Cleo dan Curtis sedang duduk di meja samping tempat tidur, mereka berdua diam . Suasana sangat hening, bahkan nafas lemah dari seorang lelaki kecil yang tengah berbaring di ranjang pun terdengar jelas di telinga kedua orang itu .
Cleo melirik ke arah tempat tidur, dimana lelaki kecil itu tengah berjuang seorang diri melewati masa krisisnya . Cleo mengalihkan pandanganya tak kuasa melihat keadaan tubuh ringkih yang terbalut perban di seluruh tubuhnya seperti mumi, Cleo menunduk menatap cangkir teh yang telah dingin .
Pikirannya melayang kembali ke kata-kata dari dokter yang memeriksanya tadi,
...
" Nyawanya hanya bergantung pada seutas benang, luka di seluruh tubuhnya sangat fatal . Sungguh tuhan sangat berbaik hati sehingga ia bisa bertahan hingga saat ini, aku akan berusaha semaksimal mungkin . Namun aku tak bisa menjamin bisa menyelamatkannya " kata dokter dari Apotek Sehat
" Terimakasih dokter, tolong berusahalah dan gunakan obat terbaik " kataku lembut
" Obat terbaik belum tentu bisa menyelamatkannya, namun tentu saja aku akan menggunakannya . Luka di seluruh tubuhnya dapat diobati, namun tidak dengan matanya ... " ujar dokter itu lagi
" mata ... ???? " ulangku bingung
" Benar, matanya sepertinya terluka parah oleh benda tajam, tak bisa di obati . Walaupun ia sembuh nanti, dapat di pastikan ia akan buta selamanya " jelas dokter itu sambil memerintahkan asistennya untuk membersihkan luka-luka di tubuh lelaki kecil itu
Degh
Hatiku terasa sakit mendengarnya, bagaimana bisa ada orang yang tega melukai anak kecil sampai membuatnya buta seperti ini . Aku menolehkan kepalaku ke arah Curtis yang nampak terkejut juga, namun ia bisa mengendalikan ekspresinya lebih cepat .
Mataku kabur, aku menggigit bibirku erat-erat agar tidak menangis . Curtis meraih telapak tanganku dan mengusapnya lembut, mencoba membuatku nyaman .
" Jangan khawatir, bocah itu lebih kuat dari yang kita kira " kata Curtis lembut, ia tidak tahu mengapa gadis kecilnya sangat perduli dengan bocah itu, tapi ia juga tak ingin gadis kecilnya sedih, hal ini lebih membuat hatinya sakit .
Aku tersenyum kecil mendengar perkataannya yang manis, sangat jarang sekali kakak tampan mengucapkan kata-kata manis .
" Dokter, tolong selamatkan dia " kata Curtis datar
" Aku akan berusaha " kata Dokter itu sopan
Lalu ia dan asistennya kembali sibuk dengan luka-luka lelaki kecil itu, butuh waktu lebih dari 3 jam untuk kedua orang itu membersihkan, mengolesi obat, membalut luka, menjahit luka dan lainnya . Kini terlihat sesosok mumi yang terbalut perban di seluruh tubuhnya tengah tergeletak di atas tempat tidur, hanya suara nafasnya yang lemah lah menandakan ia masih hidup .
" Jika masa kritisnya malam ini terlewati, maka ada kemungkinan lebih dari 70 % ia dapat hidup " kata dokter itu pada kami berdua yang sedang menunggu di samping
" Terimakasih atas kerja keras anda " kataku sambil tersenyum indah
Dokter tua itu terbatuk kecil, ia tidak pernah melihat seorang gadis secantik ini seumur hidupnya .
" Nona tidak perlu terlalu sopan, ini sudah menjadi tugasku sebagai dokter " katanya sopan, " Malam ini aku akan menginap, untuk memantau kondisinya " tambahnya dokter tua itu lagi
" Kalau begitu silahkan, kebetulan sekali kami mengambil kelebihan kamar . Aku akan memesan beberapa camilan pada pelayan sebagai ucapan terima kasihku " kataku lagi
Dokter tua itu mengangguk mengerti, ia akan berlalu pergi namun ia menyadari sesuatu, " bocah nakal, apa yang kau lakukan berdiri melamun di situ !!! " tegur dokter tua itu pada asistennya yang masih berdiri bengong menatap ke arahku
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Clea atau Cleo
RomanceAku terbangun dari tidur ku, tiba-tiba menyadari aku jatuh ke dalam cerita novel yang kubaca semalam. Hah.... ingin rasanya aku mengumpat, bagaimana mana tidak dari sekian banyaknya novel yang kubaca kenapa harus novel yang menyedihkan dan berakhir...