five

446 17 1
                                    

Aku dan yang lainnya pun kembali melakukan rutinitas kami seperti biasa. Seneng sih bisa foto sama iman waktu di kebun teh kemarin. Tapi, aku masih bingung. apa sih yang masih membuat dia cuek ke aku. Setiap jumpa sama aku dia jutek. Kan ngeselin!

Hari ini kami kembali sekolah. Dan hari ini kami akan melaksanakan upacara hari pendidikan nasional. Sedari tadi aku sudah merasakan ada yang aneh dari tubuhku.

Aku pun mengambil barisan tengah, kepala ku pusing namun bisa kutahan. Tapi aneh, kenapa tiba tiba tambah pusing gini ya? Pandangan aku mulai samar samar.

Author

Hana terjatuh ketanah. Sontak saja membuat teman nya khawatir. Iman yang kebetulan sedang mengambil dokumentasi didekat barisannya langsung berlari menuju ketempat hana. Ia tidak mengetahui siapa yang pingsan.

"Ada apa ini?" tanya iman pada teman hana. "Si hana pingsan, tolong angkatin!"

Tanpa pikir panjang, iman langsung mengangkat hana dan membawa nya ke uks.

Sampai di uks, iman meletakkan tubuh hana diatas kasur uks. Ia hanya menunggu hana sadar. Duduk disamping hana sambil memandang wajah hana

"Nyusahin lo!" gumam iman

"Males banget ngangkat lo! Karena terpaksa aja nya makanya gue mau!" katanya lagi.

Tak berapa lama setelah itu, jari hana bergerak perlahan.mata nya pun mulai terbuka. Ia kaget sekaligus seneng melihat iman disamping nya.

"Eh dah sadar lo! Bagus deh!" dia berdiri dari kursi duduknya namun tangan lembut hana berhasil mencegah kepergian dia.

"Lepasin deh!" iman berusaha melepaskan tangan hana

"Kenapa sih kamu cuek? Pleasee.. Sini sebentar aja ya" hana memasang muka memelas nya yang selalu berhasil membuat orang kasihan padanya

"Ada apa sih? Lo tuh buang waktu gue!" iman kembali duduk disebelah kasur hana

"Lo kok gitu sih? Gue cuma mau bilang, gue suka sama lo!" entah apa yang ada dipikiran hana, ia langsung mengungkapkan rasanya pada iman

Iman hanya diam seperti tak mengetahui apa yang dikatakan hana tadi

"Terserah lo deh klok setelah ini lo mau lebih cuek ke gue, TERSERAH!. Yang penting gue udah ungkapinn rasa gue yang sebenarnya! Dan gue gak akan ngejar ngejar lo lagi, gue janji! Sekarang lo boleh pergi!"

Iman menuruti kata hana, ia langsung pergi meninggalkan hana sendiri.

Hana

Entah apa yang ada dipikiran gue, gue langsung nyatain kalau gue suka sama dia. Bodo amat! Gue gak peduli! Yang penting gue udah lega. Setelah ini, gue gak bakalan mau ngejar tuh anak! Gak akan!

Seminggu setelah kejadian itu, aku tak pernah melihat iman. Biasanya ia berada dikantin, tapi ini kok gak ada ya? Ah, bodo deh! Gak mau lagi ngingat dia!

"Eh, ada apaan ini? Kok tumben eki ngebm gue?"

Sedikit tentang eki. Eki itu dulu pacar aku, dia mutusin aku sekitar beberapa bulan yang lalu. Waktu aku diputusin dia, aku kayak orang gila. Nangis gak jelas, nyanyi nyanyi gak jelas. Tapi giliran aku dah lupa , eh dia malah nge bm lagi.

Eki : PING!!!
Hana : Ya?
Eki : lo hari ini pulang jam berapa?
Hana: jam 10.30 , kenapa?
Eki : entar malam, ke cafe tempat kita biasa ya.. Ku tunggu. Jangan sampai gak datang
Hana: mau ngapain? Ogah ah.
Eki : ada yang mau gue bilang. Bentar aja kok. Entar gue tunggu di depan cafe.
Hana : jam berapa?
Eki : jam 19.30
Hana : yaudah gue usahain

Apaan sih mau si eki? Tiba tiba ngajakin ke cafe. Gila kli ya tuh anak!

Malam harinya, aku mulai gerak menuju cafe biasa kami ngumpul. Simple aja sih penampilan aku malam ini. Mini dress warna cokelat muda, ya kali ini aku memakai heels yang gak terlalu tinggi sih. Warna emas, heels ini pemberian eki waktu kami annive ke 2 tahun. Waktu itu aku gak ada sepatu buat kencan, jadi dia ngasi heels ini. Yap, sudah sempurna. Aku berangkat menuju cafe yang lumayan jauh la dari rumah ku. Sepanjang jalan aku terus memikirkan apa yang akan dibilang eki ya? Oiya, aku bm aja deh. Ngasi tau ke dia kalau aku dah mau nyampek.

Hana : ki, gue dah mau nyampek nih! Tunggu didepan sekarang!
Eki : oke.

Gak lama kemudian, aku sampai di cafe yang eki maksud. Benar, dia sudah menunggu didepan cafe. Eh, aku seperti mengenali kemeja yang dia pakai deh. Haha, ternyata benar. Itu kemeja yang kuberikan sewaktu dia ulang tahun.

"Hai." sapanya melihat ku turun dari taxi

"Ya. Ada apa lo ngajak gue kesini?" tanya ku penasaran

"Ikut aja deh. Tapi mata lo harus gue tutup."

"Hah?" aku masih bingung dengan semua yang eki bilang. Malah sekarang mataku ditutup nya dengan kain berwarna merah

Dia terus memegangi tanganku dan menuntun aku menuju tempat yang dia maksud

"Sekarang, kamu diam disini. Jangan buka penutup matanya. Kalau aku kasih perintah baru dibuka." aku hanya mengangguk

"Buka!" perintahnya.

Aku membuka perlahan penutup mata ini. Betapa kaget nya aku melihat sekitar ku penuh dengan balon, bunga, dan lilin. Eki juga sekarang berada di sebuah bentuk love besar yang terbuat dari kelopak mawar merah. Disekitar ku juga banyak sekali balon warna pink, putih, hitam, dan biru muda. Lilin lilin juga ikut mewarnai malam ini. Dan yang paling kusuka, disini banyak sekali mawar merah, putih, dan pink. Aku melihat eki sedang berlutut di dalam love itu. Sambil memegang sekuntum mawar merah. Oh my god! Aku kaget banget! Aku masih bingung dengan rencana eki.

Aku suka kamu..
Tapi ku tak tau untuk, bilang padamu kalau aku suka, jatuh cinta kepadamu
Kamu cinta yang pertama. Kamu yang bisa membuat ku..
Merasa deg degan berdebar di dada tiap saat mengingat mu..
Bulan tolong katakan, bintang bantu bisikan..
Kepada dirimu.. Kalau aku mau jadi kekasihmu..
(The junas monkey-jadian. Lirik nya diubah dikit)

Eki berdiri. Dan membawa ku ke dalam love tersebut. Ia kembali berlutut.

"Aku masih sayang sama kamu. Aku ingin kita mulai semuanya. Aku sayang sama kamu han. Aku mau kita lanjutin 3 tahun hubungan kita."

Aku masih diam mematung. Bingung apa yang harus aku katakan padanya.

"Kamu mau kan kembali padaku?" katanya sambil menyerahkan mawar kepadaku.

Aku tersenyum. Ku ambil mawar itu. "Kita coba jalani lagi ya.."

Eki berdiri dan langsung memeluk erat ku.

Mungkin dengan kehadiran eki, aku bisa melupakan sedikit penat ku dan bisa melupakan iman. Mungkin ini kedengaran jahat, but i dont care!.

Eki membawa ku menuju meja yang tertata cantik sekali. Disana sudah ada sebuah kue. "Happy anniversary 3 tahun hana.." ucapnya.

Aku hanya tersenyum. Masih tak percaya eki bisa melakukan semua ini. Dia niat banget.

"Makasih untuk semua ini ya ki." kataku

"Iya. Sekarang aku sadar, kamu lebih baik dari yang lainnya! Aku sayang sama kamu"

"Aku juga sayang sama kamu." aku memeluk nya. Pemandangan tak sedap berada di seberang tempat ku saat ini! Iman! Dia disana, sendirian. Dia melihat kearahku dan mengetahui aku sedang berpelukan dengan eki. Aneh, ketika dia melihat aku dia langsung pergi dan tak jadi duduk dikursi itu.

Aku melepaskan pelukanku. Mataku terus memperhatikan gerakan iman yang tergesa gesa keluar dari cafe ini.

"Kamu kenapa han?"

"Aku gapapa ki."

"Kita duduk yuk."
"Iman? Dia kenapa pergi? Tergesa gesa lagi? Ada apa sih? Aaaa.. Aaku jadi gak fokus lagi sama eki yang ada didepanku." batinku.
~~~

Maaf ya kalau ceritanya gak jelas gini.. Abisnya bingung mau buat apa lagi.
Vote dan comment nya ya..:-)

Stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang