"Hai." Sapanya. dan aku masih terdiam
"Siapa han?" Teriak yoga dari ruang tamu. Aku langsung berlari menghampiri yoga dan meninggalkan lelaki itu
"Loh? Kok malah kesini? Siapa tadi yang datang?" . Aku masih diam
"Hello hana.. Siapa yang datang? Atau aku aja nih yang ngehampiri?" Kata yoga yang udah setengah berdiri.
"Jangan yog. Please..Biar aja dia masuk sendiri" Tanganku mencegahnya namun mata indah nya itu menatap ku sangat tajam dan itu membuat ku melepaskan tanganku dari tangannya.
"Hana!" sekarang yoga dihadapanku dengan lelaki yang tadi
"Kamu itu kenapa sih? Tadi pas aku datang kamu juga kayak gini. Kenapa sih?" Tanya yoga
"Huhhh.." Aku menghela nafas "Abis nya kalian datangnya tiba tiba dan ini tuh kayak gak nyata tau gak?! Kalian itu buat aku jantungan hari ini. Kenapa harus mendadak gini? Benci sama kalian!"
"ulu..ulu.. kamu yakin mau benci sama kita hah? Kamu nya aja kangenan sama kita, gimana kamu bisa benci sama kita?" Yoga mendekati aku yang tengah duduk di sofa hitamku ini. Ia memelukku. Dan ini beneran nyaman.
"Ya.. kamu itu memang selalu benar. Aku memang gak bakalan bisa benci sama kalian. Apalagi sama kamu .." Aku menatap wajahnya dan.. Plakkk!!
"Auuwww.. han.. apaan sih sakit tau!!". "Biarin wekk"
"Ki... Sini bareng kita,kamu gak kangen?"Eki langsung duduk disebelahku. sekarang aku sedang duduk ditengah laki laki yang selama ini udah ngebuat hidup aku lebih berwarna. Yap, Eki dan yoga. Mereka selalu berusaha ngebuat aku tertawa apapun acaranya
~~~
"Ki.. Yog.. Makan malam dulu yuk. main PS nya nanti lagi aja selesai makan."
"Iya hana sayang.,.." Jawab Yoga
"Iiih yoga apaan sih panggil panggil sayang."
"Kan sayang nya sebagai sahabat. Emang gak boleh?."
"Iya nih, Hana kok jadi agak sensi gitu ya kalau dengar kata sayang?" Sambung eki
"Iihh Eki apaan sih? Siapa juga yang sensi.". "Kamu tuh ya han, Manyun aja tuh bibir. Kalau kamu senyum kan kamu nya jadi lebih manis. Untung aja kita berdua sayang sama kamu, kalau gak udah kita siksain kamu.". Kata yoga
"Iihh apaan sih. Udah ah yuk makan."
Tak ada suara saat kami makan. Kami semua sangat menikmati makan malam ini. Terutama ada yoga dan eki. Malam ini bakalan jadi malam yang special..
Selesai makan, aku dan yoga duduk diteras rumah, sementara eki? Dia masih sibuk dengan baju yang baru mamaku belikan tadi.
"Kamu kapan balik ke bandung yog?" tanyaku memulai percakapan
"Kenapa emangnya han? Kamu gak suka aku lama lama disini?"
"Emm.. Bukan gitu yog. emangnya kamu gak sekolah?"
"Ya sekolah sih. Tapi aku udah kirim surat kok. Ini semua demi kamu hanaaa" Dia mencubit geram pipiku
"Iiiihh Yoga.. Sakit tau..". "Biarin.. Abisnya kamu ngegemesin!!"
"Hana.." Dia mulai melihat wajahku dengan tatapan yang benar benar beda.
"Ya yog?".
Dia meraih tanganku dan menciumnya "Aku suka sama kamu. Udah lama aku nyimpan semua perasaan ini. Mungkin ini saat yang tepat. Aku tau perasaan ini memang gak pantas. Aku juga bingung sama perasaan aku. Tapi untuk sekarang aku udah lega bisa ngungkapin ini ke kamu. Hana.. Kamu mau kan jadi pacar aku?"
Aku sejenak terdiam. Ku tatap wajahnya. Ini beneran pilihan yang sulit. Aku melepaskan tanganku dari genggamannya. "Maaf aku gak bisa."
"Kenapa?" . "Kamu itu sahabat aku. Kita gak mungkin pacaran, aku itu cuma nganggap kamu sahabat. Harusnya kamu gak pantas suka sama aku."
"Semua orang berhak punya perasaan ke orang lain meskipun itu sahabatnya sendiri. Asal kamu tau ya han, selama ini aku senang bisa dekat sama kamu. karena aku tau, kedekatan aku sama kamu itu melebihi kedekatan kamu sama si eki, pacar kamu sendiri. Itu sebabnya aku selalu ada disaat kamu butuh, karena aku mau kamu peka sama perasaan aku."
"Maaf aku gak bisa yog." "Kenapa han?Karena kamu masih sayang sama eki? Iya? Han... Pliss kasi kesempatan aku untuk jadi yang terbaik di hidup kamu. Kali ini aja"
"Kamu itu udah yang terbaik buat aku setelah orangtua ku pastinya. Kamu itu yang terbaik. Kalau kamu dan aku pacaran, Trus suatu saat kita bakalan putus. Aku bakalan kehilangan sahabat,pacar sekaligus orang yang terbaik. Tapi kalau kita sahabatan, Kita gak akan pernah putus bahkan kita bisa seperti orang pacaran. Yoga... Kita itu mungkin udah ditakdirkan untuk jadi sahabat. Kamu itu udah terbaik. Dan aku, beruntung bisa jadi sahabat kamu. Gak semua orang punya keberuntungan seperti aku."
Kami terdiam sejenak. Dia tersenyum kepadaku. "Aku mau tidur dulu ya, ngantuk."
"Berjanjilah jangan marah hanya karena ini." "Aku janji. Aku gak akan marah sama keputusanmu"
Dia berjalan perlahan menuju kamarnya. Aku sadar kalau aku jahat sama dia. Tapi aku gak ada rasa sedikit pun sama dia. Selama ini kami memang dekat. Benar katanya, Kedekatan aku sama dia melebihi kedekatan aku sama eki waktu itu. Aku gak pernah ngerasa kalau dia suka sama aku. Dan ini semua masih aneh menurutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with me
Teen FictionDia itu nyebelin banget. dari muka nya aja dah keliatan kalau dia itu anak orang kaya yang songong nya nakudzubillah. tapi, dia sukses banget buat aku gila kayak gini. ~Hana cyntia Gila ya nih cewek, asal ngeliat muka gue, ada aja tingkah nya. ielfe...