Jam menunjukkan pukul 07.00 Wib dan aku masih belum berangkat sekolah. Bisa kenak marah abis abisan ni sama kak dian kalau aku telat. Hari ini itu ada rapat untuk persiapan perpisahan anak kelas 12 yang akan berlangsung 2 hari lagi. Karena aku anak osis, jadi aku terlibat dalam acara ini.
"Yah, cepetan dong. Hana disuruh kumpul disekolah jam 07.30 yah."
"Santai aja kali han. Lagian ini juga masih jam 07.00 kok. Biarkan lah ayah santai demgan kopi ini dulu." kata ayah yang masih duduk santai di kursi kesayangan nya dengan kopi beserta koran ditangannya.
"Ayah mah enak, masuk kantor jam 08.30 nah hana masuk sekolah jam 07.30"
"Yaudah kamu santai aja. Lagian perjalanan kesekolahmu cuma 15 menit"
"Ayah gak boleh gitu dong. Hana kan harus disiplin. Iya kalau kita sampai ke sekolah dalam waktu 15 menit. Kalau gak gimana? Kan bisa dihukum hana yah.."
"Kamu itu ya.. Santai aja dulu."
"Ayah.. Gak boleh dong seperti itu. Anaknya mau tepat waktu kesekolah kok malah diundur undur sih? Antar sekarang deh yah. Kasian dia entar kalau kenak hukum" kata mama yang tiba tiba menemui kami berdua.
"Hmm.. Yaudah deh. Ayo, langsung ke mobil"
Aku pun masuk kedalam mobil. Keluarga kami bukan keluarga yang kaya, kami hanyalah orang sederhana. Bahkan di komplek kami ini, hanya kami lah yang punya 1 mobil dan yang gaya nya paling sederhana. Sedangkan yang lainnya, jangan ditanya lah! Serba mewah deh.
Sepanjang perjalanan aku terus melihat ke jam tanganku. Ini udah jam 07.23 tapi ayah bawa mobilnya santai banget. Aku mulai gelisah tak menentu. Aku terus membayangkan hukuman yang akan diberikan kak dian ke aku. Bisa aja dia memberiku hukuman jalan jongkok dari lantai 3 terus turun kebawah. Atau lari keliling lapangan 20 kali. Aduuuhh,, itu terus hadir di bayanganku.
"Yah, cepetan dong. Entar lagi masuk nih. Ayah kayaknya sengaja banget biar aku telat!"
"Hana.. Kamu itu terlalu gelisah, santai aja nak."
"Ayah daritadi santai aja! Ayah gak ngerasai hukuman yang diberikan kalau hana telat yah!" tak sengaja aku berucap seperti itu pada ayahku.
"Ternyata anak ayah sudah bijak dan sudah berani bicara kasar pada ayah"
"Maaf yah, abis nya hana terlalu gelisah."
Ayah menambah laju mobilnya karena ia melihat rasa takut diraut wajahku.
Akhirnya sampai disekolah. Telat 5 menit sih, tapi yasudahla. Biar deh dihukum sama kak dian. Aku menyalam tangan ayah lalu turun dari mobil. Aku berlari lari menuju ruang rapat. Jangan bilang rapatnya udah dimulai. Haduh, pintunya tertutup lagi.
"Kenapa gak masuk?" suara laki laki dibelakangku mengagetkan ku yang kala itu tengah mengintip situasi didalam
"Eh," kataku kaget. "Kamu sendiri kok gak masuk?"
"Ini mau masuk, kamu halangin jalannya, gimana mau masuk?" aku pun bergeser ke kanan
"Ayok masuk bareng aku, gak usah takut." ajak nya
Aku mengangguk dan mengikuti langkahnya. Aku melihat vina sudah duduk. Aku segera berjalan ketempatnya dan kebetulan disamping vina kosong.
"Kamu dari mana aja sih han? Sampek telat gini?"
"Ayah aku vin, dia santai banget tadi."
"Hadehh han. Kak dian tadi tuh dah marah marah sma kita gara gara gak ada yang mempersiapkan ruangan ini. Dan dia nyariin lo. Katanya, lo yang mempertanggung jawabkan ruangan."
"Astaga vina!" aku menepuk dahi ku. "Aku lupa vin, aku yang bertanggung jawab atas ruangan sebelum dan sesudah rapat. Aduh, gimana nih?"
"Lo sih han. Habis deh lo sama kak dian. Mana tadi ruangan berantakan amat! Kursi nya aja berserakan tak beraturan dan itu 5 menit lagi sebelum rapat dimulai. Minum dan snack belom disiapin buat ketua panitia maupun guru yang lainnya. Pokoknya kalau lo nengok kan dian marah tadi, lo bakalan takut abis deh. Kita semua tadi abis kena cubit sama dia!"
Aku hanya terdiam mendengar perkataan vina, takut banget kalau kak dian sampek marah ke aku.
Dari kejauhan aku melihat kak dian memperhatikanku dengan wajah yang bisa dibilang marah sih.
Rapat telah usai, kak dian memanggil ku dan membawaku keluar ruangan rapat.
"Darimana aja han? Gak tau kalau kita disini kerepotan?! Bukannya kamu ya yang bertanggung jawab atas ruangan ini?. Kenapa tadi masih jorok banget! Berantakan! Bahkan minum dan snack buat ketua panitia dan yang lainnya aja belum kamu persiapin. Numpuk semua tadi minum sama snacknya di dapur kantor. Kan kakak udah nyuruh kamu buat tanggung jawab. Gak mudeng apa?"
"Maaf kak. Kakak gak ada bilang ke hana kalau hana juga yang tanggung jawab atas konsumsi"
"Kuping kamu kemana? Kakak udah bilang berkali kali ke kamu. Kamu yang tanggung jawab ruangan, sama konsumsi. Tapi kenapa satupun gak ada yang dilakuin? Kamu gak tau kita itu tadi sibuk semua ngurusin ruangan sama konsumsi itu! Kalau kakak gak ada kerjaan, kakak bisa tanggung jawab atas itu. Tapi kakak lagi ada kerjaannya makanya kakak minta tolong ke kamu!"
"Maaf kak. Maaf banget! Tadi ayah hana santai banget kak, maafin hana kak"
"Udah telat semuanya!" tiba tiba ada lelaki yang mengganggu pembicaraan kami. Lelaki yang tdi, yang mengajakku masuk keruangan.
"Kak dian,"
"Apa man?" jawabnya dengan muka datarnya
"Udah deh marahnya, ntar makin tua tuh muka! Lagian juga semua dah lalu. Gak ada guna nya marah"
"Udah deh ah, mau apa kesini?"
"Ini, aku mau nanyak tentang ini...." aku pun tidak begitu memperhatikan apa yang mereka bicaraka kan. Hingga, kak dian beralih lagi ke aku.
"Sekarang hana jongkok!" aku mengikuti perintah kak dian.
"Mau kakak apain dia kak?" tanya lelaki itu
"Diam aja" jawab kak dian
"Naik kelantai tiga kemudian turun ke koridor bawah terus naik kesini lagi. Dengan jalan jongkok. Pokoknya kamu kelilingi unit kita ini!" hukuman yang daritadi ku takuti akhirnya terjadi. Kak dian memang seperti itu, sangat disiplin dan tak pilih kasih. Kalau ada anggotanya yang melanggar atau berbuat salah sekecil pun, dia gak segan segan menghukum kami seperti ini.
"Jahat banget sih kak" kata lelaki itu.
"Biar dia merenungi kesalahan dia. Mulai!" kak dian menyuruhku memulai hukuman ini..
Halloo., vomment nya ya guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with me
Teen FictionDia itu nyebelin banget. dari muka nya aja dah keliatan kalau dia itu anak orang kaya yang songong nya nakudzubillah. tapi, dia sukses banget buat aku gila kayak gini. ~Hana cyntia Gila ya nih cewek, asal ngeliat muka gue, ada aja tingkah nya. ielfe...