BAB 17

1K 85 0
                                    

Pepohonan di tepi danau sangat rindang di musim semi, burung-burung pipit juga berkicau di dahan pohon .

Aku duduk di bawah pohon menikmati mengunyah sandwich lezat yang di siapkan para pelayan tadi, Albert duduk di sampingku menata set teh bunga  setelahnya ia berbaring membaca buku yang di bawanya .

Aku melihat danau di depan yang jernih sebening kristal .

" Aku ingin memancing " gumamku pelan tanpa sadar

" Apa kau berkata sesuatu ?? " tanya Albert tanpa menoleh sepertinya mendengar gumamanku

Aku tersenyum manis dan berbohong tanpa ragu " Aku berkata danaunya cantik "

" Ehm, musim semi sudah tiba " katanya mengangguk tapi masih fokus dengan bukunya

" Ah, aku mempelajari lagu baru kemarin . Sayang sekali aku lupa membawa biola tadi " kataku cemberut

" Saya akan mendengarkannya besok pagi " kata Albert santai

" Ehm, kalau begitu tunggu aku besok pagi-pagi di ruang belajar " kataku memerintah

Albert mengangguk singkat, aku kembali menyomot sebuah sandwich terakhir di kotak makan . Aku mengunyah sandwich itu perlahan ketika mataku menangkap sesuatu, aku menaruh kembali sandwich yang sudah ku gigit itu di dalam kotak lalu berdiri tiba-tiba .

Albert menatap heran kepadaku yang berdiri lalu tiba-tiba aku berlari ke kanan menyusuri tepi danau . Albert bangkit duduk terkejut dan berlari mengejarku juga .

" Putri, anda mau ke mana ?? " teriaknya ke arahku

Aku berbalik ke belakang dan berseru

" Albert, aku melihat pohon buah di sana " kataku sambil menunjuk seberang danau di kejauhan .

" Meski begitu anda harus memberitahuku dulu " katanya ketika sudah mengejar posisiku

" Kau membuatku terkejut ketika tiba-tiba berlari " lanjut protes Albert lagi

" Maaf  " kataku sambil menunduk  berpura-pura manis

" Hah ... sudahlah ayo pergi bersama " katanya menyerah begitu mudah

Albert menggandeng tanganku berjalan ke mengelilingi danau hingga ke seberang . Aku menarikan sedikit ke arah pepohonan yang lebat .

" Jangan terlalu jauh " katanya mengingatkan

" Tidak jauh, tadi aku melihatnya sekitar sini " kataku berjalan berkeliling sambil melihat sekitar .

Aku mengedarkan pandanganku ke segala arah, menoleh ke kanan-kiri mencari pohon buah yang kulihat tadi . Aku menyeret tangan Albert agar ia cepat mengikutiku dan ketika sebuah pohon yang kucari memasuki pemandanganku, aku berteriak kegirangan dan berlari ke arah pohon tersebut .

" Aaaaa .....  aku menemukannya " teriakku

" Putri, hati-hati dengan langkahmu " pekik Albert terkejut dan segera mengejar

Ketika sampai di sebuah pohon persik yang tidak terlalu besar, pohon itu ramping dengan tinggi sekitar 2,5 meter dengan buah yang tidak terlalu lebat karena masih awal musim panas sekarang .

" Albert lihat, ini namanya buah persik " kataku sambil menoleh kearahnya

Albert berdiri di sampingku dengan raut datar menatap buah persik yang pucat kemerahan .

" Buah apa ini ?? " katanya datar

" Ini buah dari benua timur tengah di seberang lautan, mereka menyebutnya buah persik " kataku menjelaskan

Aku Clea atau CleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang