Eleven

380 13 0
                                    

Aku mulai ngerasa aneh sama eki. Beberapa hari ini dia gak ada ngajakin jalan. Jangankan ngajakin jalan, ngasi kabar aja gak pernah sama sekali.
"Ki.. Jalan yuk? Aku bosen nih." send

Lama juga eki ngebalas bm aku. Sekitar 2 jam kemudian baru dia ngebalas bm aku.
"Maaf han, aku gak bisa."
"Kenapa gitu?"
"Aku ada acara keluarga."
"Kamu kenapa sih? Belakangan ini gak ada ngasi aku kabar. Jangankan ngajak jalan, ngebm aja pun gak pernah"
"Kamu tolong ngertiin aku lah,! Aku tuh lagi banyak kegiatan akhir akhir ini. Aku harus fokus ke pramuka dulu!"
"Yaudah. Maaf."

Ini bener bener aneh. Aku ngerasa ada yang janggal dari sikap eki akhir akhir ini.
Kling..

Yipiiiiiii... Moodboster aku ngebm
"Hai hana"
"Hai juga man"
"Kamu lagi apa han?"
"Lagi duduk aja sih"
"Aku kerumah kamu ya.."
"Mau ngapain.?"
"Main aja"
"Yaudah deh sini. Lagian aku bosen sendiri"
"Oke"

Hati ini senangnya bukan main karena iman mau kesini, aku langsung mandi karena daritadi pagi gak ada mandi :v. Dandan senatural mungkin tapi tetap cantik dimata iman.

"Hana.." aku langsung berlari membukakan pintu untuk iman

"Iya." aku membuka pintu dan tersenyum pada nya

"Hai." sapanya

"Hai juga. Masuk" iman masuk dan duduk di sofa yang ada di ruang tv aku.

"Kamu mau minum apa?" tawarku

"Emm.. Oiya, kamu sendiri ya dirumah?"

"Iya. Kenapa?"

"Gimana kalau kita masak buat entar makan malam kita."

"Emm.. Boleh. Yuk." aku menggandeng tangan nya menuju dapur.

"Emang kita mau masak apaan man?" tanyaku

"Gak usah yang riber ribet. Masak nasi goreng special aja."

"Special nya pakek apa?"

"Pakek cinta." sahut iman yang seketika membuat aku membeku.

"Udah, gak usah gugup. Anggap aja aku ni eki, eki pacar kamu ituloh." kata nya

"Kenapa harus eki?"

"Karena kamu nyaman kan sama eki. Yaudah anggap aja aku eki, supaya kamu nyaman sama aku. Dan enggak jaim kayak gini"

"Aku gak jaim kok. Lagian aku udah nyaman sama kamu, aku nyaman kalau kamu jadi iman. Bukan jadi eki atau siapa pun. Karena aku lebih suka kamu yang begini tanpa harus jadi orang lain"

"Ulu ulu.. Kok jadi bijak gini sihh" iman mencubit gemes pipi aku.

"Biarin. Emangnya kamu aja yang bisa bijak? Aku juga bisa kok"

"Yaudah, yuk kita masak" ajak iman

Aku dan iman memulai kegiatan masak kami. Aku menyiap kan bahan bahan nya sedangkan iman menyiapkan peralatannya. Aku mulai memotong motong bahan bahan yang kami perlukan. Iman hanya tersenyum melihatku yang sedang memotong bahan yang akan kami pakai untuk masakan kami.

"Wah wah.. Kamu kayaknya udah ahli banget masak ya. Udah pas banget nih jadi istri aku. Kamu tipe aku banget han."

"Kamu apaan sih? Masih SMA udah mikir ke istri aja."

"Ngedapatin cewek kayak kamu di zaman sekarang susah banget. Cewek kayak kamu itu langka.."

"Masa sih?"

Stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang