Aku terus melakukan jalan jongkok seperti yang diperintahkan kak dian. Naik kelantai tiga, kemudian aku turun lagi. Kulihat, kak dian sedang asik berbicara dengan lelaki yang tadi lagi. Dan, kak dian memanggil ku.
"Han! Sini" panggil kak dian
Aku menghampiri kak dian "ya kak?"
"Udah sampai segitu aja hukumannya."
"Serius kak? Kak, makasi ya kak.."
"Iya, lain kali jangan diulang lagi."
***
Pagi ini aku berangkat lebih awal dari kemarin, takut kak dian marah. Lagian juga hari ini bakalan gladi resik buat besok.
Aku menghampiri kak dian yang tengah duduk santai dikantin dengan lollipop dimulutnya.
"Hai kak, boleh duduk sini?"sapa ku
"Ya, silahkan han" kak dian tersenyum ke aku.
"Kak, hana mau tanya deh"
"Tanya apaan?"
"Kak itu siapa sih?" tanyaku. Sambil menunjuk seorang lelaki yang kemarin bersama kak dian
"Oh itu., dia iman han. Dia itu ketos SMA"
"Oh, jadi ini iman yang dipuji puji murid lain. Lumayan juga sih, tapi ah sudahla." Batinku
"Kenapa? Mau kakak kenalin sama dia?"Aku terus melihat iman yang tengah duduk santai disana sampai aku tidak sadar kalau kak dian mengajak ku bicara.
"Hana? Kenapa?"
"Hah? Iyakak? Kenapa?"
"Lah, kamunya yang kenapa? Mau kakak kenalin sama dia?"
"Apa kak? Gak usah deh kak. Gak usah." mataku kembali fokus ke iman
Iman pov
Aku tengah duduk dikantin. Ya walaupun sendirian, setidaknya ini lebih menyenangkan daripada mengurusi semua kegiatan osis itu.
Aku melihat kak dian dari kejauhan, ia sedang berbicara dengan teman ceweknya. Tapi, kenapa temennya liatin aku terus ya? Serem juga lama lama. Mending kabur aja deh.
Aku pergi menuju ruang osis. Hadeh, baru didepan pintu ruangan ini aja hawa nya udah gak enak banget!
"Hai iman, darimana aja sih?" sapa fara. Oiya, fara itu anggota osis yang mentelnya minta ampun. Kata orang sih dia suka sama aku, tapi ogah banget dah. Ngeliat kelakuan dia aja dah enek!
"Apaan sih lo? Mentel amat!"
"Sombong banget sih kamu, gak boleh gitu dong."
"Suka gue dong!"
"Entar pulang sama yok?"
"Tau ah!" aku pergi meninggalkan ruangan itu. Bukannya tenang, eh malah pusing nih kepala.
Akhirnya aku memutuskan untuk ke perpustakaan aja. Aku berjalan sambil memainkan handphone ku, hingga.,
Gubrakkk!!!"Eh maaf!" aku memasukkan handphone ku ke saku celanaku.
"Iya gapapa." aku mengambil buku yang tadi kujatuhkan.
"Nih," buku tersebut ku berikan kepada gadis yang berada di depan ku sekarang. Gadis yang berambut panjang dan berkaca mata. Dia manis, aku suka cewek seperti dia.
"Hmm.. Makasih ya," dia menatap ku sambil tersenyum
"Eh, gak perlu terima kasih kok. Oiya, aku iman. Kamu siapa?" tanyaku

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with me
Teen FictionDia itu nyebelin banget. dari muka nya aja dah keliatan kalau dia itu anak orang kaya yang songong nya nakudzubillah. tapi, dia sukses banget buat aku gila kayak gini. ~Hana cyntia Gila ya nih cewek, asal ngeliat muka gue, ada aja tingkah nya. ielfe...