Dring!Gara Ganteng
Apart no 252, itu apart gw.BabyGirl
Iya, kak.Zura terus berjalan mencari kamar nomor 252 sesuai arahan salah satu karyawan yang bertugas di lobby. Lorong apartemen begitu sepi, Zura semakin mempercepat langkah nya. Biasanya jam segini, mereka sudah mulai keluyuran, genderuwo and the gang.
Tak lama kemudian, Zura telah sampai di depan pintu kamar apartemen nomor 252. Tangan nya terangkat lalu mengetuk keras pintu bercat putih tersebut. Berharap Algara cepat keluar, agar urusan nya disini cepat selesai.
Lima detik menunggu, pintu itu pun terbuka menampakkan sosok Algara yang mengenakan pakaian santai nya.
"Kak---"
"Lo terlambat 5 menit 32 detik!"
Zura meneguk ludah nya kasar, kalo Zura mampu sudah ia hajar cowok itu sampai masuk alam kubur kalo bisa. Untuk saat ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa, Zura tidak mau berhenti sekolah. Dia ingin mewujudkan cita-cita nya.
"Ck, lama!" Zura terkejut saat tangan nya di tarik paksa oleh cowok didepan nya, dalam hitungan detik tubuh Zura sudah berada dalam kamar apartemen Algara.
"Kak, sebenarnya kak Gara nyuruh aku kesini buat apa?" Zura menatap cowok yang baru saja menutup pintu dengan tatapan bingung.
Algara menoleh, menatap Zura dengan tatapan yang sulit di artikan. "Lo jadi pacar gue!"
Zura terkejut, dia langsung mendongak menatap kedua iris mata biru cowok dihadapan nya. Teringat wejangan Thalita, Zura langsung menggeleng kuat. "Maaf kak, aku nggak bisa."
"Ya harus bisa lah! Lo mau rahasia lo gue bongkar hah?! Mau lo?!" Algara melangkah maju, membuat Zura perlahan beringsut mundur hingga akhirnya gadis itu terduduk di sofa.
"Kenapa kak Gara maksa banget agar aku jadi pacar kak Gara? Kita kan baru kenal, baru ketemu kemarin. Kan masih banyak perempuan diluaran sana yang lebih cantik dari aku, kenapa kak Gara nggak cari yang lain saja, kenapa harus aku?"
Algara merundukkan tubuh, saat ini wajah mereka hanya berjarak lima centi. Zura menahan nafas, jantung nya seakan meledak saat itu juga, bukan deg-deg-an suka, tapi lebih ke takut.
"K-kak," Zura memejam kala tangan dingin Algara menyentuh pipi nya. Ini sungguh sangat gila, ternyata benar apa yang dikatakan Thalita, Algara memang ab-normal. Lelaki normal mana yang saat PDKT menggunakan cara gila seperti ini?
"Karena gue cuma mau lo jadi cewek gue." Sapuan lembut di pipi Zura perlahan berubah menjadi cengkeraman yang sukses membuat kedua mata Zura terbuka lebar.
"K-kenapa maksa? Cinta itu butuh ruang dan waktu kak," ucap Zura pelan. "Dan aku juga nggak ada rasa apa-apa buat kak Gara, k-kita baru kenal."
Algara sontak melepaskan cengkeraman nya dari pipi Zura. "Kenapa?! Karena gue gak waras sehingga lo gak mau sama gue?! Gitu?! Atau ada cowok lain yang lebih dulu lo sukai?! Atau gimana hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GIOVANO
Teen Fiction"𝒀𝒐𝒖'𝒓𝒆 𝒔𝒐 𝒄𝒖𝒕𝒆, 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒈𝒊𝒓𝒍" ●●● "𝒀𝒐𝒖'𝒓𝒆 𝒎𝒊𝒏𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒐𝒏𝒍𝒚 𝒎𝒊𝒏𝒆, 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒈𝒊𝒓𝒍." ●●● --- Penasaran? Baca langsung!