Kami pulang kerumah mami dan appa, mamah dan papa menginap disini juga
"Makan yang banyak nak, biar kamu cepetan sembuh."-ucap mami, aku megangguk
Kini kami sedang makan malam, makan malam kali ini membuat perasaan ku senang. Karena sudah 1 bulan kami tak makan bersama seperti ini.
Ketika sedang asik dan menikmati makan malam buatan mami dan mamah. Perutku tiba-tiba mual kembali, lantas aku segera berlari ke kamar mandi dekat dapur.
"Ehh kenapa?" Ucap mereka kaget.
"Pasti mual lagi," ka Reyhan lantas mengejar menghampiri ku.
"Besan.. Apa jangan-jangan..." -mami
"Iyaa.. Tapi.. Kita liat nanti saja."-mama
"Semoga aja."-papa
"Iyaa semoga saja yang di semogakan terkabul."-appa
"Aamiin."
.
"Kaka.."
"Gimana udah enakan perutnya? "
"Ehm," aku megangguk "tapi pusingg."
Dia memopong tubuhku sampai ke ruang tamu, kami duduk disana dengan kedua orang tua kami.
"Kita kedokter yukk, mungpung masih jam segini," ucap ka Rey.
"Iyaa ada klinik 24 jam, kesana aja..." ucap appa, aku dan ka Reyhan megangguk.
"Tapi Rey.. Mami saranin kamu beli tespeck aja ke apotik."
"Tespeck mih?"
"Iyaa.. Dicoba aja dulu," ucap mamah.
"Tapi.. Aku takut.." aku menggenggam lengan ka Reyhan, dia menatap ku.
"Coba aja dulu sayang," ucap papa, ka Reyhan megangguk setuju.
.
Kami menunggu ka Reyhan yang membeli tespeck ke apotik, sedangkan aku terus saja bolak-balik ke kamar mandi, memuntahkan isi perut ku, rasanya sangat mual.
Sekitar 15 menit kemudian ka Reyhan kembali, dan langsung memberikan tespeck tersebut kearah ku. Aku masuk kedalam kamar mandi mengecek hasilnya.
Beberapa saat kemudian aku keluar dari kamar mandi, ku lihat muka ka Reyhan dan kedua orang tua kami, menjadi tegang.
Aku menyembunyikan tespeck tersebut dibelakang punggung ku, memberikan ekspresi yang sedih kepada meraka.
"Gimana hasilnya nak? " tanya mamah yang kini tampak khwatir, aku diam tak membalasnya, hanya sedikit menundukkan kepala.
Ka Reyhan menghampiri ku dan memegang pundak ku lalu mengelusnya lembut.
"Udah.. Ngga apa-apa ko," ucapnya, aku melihat kearahnya dia tersenyum lembut kearahku, lantas aku segera memeluk suamiku itu.
Dia mengelus punggung ku, aku menangis dalam dekapannya.
"Udah nak.." ucap mami yang kini berpelukan juga dengan Appa, mamah pun melakukan hal yang sama pada papa, kini suasana malam sangat haru.
"Kita duduk dulu yukk," ucap appa, kami pun duduk di ruang tamu
Suasana menjadi sedikit hening.
"Ka.. Ini.. " aku menyodorkan tespeck tersebut kepada ka Reyhan, dia menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Ka Reyhan ]
Teen Fiction"Jika memang dia sudah lelah dengan semuanya maka biarkanlah dia pergi begitu saja, tapi suatu saat nanti dia akan menyesal dan merasa bersalah karna telah meninggalkan mu" ucap ka Reyhan "Lo gak usah sedih lagi, ada gue disini" lanjutnya . . "Kita...