" Tidak perlu sungkan, terimakasih " kataku santai .Aku menerima buku itu dan mulai membolak-baliknya, coretan yang tergambar di atasnya sangatlah sederhana dan apa adanya, wanita paruhbaya itu sesekali mengintipku dengan gugup dan penasaran, aku tersenyum lembut dan memilih 3 set gaun yang terlihat sederhana dan nyaman untuk di gunakan .
" Kalau begitu mari kita ukur ukurannya " ujar wanita itu
Wanita itu lalu berjalan mencari-cari pita ukur yang ia simpan di laci-laci kecil bersama aksesoris, sedangkan aku menunggu dengan tenang sambil berjalan-jalan di sekitar melihat kualitas kain di sini . Gadis kecil putri dari penjahit itu sedari tadi diam menunggu disamping, ia kini menatap Curtis tak berkedip .
Aku memperhatikannya seolah ingin berkata sesuatu tapi takut dan ragu untuk mengeluarkan, sedangkan Curtis yang di tatapnya tetap acuh tak acuh . Ia seperti tak merasa ada yang salah, jadi aku memutuskan menghampiri gadis kecil itu sambil tersenyum ramah .
" Anak kecil, ada apa ?? kenapa kau menatap kakak tampan ini seperti itu ?? " tanyaku bingung
Gadis kecil itu kini ketakutan dan menundukkan kepalanya dalam-dalam, aku merasa bingung . ' apa aku sangat menakutkan ?? ' pikirku
" Kenapa kau menunduk ?? aku hanya bertanya jadi jangan takut " kataku santai
Anak kecil itu kini melirikku sedikit-sedikit, ia melihat sikapku yang santai dan mulai ragu-ragu . Akhirnya ia memberanikan diri dan bertanya dengan suara kecil
" Nyo ... Nona, apa Tuan ini suamimu ?? " cicitnya pelan
Aku tersedak mendengar pertanyaannya yang spontan dan polos, sedangkan Curtis ia mengalihkan pandangannya untuk menutupi raut wajahnya yang memerah dan berpura-pura terbatuk-batuk untuk menyamarkan sudut mulutnya yang terangkat tanpa kendali .
" Ahem ... begini anak kecil, aku masih terlalu muda untuk menikah . Dan kakak tampan ini ... kami hanya teman oke " jelas ku hati-hati
Seusai berkata gadis kecil itu mendongak ke arahku, lalu ia terdiam dan mulai mengangguk-angguk mengerti . Aku tak memperhatikan ekspresi Curtis yang sedikit berubah ketika mendengar jawabanku, sebelum aku bisa bernafas lega karena anak kecil ini tak salah paham lagi . Tiba-tiba celetukannya membuatku membuatku hampir terjengkang ke belakang .
" Berarti belum ... masih tunangan rupanya " gumamnya pelan
" Tunggu sebentar ... anak kecil sepertinya kau semakin salah paham ... " kataku syok sampai terbata-bata
Gadis kecil itu menatapku polos dan melanjutkan pertanyaannya, " kalau begitu nona, jika tuan muda ini belum menjadi suamimu, mengapa ia masih di sini ?? " tanyanya bingung
Aku yang mendengar pertanyaannya pun seketika bingung kembali dan melupakan penjelasan dari kesimpulan sebelumnya . Curtis yang mendengar pertanyaan anak kecil itu menoleh kearahmya dengan datar, gadis kecil itu kembali menciut nyalinya dan menunduk dalam-dalam .
" Kenapa ia tak boleh ada di sini ?? " tanyaku spontan bingung
Anak kecil itu mengatupkan bibirnya erat-erat, ia melirik kami bergantian lalu menunduk sambil berkata dengan pelan .
" Karena ibu akan mengambil ukuran tubuhmu, jadi nona harus melepas gaunmu yang sekarang . Apakah Tuan muda ini akan ikut melihat ?? " cicitnya pelan sekali
Aku tercengang mendengar perkataannya sedangkan Curtis mulai terbatuk-batuk dengan keras karenanya, aku bingung akan merespon apa ketika suara Curtis datang dari belakang .
" Uhuk ... uhuk ... kalau begitu aku akan menunggumu di ruangan depan " jelasnya cepat-cepat
Lalu ia segera berlalu keluar dari ruangan itu dengan terburu-buru seolah di kejar sesuatu, aku melihat sosok bagian belakangnya yang menghilang, daun telinganya sangat merah . Aku kembali sadar ketika wanita paruh baya itu kembali tepat setelah Curtis keluar, ia membawa pita pengukur serta jarum dan alat-alat lainnya . Ia sesekali menengok ke belakang dengan heran .
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Clea atau Cleo
RomanceAku terbangun dari tidur ku, tiba-tiba menyadari aku jatuh ke dalam cerita novel yang kubaca semalam. Hah.... ingin rasanya aku mengumpat, bagaimana mana tidak dari sekian banyaknya novel yang kubaca kenapa harus novel yang menyedihkan dan berakhir...