☆[26]☆

587 88 3
                                    

Mata ku menuju seseorang yang ku kenal, dia tengah duduk di bangku pinggir pantai sendirian, entah dorongan dari mana, aku menghampirinya dan menyapanya.

"Ka Sean," panggil ku, dia menoleh ke arah ku dan tersenyum.

"Loh kamu ko disini?"  ucapnya yang sedikit kaget atas kehadiranku, aku tersenyum.

"Sini duduk,"  lantas aku segera duduk di sampingnya.

"Kaka ngapain disini? Nabila nya kemana?"

"Jalan-jalan aja sih, itu Nabila lagi ke kamar mandi."

"Kalian jalan-jalan kesini? Bukannya Nabila lagi hamil."

"Iyaa, katanya tuh bumil mau lahiran di Korea, makannya kita kesini,"   aku mengangguk mengerti "kamu kesini sama Reyhan?"

"Iyaa kaa,"  lantas dia mengangguk.

"Gak nyangka yaa kamu nikah sama Reyhan,"   ucapnya, aku terdiam   "Sean kira..., kita bakalan saling mencintai, dan yaa menikah memiliki anak-anak yang lucu hahaha," dia tertawa, aku tersenyum tipis kearahnya.

"Sean harap kamu bisa nerima Reyhan dengan apa adanya."   Aku mengangguk.

"Kaka awas aja yaa nyakitin perasaannya Nabila!!"   

"Hahah ngga akanlah.., kami saling mencintai,"    lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum tipis.

"Makasih buat semuanya ya Lin, makasih buat kenangan yang pernah kita buat berdua. Dan maaf telah menyakiti perasaan kamu gitu aja." Ucapnya dengan senyuman yang tak luntur dari wajah tampannya.

Aku tersenyum, "Iya ka.. Makasih dan maaf juga."

Kami saling melembarkan senyuman.

"Sean sama siapa?"  kami menengok ke sumber suara   "Loh Linda..."  Nabila sedikit berlari menghampiri ku dan memeluk ku erat.

"Bumil satu ini... Kenapa lari-lari sihh!"

"Huhu kangen kamu..."

"Samaa.. "  tak lama kami melepas pelukan kami.

"Kamu sama ka Reyhan kesini?"

"Iyaa, udah besar aja perut kamu Nabila,"  aku mengelus perut sahabat ku itu, dia terkekeh lucu.

"Iyaa hehe, aku mau lahiran disini tau Lin.."

"Iyaa... Semoga entar persalinannya lancar yaa, aamiin."

"Aamiin"

"Yaudah Linda, kita pamit yaa, bumil harus istirahat," ucap Sean, aku megangguk.

"Byee Bila,"  aku kembali memeluknya.

"Byee Lin🥺."   aku terkekeh atas ekspresi dari bumil itu, hehe dia lucu sekali, mereka pergi dari hadapan ku.

Dari kejauhan ku lihat Sean sangat bahagia bersama Nabila, sahabat ku, aku lega akan hal itu, mereka memang saling mencintai.

Tak lupa aku juga bersyukur memiliki ka Reyhan disisi ku, dia juga mencintai ku dengan tulus, tinggal aku saja yang membalas ketulusan cintanya.

Aku berbalik badan, dan menuju ke toko lemon tae tadi, mengingatkan bahwa aku meninggalkan ka Reyhan tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Ku lihat dia sedang asik menikmati minuman lemonnya, aku duduk dihadapannya.

"Kamu kemana aja sih Lin, tadi kaka nyariin kamu, kata mbak-mbak kamu ke toilet."

"Si mbak sok tau banget, tapi demi apa pun makasih buat mbak nya" -batin ku.

Aku tersenyum "iyaa aku ke toilet tadi ngga kuat mau pipis hehe maaf kaa."

[ Ka Reyhan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang