Bab 5 Pangeran Frey

5 2 0
                                    

Wajah putih Pangeran Frey tampak memerah, matanya nyalang menatap raja, tangannya mengepal, menahan amarah. Kakinya melangkah, hendak mendekati raja, namun Adelio menahan dengan mencekal lengan Frey.

"Jangan permalukan ayahanda di depan tamu dan sahabatnya, dengan amarahmu itu. Tunggulah semua pulang, kita akan mendiskusikan hal ini!" bisik Adelio pelan namun penuh penekanan di telinga Frey.

"Kau bisa berkata seperti itu, karena semua kebahagiaan ini akan menjadi milikmu!" desis Frey, sambil menatap tajam tepat di iris Adelio.

"Kamu bisa mengungkapkan semua keberatanmu. Tapi ..., nanti! Jadi kendalikan dirimu! Jangan kekanakan!"

"Dasar, mulut besar!" desis Frey, serasa pergi bergegas dari area jamuan.

Adelio menarik napas panjang, dan mengembuskannya kasar. Selalu berakhir seperti ini. Frey yang tak pernah puas dengan keputusan ayahanda.

Sekilas mata Adelio menangkap, lambaian tangan ayahanda yang memintanya untuk mendekat dan berbincang bersama dengan Raja Thomas. Dia menjawab dengan anggukan kepala dan bergegas mendekat.

Adelio membungkukkan badan ke arah Raja Thomas, tangan kanannya menyilang ke dada sebelah kiri. Sebuah penghormatan, dan pengagungan kepada beliau.

"Tidak salah pilihan Raja Finn, yang telah memilih kamu untuk menjadi menantu Kerajaan Trasmoz. Aku sangat yakin hubungan ini akan membuat kedua kerajaan semakin besar dan disegani oleh kerajaan lain." Raja Thomas menepuk-nepuk pundak Adelio, sambil terkekeh. "Bukan begitu, Raja Finn?"

"Benar sekali, Thomas. Aku yakin sekali, Adelio akan membawa kerajaan kita makin gemilang dengan kebijakan-kebijakan yang nanti dibuatnya." Raja Finn terkekeh sambil mengangguk-angguk.

Adelio mengangguk, bibirnya menyungging senyum tipis, dan kembali meletakkan tangan kanan di dada kirinya. Pikirannya berkelana, sekilas mengingat kecemburuan Frey.

"Ada yang kamu pikirkan, anakku? Apakah kamu tidak berkenan dengan perjodohan ini?  Atau ada sesuatu yang memberatkanmu?" Raja Finn membaca raut muka Adelio yang tampak kacau.

"Emm ..., bukan begitu ayahanda, tapi memang ada sedikit ganjalan dalam hati saya." Adelio menjawab dengan hati-hati.

"Katakan saja, barangkali Raja Thomas mempunyai solusi atas permasalahanmu. Tidak baik membiarkan masalah berlarut-larut, tanpa penyelesaian." Wajah Raja Finn berubah menjadi serius. Seakan merasa ada sesuatu yang disembunyikan Adelio, yang dikawatirkan akan menjadi hal yang besar.

"Maaf beribu maaf sebelumnya, Raja Thomas. Bukan maksud saya untuk membuat anda tidak nyaman. Akan tetapi memang ada sedikit ganjalan di hati saya, terkait perjodohan ini.

Apakah Raja Thomas, benar-benar sudah yakin untuk memilih saya menjadi menantu anda? Mengingat selama ini, dari kecil Putri Masche lebih akrab dengan Pangeran Frey?" Adelio mencoba mengungkapkan kegundahannya.

Raja Thomas tersenyum penuh wibawa. "Aku tahu, Adelio. Bahkan sangat tahu, kalau Frey juga menaruh hati pada Masche. Namun, aku melihat Frey masih selalu dikuasai emosi, saat menghadapi masalah."

Raja Thomas menjeda ucapannya,  lalu menarik napas panjang dan kembali berbicara. "Memimpin sebuah kerajaan besar, bukan hanya dibutuhkan keberanian saja. Namun, pengendalian diri dan kematangan bersikap lebih diutamakan di atas keberanian, agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan."

"Kamu jangan terlalu memikirkan hal ini, masalah ini adalah sesuatu yang bisa diselesaikan, Nak. Aku akan berbicara dengan Frey, nanti. Percayalah, waktu akan menyembuhkan rasa kecewanya."  Kembali tangan kekar itu menepuk pundak Adelio, seakan menularkan rasa tenang kepada anak sulungnya.

"Baiklah, Ayahanda. Aku percaya semua akan baik-baik saja. Saya ijin untuk mencari Frey sebentar, sebab dia tadi pergi dengan amarahnya." Adelio berpamitan, seraya membungkukkan badan lagi. Pikirannya masih tidak tenang.

Frey, bukan orang yang mudah untuk menerima penjelasan orang lain, dan cenderung mudah terbawa emosi. Bahkan, tak jarang ia akan mencari pelampiasan dengan hal yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain .

Usianya yang bertambah dewasa, tidak serta merta membuat  dewasa pula jalan berpikirnya. Menurut ibunda ratu, sewaktu hamil Frey, sang Raja Finn sering pergi berburu bersama panglima dan pembesar kerajaan.

Emosi yang tidak stabil karena pengaruh perubahan hormonal, membuat Ratu Lyodra ingin selalu diperhatikan dan dimanja. Banyak permintaan yang ingin dikabulkan suaminya. Namun, nampaknya hal itu  luput dari perhatian raja.

Perasaan-perasaan itu menghadirkan rasa bahwa Ratu dianggap tidak penting dan terlalu berlebihan, hingga  membuat hati Ratu Lyodra menjadi sedikit sentimentil. Tiba-tiba menangis, dan merasa sangat sedih karena merasa kurang perhatian. Tanpa di sadari ternyata hal ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin yang dikandungnya.

Frey, lahir dengan sangat sehat dan tampan, namun memiliki tingkat emosi yang tinggi. Dia akan menangis sangat keras, saat telat menyusu atau popoknya basah dan itu akan memakan waktu lebih lama untuk menenangkannya.

Uniknya lagi, Frey hanya mau ditolong oleh ibunda ratu. Apabila dayang-dayang yang menolong ataupun hendak menggendongnya, maka Frey akan menangis lebih keras. Karena itulah, terkadang sifat ini terbawa hingga dewasa. Entah karena merasa dimanja oleh ibunda ratu, atau merasa tidak ada yang salah dengan sikapnya. Karena seolah mendapat pemakluman.

Sangat berbeda dengan Adelio, yang pembawaannya lebih tenang dan  anteng. Siapapun yang melihatnya, akan langsung terpesona dengan tawa riang si jabang bayi berambut tebal hitam lurus itu.

Bersambung

Hai readers, apa kabar? Sudah masuk bab 5, nih. Bagaimana menurut kamu, cerita ini? Kasih komentar, kritik atau sarannya, ya. Biar tulisan Mak othor makin menggigit.😁

Jangan lupa baca karya peserta Olimpus Match Battle lainnya, ya!

1. Viloise--@Chimmyolala

2. The Lucky Hunter--@Dhsers

3. Tersesat di Dunia Sihir--@Halorynsryn

4. Aku Bisa--@okaarokah6

5. Kurir On The Case --@AmiyaMiya01

6. Is It Our Fate?--@ovianra

7. Crush--@dhalsand

8. Keping Harapan--@UmaIkhFfa

9. Cinta Alam Untuk Disa--@DenMa025

10. Memutar Waktu--@dewinofitarifai

Happy reading, ya

Tersesat di Dunia SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang