BAB 57

77 3 0
                                    


Aku bersandar dengan nyaman di punggung lebar Curtis, suara dalam Curtis menggugah istirahatku nyaman .

" Sudah sampai "

Aku menegakkan kepalaku dan melihat pintu batu di depan, tanpa terasa sudah sampai ke ujung. Lorong rahasia ini tidak terasa jauh seperti biasanya aku lewati seorang diri, aku bergumam pelan lalu Curtis menurunkanku perlahan dari punggungnya .

Kakiku menapak tanah, aku merenggangkan badanku sedikit lalu mulai merapikan gaun dan penampilanku . Curtis diam menunggu tanpa bicara, aku mengadah dan tersenyum padanya .

" terimakasih sudah mengantarku pulang " kataku tersenyum manis

" Uhm " gumam Curtis datar lalu ia menyerahkan kotak busur di tangannya, aku menerima uluran hadiahku dengan senang hati

Aku melihat kotak kayu polos sederhana yang ada di tanganku dan bergumam pelan, " kakak tampan, terimakasih untuk hari ini, aku sangat senang " ujarku sambil tersenyum lembut pada Curtis

Bola mata Curtis sedikit bergetar mendengar perkataanku walaupun wajahnya masih sama dingin seperti sebelumnya, lalu ia bergumam pelan tanda mengerti

" Hemb "

Aku maju selangkah dan berjinjit sedikit, meraih bahunya dan kulandaskan kecupan kecil pada pipinya yang dingin . Curtis membeku tak mampu bergerak wajahnya mulai memerah malu, namun gadis kecilnya bergegas langsung melarikan diri setelah menciumnya .

" Kalau begitu aku pergi dulu ... " kataku lalu berbalik melambaikan tangan sedikit lalu dengan santai menarik lentera kristal di sisi dinding untuk membuka pintu .

Ceklek

Suara kunci terbuka nampak celah tercipta dari sisi tepi dinding, sinar cahaya orange yang terlihat hangat menyeruak masuk ke dalam lorong ketika Cleo melebarkan celah tadi diselingi udara hangat khas perapian yang menerpa tubuh dingin Curtis .

Aku masuk ke dalam perpustakaan lalu berbalik melihat Curtis yang masih mematung dengan wajah memerah, senyuman manisku terukir kembali sebelum aku mendorong menutup rak buku .

Hahhh .....

Aku menghela nafasku sedikit lalu berjalan ke pintu perpustakaan, membuka kunci pintu dan keluar dari perpustakaan istana . Ternyata diluar ada Elise yang mondar-mandir dan Blance tengah berdiri menungguku, mereka berbalik menatapku yang baru keluar dari perpustakaan .

" Putri " seru mereka bersamaan

Mereka berjalan menghampiriku, aku melihat kabut dingin yang menempel ditubuh mereka .

" Kalian menungguku ?? " tanyaku sambil mengernyit

" Malam sudah larut, jadi Deenna menyuruh kami bergantian memeriksa keadaan Putri " jawab Blance hati-hati takut aku marah karena menganggu urusanku

Aku sedikit menaikkan alisku mendengar perkataan mereka yang berbohong namun aku tetap diam tidak mempermasalahkan nya lebih lanjut .

" Ayo segera kembali, sebelum kalian berdua membeku di luar " kataku santai

Aku menyerahkan kotak kayu hadiah dari Curtis pada Alice, lalu berjalan memimpin di depan . Blance dan Alice hanya saling melirik kecil lalu menunduk diam dan mengikuti dengan patuh . Dalam pikiran mereka berdua tahu ' jika Putri tahu mereka berbohong '

" Bagaimana dengan dengan makan malam ?? " tanyaku memecah keheningan mematikan di tengah jalan

" Deenna menggunakan alasan ' Putri lelah dan tertidur ' untuk melewati makan malam bersama " kata Blance

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku mengerti, tak lama kami sampai di istana tempat tinggalku . Para pelayan kecil segera bergegas ketika melihatku dari jauh, mereka menyerahkan kompor pemanas kecil padaku dan berniat membantu membawakan barang-barang .

Aku Clea atau CleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang