" Hahhhhh ..... aku merasa kasihan padanya . Di khianati kerabat, tidak di perduli negara, padahal ia berjuang untuk Kerajaannya pada usia yang masih kecil " desahku kasihan
Albert menatapku datar, lalu berbalik kembali fokus pada buku di tangannya . Aku duduk melamun, memikirkan budak yang kutemukan di dari air terjun . Pikiranku berkerja cepat ' mungkinkah .... Ah !! Bagaimana mungkin ada kebetulan seperti itu, lagipula budak itu badannya terlihat lebih tinggi dariku . Juga penampilannya sangat mengenaskan hingga hampir mati, seorang pangeran tidak mungkin di perlakukan seperti itu bukan ?? Musuh pun akan memikirkan keuntungan dari orang hidup dari pada mati ' pikirku
" Apa yang Putri pikirkan ?? " tanya Albert penasaran ketika tidak mendengarku bicara, ketika di lirik ternyata aku melamun
" Aku hanya berpikir, apa orang tuanya tidak perduli sama sekali ?? " gumamku termenung
" Kaisar itu terikat dengan para menterinya, ia pasti mendahulukan kepentingan Kerajaan dari pada pribadi . Tidak semua orang beruntung sepertimu, kau tahu !!! yah .... tapi kudengar pihak permaisuri dan putra mahkota datang secara langsung ke perbatasan, paling tidak keluarga sedarahnya masih perduli " kata Albert santai
" Jadi saat ini Putra Mahkota mereka ada di perbatasan ?? " tanyaku penasaran
" Hemm, menurutmu siapa lagi yang mengajukan surat permohonan untuk memasuki perbatasan kita " gumam Albert sambil menunduk kembali fokus pada bukunya
Aku mengangguk-anggukkan kepalaku mengerti, lalu bertanya dengan penasaran " Hei Albert, menurutmu siapa yang akan menang antara Pangeran pertama dan Putra Mahkota ?? " tanyaku dengan ekspresi ingin bergosip
Albert menghela nafas, " apa ini ada hubungannya denganmu ?? Kembali belajar sebentar lagi Count Louis akan datang " kata Albert sembari mengetuk dahiku pelan
Aku cemberut menatapnya garang, " aku hanya penasaran " gerutuku dengan bibir manyun
Albert menggeleng lalu tersenyum sangat tampan, ia menyandarkan kepalanya ke tangannya yang bertumpu di meja .
" Ada apa, hum ?? Apa kau tertarik dengan salah satunya ?? sayang sekali mereka berdua sudah menikah " tanya Albert main-main
" Apa yang perlu di sesali lagipula aku tidak tertarik, bukankah sudah kukatakan aku hanya penasaran " kataku kesal, aku memicingkan mataku mendekat ke wajah tampan Albert yang menawan " kenapa pula aku tertarik dengan yang lain, sedangkan di depanku sudah ada yang mempesona " kataku menggoda meraih dagu Albert .
Albert tersenyum sombong, dengan tatapan yang terfokus padaku . Kami saling menatap untuk menunjukkan dominasi masing-masing yang berakhir dengan kekalahanku, memang aku tak bisa menang dengan seorang pria berwajah tampan .
" Menurutku akan lebih menguntungkan jika Putra Mahkota menang " kata Albert santai
Aku mengangguk setuju, lalu aku bertanya lagi " Lalu menurutmu bagaimana rupa dari pahlawan kecil yang hilang itu ?? "
Albert mendengus kesal, ia diam tak berniat menjawabku . Aku menggaruk ujung hidungku malu karena di cueki, tak lama Count Louis masuk . Kami melanjutkan pembelajaran seperti biasanya . Hari-hari berlalu cepat seolah tak ada yang terjadi, hanya Raja Damien yang selalu sibuk dengan urusan pemerintahan sehingga tak sempat mengajariku, namun Marquess Felix selalu menggantikannya . Kadang Marquess akan menanyakan pendapatku tentang perang ini, aku pun mendapatkan informasi sebagai balasannya .
Putra Mahkota Kekaisaran Theodore tetap teguh ingin memasuki perbatasan Kekaisaran Benedicte, ia yakin adiknya ada di kerajaan kami dan menggunakan berbagai macam harta sebagi kompensasi untuk membuka perbatasan . Namun pihak Kekaisaran Benedicte masih kukuh pada keputusannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Clea atau Cleo
Любовные романыAku terbangun dari tidur ku, tiba-tiba menyadari aku jatuh ke dalam cerita novel yang kubaca semalam. Hah.... ingin rasanya aku mengumpat, bagaimana mana tidak dari sekian banyaknya novel yang kubaca kenapa harus novel yang menyedihkan dan berakhir...