12. ᴀɢᴀɪɴ-

219 24 4
                                    

"JIKA AKU MENYUKAINYA LALU KENAPA?!"

Semerdu tatapan, tak berhenti menatap satu objek perhatian, terus menerus menyaksikan gelapnya malam didalam kamar, dengan begitu ia tak berhenti menyaksikan penampilan kamarnya yang tak berantakan, seolah ia tak pernah menggunakan.

Satu kepala tak berhenti ribut berdebat, menyantap dirinya sendiri sehingga ia berdecak, sial, seharusnya ia tak begitu memikirkan dan tak ambil pusing bukan? Lantas bagaimana mungkin ia memikirkan kata-kata itu daritadi.

Ya, ia sendiri pun heran.

"JIKA AKU MENYUKAINYA LALU KENAPA?!"

"Ah sial.." Umpatan tak pernah luput dari bibirnya, setiap kali memikirkan berbagai macam, yang pasti terakhir kalimat akan ia lontarkan decakan beserta kata kasarnya.

Sehingga.

"Lee sunho" Satu kepala mengadah, pada jendela besar menampilkan seluruh pemandangan kota seoul yang sunyi.

"Kau kenal anak lelaki itu 'kan?," Bahkan, nakamoto sendiri mengenal pemuda yang disukai kim. Ya, bagaimana dengan dirinya sendiri?

Yang dulu berteman dekat oleh anak Lee itu.

Namun, apakah semua kebenaran, jika sebuah fakta bukankah membosankan, "sky Jung!," Sky Jung ya?.. Lantas, mengapa ia menggunakan nama ini sampai sekarang.

Hanya karena bocah lelaki itu menamainya.

"Sial, menjengkelkan"

Ck. Lk!

Suara dari lantai satu berdengung, sehingga akhirnya Jung berdiri dari tiduran, dan mengernyitkan mata. "Dia masih ingat pulang ternyata?," Gumam pria jangkung, mencoba tak ambil acuh, akan tetapi ia memiliki rasa penasaran yang hebat akan keadaan anak itu sekarang.

Ah, jangan tanyakan, bahkan ia sendiri tak mengerti ada apa dengan dirinya.

©theending

"Aku.. Bahagia.. Hyung.." Sky tersentak, kedua tatapan mengernyit kala mengamati senyuman terbit dari pemuda dihadapannya.

Andaikan ia tahu bahwa ending perjalanan kim seperti ini, ia tak akan meminta siapapun merencanakan semuanya.

"Tidurlah-

-bruk!

Jung tersentak, melihat arwah kecilnya terlelap hingga jatuh pada tubuhnya, membuat ia bertanya, apakah ia memiliki sihir baru?

Lelaki tampan ini pun menghela nafas panjang, lalu melirik pemuda yang tertidur lelap di dadanya, sehingga ia sendiri tak mampu bersuara. " Manis yang idiot," Celetuknya tanpa menyadari, berakhir ia menghela nafas dan menggendong kim untuk dibawah ke sofa.

Usai sampai pada tujuan, ia segera melempar tubuh Doyoung sampai terhempas, dan mengambilkan beberapa alat tidur, "hentikan.." Jung terdiam, menoleh pada pemuda yang wajahnya pucat pasi.

"Apanya hentikan?"

"Hyung hentikan.. Berhenti dari jalanmu.." Sky mengangkat kedua alis, apakah anak ini sadar?.

Tanpa memedulikan, ia benar berhenti, dan menunduk menatap embuh berbicara dengan keadaan mata tertutup.

"Kau sakit?," Gumamnya, kala telapak tangan menyentuh kening yang lebih muda, sehingga Doyoung terlihat menggeliat tak nyaman. "Heumm.. Nyam nyam," Doyoung berbalik dari posisinya, dan berhenti tepat dihadapan pria tampan yang kini tersentak akan jarak mereka begitu dekat.

Dream Latern [Jaedo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang