubungan internasional di sebuah universitas ternama di luar kota.

"makasih banyak, dek. seneng banget gue." begitu balas yang lebih tua, sembari menatap mata cantik Junghwan penuh binar dan afeksi.

Jeongwoo menerima buket bunga yang diberikan kekasihnya, pria satu ini terlihat berkali kali lipat lebih tampan dengan setelan jas hitamnya.

kedua anak adam tersebut tampak bahagia dan begitu mesra. mengabaikan pandangan dari orang orang yang iri karena tak dapat memenangkan hati putra pemilik sekolah.


—bullied—

"keluar, gue udah di depan rumah."

"... sebentar."

dengan segera, Junghwan mematikan sambungan teleponnya dan turun ke bawah. membuka pintunya karena sang kekasih mengatakan ia ada di depan rumah.

Junghwan menjatuhkan rahangnya melihat Jeongwoo yang terlihat begitu tampan dengan setelan denim di atas motor vespanya. astaga, kekasihnya itu tak bilang jika akan mengajaknya keluar.

"pake jaketnya, kita night riding sebentar!" seru yang lebih tua setelah mengunci tatapannya dengan netra si manis.

ya tuhan, sebenarnya jam dinding menunjukkan pukul sepuluh malam. namun tak apa sih, selama itu bersama Jeongwoo. maka Junghwan merasa aman.

setelah memakai jaket dan mengambil ponsel. dengan tergesa Junghwan menghampiri kekasihnya, senyumnya nampak begitu lebar karena bahagia diajak keluar malam malam.

"kakak ngga capek? tadi baru aja perpisahan lho." khawatir si manis sambil menaiki jok belakang.

Jeongwoo menggeleng sebelum mengambil dua tangan Junghwan untuk memeluknya dari belakang.

"ngga, gue sengaja ngajak lo keluar jam segini. anggep aja gantinya jurit malem waktu itu yang gue larang."

ah, mengingat hal itu membuat Junghwan merasa bersalah telah merepotkan satu sekolahan.

cuacanya begitu dingin, sangat menusuk. angin malam dengan langit gelap yang mendung membuat suasana menjadi lebih nyaman.

"kita mau kemana kak?"

"ke jembatan irigasi, buat makan sandwich sama susu."





































































































bullied; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang