Tersesat di Dunia Sihir

Bab 8

“Bagaimana pendapatmu tentang perjodohan kakakmu dengan Putri Masche?” tanya Raja Finn yang sekonyong-konyong, membuat Frey tergeragap.

Raja Thomas menatap Frey dengan intens. Menunggu jawaban penting yang benar-benar ditunggunya.

“Tidak ada yang salah dengan perjodohan itu, ayahanda. Hanya saja, sebagaimana ayahanda tahu, Masche itu adalah teman baikku sedari kecil. Kami dekat dan saling mendukung. Tapi kenapa Masche justru akan dinikahkan dengan Adelio?”

“Adelio adalah kakakmu. Dia harus menikah lebih dahulu. Dan ayah kira jodoh terbaik untuknya adalah Masche. Kamu tahu juga, kerajaan kita juga butuh seorang penerus tahta.

Ayah sudah waktunya istirahat, dan kalianlah sebagai pengganti yang akan membuat kerajaan kita ini makin jaya.” Sejenak Raja Finn melihat Adelio yang berjalan mendekat.

Raja Paraldo itu melambaikan tangan ke arah Adelio, untuk bergabung bersama mereka. Lelaki berambut lurus itu memberi hormat dan duduk di sebelah Raja Thomas. Mereka membentuk setengah lingkaran, dan saling berhadapan.

“Apakah penerus raja harus anak tertua, Ayah?” tegas Frey.

“Kamu sudah tahu aturan itu, Frey. Dimana-mana, putra mahkota adalah anak laki-laki pertama.”Raja Finn menatap lekat putra kedua nya itu.

“Lantas anak kedua dapat apa, Ayah? Jabatan engkau berikan untuk Adelio, Masche pun dijodohkan dengan dia. Aku bagaimana?” protes Frey.

“Jangan memulai, Frey. Kita sudah sepakat bahwa kamu mendapat bagian utara dan barat wilayah kerajaan. Kamu bisa mengatur rakyat dan pemerintahan di sana.”

“Selamanya aku hanya menjadi bayangan Adelio. Aku hanya menjadi sosok di belakang layar demi kesuksesan dia.” Sejenak Frey berhenti berbicara, lalu menatap Adelio tajam.

“Dan kau, Adelio, tadi apa yang kamu janjikan padaku! Kau bilang ayah akan memindahkan kuasa itu kepadaku, dan menjadikan Masche sebagai pasanganku! Katakan, apa maksudnya ini!” cecar Frey dengan suara yang mulai tinggi.

Adelio bernapas panjang,” Aku tidak mempunyai wewenang atas hal ini, Frey. Semua adalah murni keputusan ayah. Maka dari itu, aku berharap kamu bisa meluluhkan hati ayah, sehingga beliau mau merubah keputusan.”

“Seharusnya kamu bisa bernegosiasi dengan kepala dingin. Kamu bisa mengatakan kehebatan apa yang kamu punya, sehingga lebih pantas memangku jabatan tertinggi di kerajaan ini,” sambung Adelio lagi.

“Siapa yang tidak tahu kehebatanku di sini? Si ahli perang, pemanah jitu tiada tanding, ilmu politik dan kenegaraan pun sudah aku kuasai. Apa lagi? Dan kurasa sangat mustahil, bila ayahanda melupakan hal tersebut!” tukas Frey.

Raja Thomas terkekeh sebentar,” Aku menyukai ketangkasan dan kecerdasanmu, Frey. Selama ini kamu selalu jadi yang terbaik, takada yang meragukanmu. “

Sebersit senyum hadir di bibir Frey, jumawa. Akhirnya ada yang mengingat keunggulannya.

“Kami tadi berharap, kamu akan melengkapi keunggulanmu dengan strategi negosiasi yang cantik. Namun, ternyata kamu belum berubah, Frey. Kamu masih seperti remaja belasan tahun yang emosional.” terang Raja Thomas dengan suara yang lembut.

Frey mengepalkan tangannya, hampir saja ia meledak. Penjelasan Raja Thomas yang terdengar lembut itu terasa menusuk jantungnya. Ia tidak suka sisi sensitifnya diulas seperti itu.

“Tapi baiklah, Frey. Ayah memberimu waktu untuk memperbaiki diri. Jika selama tiga purnama kamu mampu berubah dan menjadi lebih baik dalam mengontrol emosi, ayah akan memberikan tahta ini kepadamu.

Mungkin ayah akan mendapat sanksi sosial karena tidak meletakkan aturan secara benar. Tapi selama Adelio mau mengalah dan menerima keputusan ini dengan baik, maka sudah tidak ada kendala dalam masalah ini lagi.

Pergunakan waktumu sebaik-baiknya, karena tidak ada kesempatan kedua. Jika kamu tidak mampu berubah, maka mutlak jabatan ini adalah milik Adelio.”

Seketika Frey berdiri dan menghampiri sang ayah,” Bolehkah aku memeluk ayah?”

Raja Finn berdiri dan memeluk sambil tersenyum anak bungsunya yang emosional itu. Sejenak meledak-ledak, tak lama kemudian menjadi sangat manis.

“Terima kasih, Ayah, atas kesempatan yang diberikan. Aku akan berusaha sekuat tenaga menjadi lebih baik. Tiga purnama tidak akan tersia-siakan begitu saja.” Wajah itu nampak sangat bahagia, dengan senyum yang merekah sempurna.

Frey menghampiri Adelio,” Terima kasih atas kebesaran hatimu, sungguh aku tidak tahu harus berkata apa. Aku bangga menjadi adikmu, Adelio.”

Lelaki kakak beradik itu berpelukan dan saling menepuk punggung. Raja Finn sangat bahagia melihat kedua anaknya akur dan tampak saling menyayangi. Semoga akan menjadi awal yang baik untuk hubungan kedua anaknya tersebut.

Frey berpamitan dari forum itu, dan beralasan masih ada yang ingin dikerjakannya. Ada beberapa orang yang ingin ditemuinya, untuk menyampaikan berita gembira ini.

“Apakah keputusanmu itu tidak terlalu tergesa-gesa? Apa kamu yakin, Frey bisa memenuhi janjinya?” Raja Thomas mempertanyakan keputusan Raja Finn yang menurutnya terlalu memihak si manja Frey.

“Aku sudah memikirkan hal ini, sebelumnya. Bahkan sebelum pengumuman perjodohan itu, aku sudah yakin akan seperti ini kejadiannya. Aku dan Adelio memang menginginkan dia berubah, dan bisa mengendalikan diri lebih baik lagi.” Raja Finn menjelaskan seraya tersenyum.

“Raja Finn, apakah maksud dari ucapanmu adalah bahwa Frey lebih cocok dengan putriku Masche?”

“Bukan begitu Raja Thomas, aku hanya ingin melihat dia bersikap lebih baik. Seandainya pun mereka akhirnya yang menikah, toh tetep keturunanku yang menikahi anakmu, Raja Thomas.”

“Tapi aku merasa, anda malah terkesan sedang mempermainkan nasib putriku. Seolah-olah, dia dijadikan piala, sebagai hadiah atas capaian Frey. Maaf, saya sangat tersinggung dengan sikap plin plan anda, Raja Finn.” Raja Thomas tampak sangat gusar.

“Sekali lagi aku minta maaf, Raja Thomas, sungguh maksudku bukan begitu. Aku—.”

“Cukup Raja Finn, keputusan anda ini sangat melukai harga diri saya. Saya permisi dulu, sebelum saya berkata-kata lebih buruk lagi. Terima kasih atas jamuannya yang istimewa.”

Raja Thomas berdiri dan beranjak dari tempat duduknya. Perasaan kecewa begitu menguasai hatinya. Setelah menghampiri Ratu Beatrice dan Putri Masche, mereka pun pulang kembali ke kerajaan Trasmoz.

Bersambung

*********

Halo readers,  apa kabar? Masih semangat membaca cerbung ini, kan? Semoga kalian selalu antusias mengikuti jalan ceritanya, ya.

Jangan lupa untuk memberikan kritik dan saran di kolom komentar, ya. Sekalian klik juga  emot bintang yang ada di bawah, ya.

Oiya, jangan lupa baca karya peserta Olimpus Match Battle lainnya, ya!

1. Viloise--@Chimmyolala

2. The Lucky Hunter--@Dhsers

3. Tersesat di Dunia Sihir--@Halorynsryn

4. Aku Bisa--@okaarokah6

5. Kurir On The Case --@AmiyaMiya01

6. Is It Our Fate?--@ovianra

7. Crush--@dhalsand

8. Keping Harapan--@UmaIkhFfa

9. Cinta Alam Untuk Disa--@DenMa025

10. Memutar Waktu--@dewinofitarifa

#OMB2022 #eventAE #wpAE #Olimpus #AEPublishing

Happy reading, dears.