ᵗʰᵉ ᵉⁿᵈⁱⁿᵍPagi itu, begitu cerah sehingga mata yang ia miliki terbuka sempurna dimana ia merasakan istirahatnya.
Doyoung membuka mata, mengerjapkan perlahan, lantas ia terduduk ditemani kedua lengan terangkat.
Kim merasakan rasa tak asing di punggungnya, sontak ia mencari genggam, ditemukan kaos putih yang basah membuatnya mendengus dalam.
Ia lupa membersihkan dapur sebelum tidur, masalahnya malam itu, terlalu larut hingga ia takut untuk pulang sendiri, berakhirlah ia tidur di tempat kerjanya.
Dan bangun dengan jam tepat waktu, hu, maaf sky Jung, ia sudah tak pulang selama tiga hari ini.
Mendengus, berakhir ia berdiri ditempat pembasmi wajah, segera ia basuh sampai benar bercahaya, tersenyum, kim tersenyum, menemukan dirinya di cermin, tak masalah, Doyoung tetaplah Doyoung. Semalam, anak itu pasti terlalu mengantuk hingga ia bisa melihat wujud aslinya.
Mungkin mulai hari ini pemuda disana tak akan mengenal kim lagi, ah benar! Ia juga lupa bertanya pada Jung, merasa penasaran mengapa ada yang melihat dirinya sendiri.
Ternyata ada seorang seperti itu didunia.
Mustahil.
Ataukah bocah lelaki disana memiliki kekuatan ajaib yang bisa melihat hantu dalam masa hidupnya, astaga sangat menyeramkan jika terjadi didunia nyata.
"AH BONGSIL! SELAMAT PAGI!," Mengerjap, ia menoleh, didapati bibi melambai-lambai dengan lama ia menyinggung kan senyuman, "kamu sangat rajin datang sepagi ini," Terkekeh, ia mengangkat kedua alis.
"Haha benarkah? Kalau begitu aku bisa mendapatkan bonus bukan?," Ujarnya bercanda dibalasi tawaan. Mulai dari sana keduanya diam, melalui bibi yang membuka freezer dan Doyoung yang kembali merawat wajahnya walau mungkin dihadapan orang lain tak berubah dan tak berguna.
Ah lupakan.
©theending
"Nikmati makan siangmu," Ramah, terlampau ramah, tak terhingga sekantin melongo dengan tingkahnya.
Sebenarnya, tak ada alasan untuk melakukan ini, masalahnya hari ini, tak ada perundung yang melakukan kekerasan lagi, dan yang paling membuat nya bahagia juga, memikirkan pertanyaan 'bonus' tadi ternyata benar ada, dijawab cepat oleh bibi.
Bahagia sangat ia.
"Ahjussi, apakah ada hal baik terjadi hari ini?," Tanya salah satu murid sembari menyodorkan nampan, Doyoung menghela nafas panjang seraya menutupi sayup mata, semenit setelahnya ia tersenyum, "Kau benar! Astaga kau sangat hebat! Kau bisa membacanya," Dengan riang ia membalas sampai menghelus surai hitam si gadis, membuat lainnya iri saja.
Gadis disana menahan kemaluan yang diperlakukan Doyoung barusan, benar, walau begini ia sempat mendapat beberapa penggemar dengan alasan keren.
"Karena kamu bisa membaca pikiranku! Nikmati Makananmu," Tersenyum singkat kala ia menaruh beberapa lauk yang berlebihan, dengan enteng ia mengedipkan mata lalu menarik sudut bibirnya keatas.
Lebih tepatnya kesan yang ia miliki sekarang, menyeramkan! Bagi yang melihat siapa bongsil.
Namun, tidak dengan pemuda yang berada di ujung tak berbeda jauh dari jaraknya, menggengam beberapa buku tuk menuju perpustakaan, dan yang membuatnya berhenti karena melihat seorang pemilik senyuman manis berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Latern [Jaedo]
Romance(HIATUS) © 𝘏𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘣𝘶𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘱𝘢𝘩𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘶𝘴𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘮𝘱𝘶𝘬...