BAB 22

618 73 2
                                    


Akhir minggu ini aku bangun pagi-pagi untuk latihan bersama dengan Kapten Molly, hari ini Albert akan menemaniku berlatih setelah 2 pekan aku latihan tanpanya . Sejujurnya aku sangatlah lelah minggu ini, pikiran ku penuh dengan berbagai strategi militer yang dijejalkan paksa oleh Kapten Felix kemarin .

Aku membiarkan para pelayan menuntunku ke bak mandi dan menggosok tubuhku, lalu menuntunku kembali untuk di pakaikan seragam beladiri dan di lanjutkan mendandani ku di depan cermin kaca yang besar . Aku tak bisa membuka mataku ataupun menemukan semangatku sedikitpun, aku membiarkan para pelayan menyuapiku makan sesukanya seperti gadis kecil . Mereka tahu aku sedang kelelahan jadi mereka merawatku selayaknya gadis kecil .

Setelah di dandani dengan cantik dan rapi dan makan sarapan dengan kenyang, aku turun ke ruang tamu di bawah menemui Albert yang sudah menungguku dengan sabar di sofa . Aku berjalan menuruni tangga melihat seorang remaja tampan yang menjadi kekasih kecilku sedang menungguku dengan tenang, wajah sangat tampan tapi ekspresinya selalu datar dan dingin sehingga para gadis hanya bisa memandanginya dari jauh .

Aku menemukan sedikit semangatku hari ini, dengan berlari kecil kearah Albert dan menerkamnya di atas sofa . Albert terdorong ke belakang membiarkan diriku menindihnya, Albert memeluk pinggangku ringan seraya bergumam .

" Jangan nakal, banyak pelayan melihat " katanya ringan

Aku terkikik ringan lalu mengangkat tubuhku dari atas Albert lalu berdiri didepannya, Albert bangkit kembali ke posisi duduk lalu memandangku ringan .

" Berangkat sekarang ?? " tanya langsung

Aku mengangguk ringan, Albert berdiri lalu menggenggam tanganku berjalan bersama ke lapangan latihan para prajurit . Kami berjalan perlahan bersama menikmati udara sejuk pagi hari, serta suara burung pipit yang berkicau riang di pagi hari .

Albert terkadang menceritakan hal-hal seputar luar dari istana kerajaan, aku mendengarkan dengan serius setiap perkataannya karena besok merupakan hari aku berjanji bertemu dengan 'kakak tampan' ku . Jika ada hal yang menarik penasaranku maka besok aku akan meminta kakak tampan untuk mengajakku menemukannya .

' Ah... sudah sebulan aku tidak bertemu kakak tampanku lagi, apa ia merindukanku ya ?? ' pikirku

Aku terkikik senang memikirkan Curtis yang selalu memasang ekspresi cemberut tidak senang padaku . Albert yang melihatku tertawa kecil tiba-tiba di sela-sela ceritanya pun menoleh ke arahku, seolah bertanya ' apa ada yang lucu ?? '

Aku tersenyum manis lalu segera menarik tangannya sedikit, " Tidak apa-apa, aku hanya senang " seruku pelan

Albert hanya tersenyum lembut tidak mengerti membiarkanku menarik tangannya sambil berlari kecil memasuki lapangan latihan . Para prajurit yang berjaga di depan segera berlutut memberi hormat sopan ketika melihatku, aku pun tersenyum ramah lalu melewati mereka .

Hari ini lapangan latihan tidaklah sepi, banyak prajurit istana yang sibuk berlatih di tengah arena . Terlihat 3 orang Kapten Prajurit pengawal di istana Kerajaan sedang berkumpul melatih regu prajuritnya masing-masing, lapangan yang lebar sekarang terlihat penuh sesak oleh para prajurit .

' Sepertinya perkiraanku benar akan terjadi perang dan ayah sedang memperkuat regu pasukan istana agar tidak ada pihak yang menyusup ' pikirku tenang

Albert memperhatikan suasana lapangan pelatihan yang ramai, ia sudah mendengar berita perselisihan antara Kerajaan Versailles dengan Kerajaan Theodore dan ia pun sudah di beritahu oleh ayahnya kepala keluarga Albelart akan keputusan Yang Mulia Raja yang bersikap netral jika terjadi perang . Yang Mulia Raja pun mulai memperkuat pasukan di perbatasan agar tidak ada penyusup yang memanfaatkan situasi .

Aku Clea atau CleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang