"Sunho!," Menggema, larian mengeras melekat, tawa ricuh mendekat, saat saat ia berlari, seorang pemuda yang dimaksud menghentikan langkahnya, menoleh perlahan, hanya melihat sepayung menutupi tubuh mungil disana.
Dan setelah itu, ia mendapati teduhan singkat, menatap dalam yang menyodorkan payung, hujan deras membasahi bahu yang lebih tua, ia tertawa, "mari bersama," Meyakini ucapan, sang embuh terkesiap sejenak, melihat riangnya tawaan yang diberikan, sodoran sepenuh untuknya, tanpa memedulikan tubuh sendiri yang hampir seluruh basah.
Tak bersuara, ia hanya diam, membuat seorang yang menyodorkan mengikuti pergerakannya, tegunan, "ada apa?," Bertanya keheranan, didapati lelaki jangkung yang kesekian kali menarik nafas panjang.
"Baru kali ini.." Alis berkerut dalam, hujan deras tak mampu menembus bilik telinganya, doyoung mendekat, mencoba mendengar apa yang dikatakan.
"Maaf aku tak mendengarmu!," Celak kim ditemani tawa ributnya, kacau.
Sementara seorang lelaki tinggi, mengikuti lirikan tawa kesana-kemari lewat mata yang ia miliki, "baru kali ini, seorang berbalik padaku" Dan tersenyum.
©theending
Brakk!
Penglihatan merdu mengamati seisi ruangan, sunyi, sepi nan gelap, seketika mengigil dengan gigi bergerak, sesekali doyoung mencoba menahan kegelisahan, namun sama saja, ia tetaplah seorang pemilik jiwa yang sama.
Dengan tatapan polos nan tak mengerti itu, tubuh mungil didalam sana bergetar kesetanan.
Andaikan ia tahu arti 'menyenangkan' yang sky Jung maksud bukanlah seperti ini, maka doyoung bersumpah tak akan pernah datang mengikuti.
Pemuda aneh ini menggeleng riang, tidak, demi apapun, doyoung harus menjadi pria kekar yang bisa membantu tuannya apapun yang terjadi.
Apapun yang terjadi, namun, ini tak sesuai jangkauannya, kali yang terjadi hari ini tak sesuai dengan tugas seorang arwah yang akan ditangani olehnya sendiri.
"Mengapa kamu membawa paman tua ini?," Telak menoleh, gesturan meninju pria berkata barusan diurungi kembali setelah melihat Jung mengamatinya dari atas sampai bawah, "ia jaminan," Tertampilnya sebuah senyuman manakala ia berkata seperti itu, doyoung mengernyit dalam, seisi tempat ini seketika ribut dengan ricuh tawaan mereka.
Ia tak mengerti.
Mengapa mereka tertawa secara tiba-tiba begini.
Lalu apa jaminan yang dimaksud?
"Astaga kukira ayahmu!"
"Beruntungnya kau memiliki jaminan seperti ini, organ dalamnya pasti besar," Sentak doyoung memeluk tubuhnya sendiri kala memastikan tujunya penglihatan mereka menyaksikan sorot mata miliknya, hei! Ini hanya lemak! Organ dalam tak mungkin akan berubah, lagipula aslinya.. Doyoung tak seperti ini.
Namun.. Intinya, SKY JUNG SIALAAAN!
©theending
"MAAFKAN AKU, KUMOHON! AMPUNI AKU, KUMOHON!," Bunyi gertakan mengaduh, eratnya kembali mengepalkan telapak tangan sendiri, sudah ke ratusan kali ia melihat beberapa manusia kehilangan nyawa dan dipenuhi luka hanya karena mereka tak memenangkan permainan gila ini, sial, judi macam apa yang ditayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Latern [Jaedo]
Romance(HIATUS) © 𝘏𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘣𝘶𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘱𝘢𝘩𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘶𝘴𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘮𝘱𝘶𝘬...