Curtis menepuk pelan bahu Nill yang masih diam, ia lalu berjalan menyusul gadis kecilnya yang sudah berjalan ke atas tangga . Nill menatap bahu temannya itu, lalu menghela nafas panjang . Ia pun juga bangkit menyusul keduanya .
Tanpa ketiganya sadari, segala percakapan mereka terdengar oleh pemuda buta yang mereka bicarakan ...
...
Kamar milik dia tepat di depan milikku, pintunya sengaja di biarkan terbuka . Aku melongok ke dalam, terlihat seseorang yang masih terbalut perban di seluruh tubuhnya duduk bersandar di atas ranjang dengan mata terpejam .
tok tok tok
Aku mengetuk pintu pelan, dia menggerakkan kepalanya sedikit . Aku pikir dia sedang tidur karena kulihat ia tidak bergerak tadi .
" Bolehkah aku masuk ?? " tanyaku sambil tersenyum, aku menunggu jawaban selama beberapa detik namun tak ada sahutan jadi aku langsung masuk ke dalam tanpa permisi . Aku menarik satu-satunya kursi di ruangan itu, lalu duduk di samping ranjang .
Curtis serta Nill yang mengikuti di belakang telah sampai, Curtis berdiri diam bersandar di samping pintu . Sedangkan Nill ia berjalan ke arahku, " Kau sedang bangun ?? bagaimana perasaanmu hari ini ?? " tanya Nill berbasa-basi membuka percakapan
Namun dia tetap bungkam, diam tak bergerak seolah-olah tak merasakan kehadiran kami . Nill mendekat ke arahku dan berbisik-bisik, " dia selalu seperti ini sejak bangun, tak pernah bicara satu katapun " katanya di dekat telingaku, aku pun mengangguk mengerti .
Nill berdehem singkat lalu berkata lagi, " Ehem ... kenalkan ini adalah gadis yang menyelamatkanmu " kata Nill memperkenalkanku, namun dia tetap diam tak bergeming .
" Dan pria yang berdiri di pintu adalah Tuan pemilik Villa ini " sambung Nill, namun tetap tak ada jawaban atau respon
Nill merasakan otot wajahnya kaku karena berbicara sendiri sejak tadi, kepalanya mulai panas namun aku menghentikannya untuk terus berbicara .
" Hei, namaku Cleo . Siapa namamu ?? " tanyaku sambil menjabat tangan yang berbalut perban tanpa permisi
Dia sontak terkejut, ia berusaha menghindari genggamanku namun mana mungkin tenaga orang sakit mengalahkanku . Jadi aku tetap menggenggam tangannya tanpa permisi, " Apa kau tak ingin menyebutkan namamu ?? baiklah tak masalah, semua orang punya rahasia masing-masing " kataku enteng .
" Kudengar kau sudah lama bangun, aku baru bisa menjengukmu maaf " kataku mengajak bicara sedangkan dia masih tak nyaman tangannya ku pegang, kurasakan tangannya kaku .
" Aku menemukanmu di bawah air terjun di dekat kota Filth, sekitarnya 150 km ke arah timur laut dari sini " kataku santai, Curtis yang berdiri di kejauhan mengernyitkan alisnya erat ketika mendengar kata-kataku
" Saat ini kita berada di sebuah desa kecil di dekat ibukota Kekaisaran Benedicte, aku dan kakak tampan yang membawamu kemari untuk pemulihan karena lukamu yang sangat parah " kataku menjelaskan
Aku melirik telinganya bergetar sedikit, tanda bahwa ia sedang mendengarkan penjelasanku .
" Ini adalah villa milik kakak tampan, kau aman di sini jadi tak perlu khawatir seseorang akan mengganggumu . Oh ya kami berdua adalah bangsawan ... " kata-kataku terputus oleh Curtis yang tiba-tiba menyela
" Cleo !! " tegur Curtis
Aku tersenyum menoleh pada Curtis yang mengerutkan alisnya erat dengan ekspresi serius di depan pintu, " Tak masalah kakak tampan, aku hanya ingin memberitahunya bahwa kita tidak mempunyai niat jahat padanya " kataku dengan lembut
Curtis menghela nafas dan memalingkan muka, Nill yang berdiri di belakang tiba-tiba merasa gugup ia hanya melirik bergantian antara kami bertiga .
" Ah ... sampai mana tadi . Oh ... aku hanya ingin bilang... kamu ... bahkan jika kau itu budak ataupun tahanan yang kabur, aku tak perduli dan kau tidak perlu khawatir kami tidak akan melakukan apapun padamu . Kau bisa memulihkan tubuhmu di sini dengan tenang, dengan status kami berdua tak akan ada yang meragukanmu di sini " kataku tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Clea atau Cleo
RomanceAku terbangun dari tidur ku, tiba-tiba menyadari aku jatuh ke dalam cerita novel yang kubaca semalam. Hah.... ingin rasanya aku mengumpat, bagaimana mana tidak dari sekian banyaknya novel yang kubaca kenapa harus novel yang menyedihkan dan berakhir...