SEGITIGA 0.7

221 48 0
                                    

Back to story SEGITIGA!

.

Aku update lagi nih, gimana siap gak baca ceritanya babang Kenzo?

Boleh kasih emot ini💜
di sini👈

.

Absen dulu yook!👈

Nama:

Asal kota:

Lebih suka Kenzo or Nevan? :

.

Note: Siapkan iman untuk para zombelo!😉

.......

BRUK!

Saat Alara sedang kesusahan membuka gerbang, seseorang datang dan membuka gerbang itu hingga terbuka lebar.

"Kenzo," lirih Alara.

Cowok dengan bandana hitam itu menatap tajam Alara yabg mencoba berdiri. Dengan cekatan, Kenzo mulai menggendong Alara ala bridal style masuk ke dalam sekolah.

Beruntung sekolah telah sepi sebab jam pertama sudah di langsungkan sejak 30 menit yang lalu dan hanya menyisakan beberapa OSIS yang mengurus surat sangsi bagi siswa yang terlambat atau bolos.

Dari kejauhan, Nevan menatap Alara yang di gendong oleh salah satu murid yang ia benci. Sebab selalu merepotkan OSIS untuk menghukumnya.

"Arshaka Kenzo Alarix," gumam Nevan dengan nada tak suka. Kedua tangannya terkepal kuat di saat melihat Alara melingkarkan tangannya di leher Kenzo.

Sial! Tunggu hukuman lo Alara!

Sedangkan Alara hanya mampu meringis melihat wajah galak Kenzo. Belum lagi ia yakin Nevan melihatnya.

Ya tuhan! Tolong Alara!

"Kenzo turunin!" cicit Alara. Tapi cowok itu diam malah mempercepat langkahnya.

"Kenzo lo budek ya?" ucap Alara lagi, gaya bicaranya sudah normal. Ia tidak mau di cap penakut.

"Ck, turunin gue!"

BRUGH!

Kenzo melepaskan tubuh Alara di branker UKS dengan kasar, hingga Alara meringis kesakitan.

"Kasar banget, sih lo! Kalo emang gak niat nolongin gak us--" ucapan Alara terpotong sebeb Kenzo sudah mendekatkan wajahnya ke wajah Alara yang syhok berlebihan.

"Gue harus mukul kepala lo pake apaan biar lo sadar?" helaan napas Kenzo terada di wajah Alara sebab jarak wajahnya yang dekat.

"M-mukul? Lo mukul cewek juga?"

"Iya. Apa lagi ngeliat milik gue ada cupangnya! Siapa yang buat?"

"Hah?"

Cupang?

Ikan cupang?

Yang di adu-adu pake kaca itu?

Goblok! Bukan Alara, dasar otak 7+ lo ah!

Cupang is kiss mark!

Alara menatap Kenzo dengan sorot mata tajam tak bersahabat, "Maksud lo apa?"

"Ck, bodoh plus tolol! Umur aja yang 17+" ejek Kenzo, tangannya terangkat untuk membuka paksa seragam sekolah Alara dan menunjuk area leher yang terdapat dua kiss mark.

Alara kembali bego! Bajunya di buka cowo malah cengo!

Loading!

"KENZO! DASAR TUKANG CABUL!" Alara sadar, ia segera mearik bajunya dan memukul Kenzo menggunakan bantal yang tersedia di branker UKS sampai isi bantal itu berhamburan.

"Alara hahaha... Alara gak sakit wlee... hahaha mental cemen lo!"

Alara semakin kesal, ia segera mengambil bantal lain dan di ikuti Kenzo. Terjadilah perang bantal serta isi-isi bantal yang berhamburan seperti daun yang berterbangan di musim gugur.

Sederhana tapi romantis.

"Hah, udah cape Kenzo! Hahaha udah, jangan kelitikin gue! Hahaha awas lo Kenzo, hahaha Kenzo udah!" Kenzo seakan tuli dan terus mengelitik pinggang Alara.

Sampai mereka tak sadar posisi mereka sangat intim, karena Alara yang di tindih Kenzo dengan jarak wajah yang terbilang seperti mencium.

Cup!

Kenzo mencium bibir Alara, hanya sebentar. Kemudian ia bangkit dan menarik Alara hingga terduduk. Mereka baru sadar jika UKS sudah seperti kapal pecah.

"Astaga, Kenzo! Lo liat, gue males beresinnya! Luka gue aja belum di perban." Alara cemberut, membuat segaris senyum Kenzo tertarik. Cowok itu mengacak rambut Alara gemas, kemudian mengambil kotak obat.

"Apaan, sih? Rambut gue kusut entar!" Alara misuh-misuh, ia menatap sekeliling ruangan dan meringis sebab tempat ini sudah di penuhi dengan isi bantal yang berterbangan seperti salju.

Saat Kenzo sudah duduk kembali di hadapannya, cowok itu menarik kaki Alara yang terluka dan tidak sengaja hostpant dalaman Alara terlihat.

Alara segera membenarkan roknyadan menatap ke arah lain menahan malu.

"Warna item ya?" goda Kenzo dan di acuhkan Alara.

"Biar gue aja yang obatin. Lo bersihin nih tempat aja gih," tawar Alara.

"Ogah!" tolak Kenzo, cowok itu dengan cekatan membersihkan darah yang mengalir di betis Alara dengan kapas. Kemudian ia berikan sedikit obat merah dan di balut oleh kain kasa serta hansaplast.

"Selesai," ujar Kenzo bangga.

"Selesai apaan! Liat noh, berantakan tempatnya!" cibir Alara. Namun, tak di sangka Kenzo mencium kening Alara lembut.

"Gue suruh temen gue entar yang bersihin, lo tenang aja, di sogok pake rokok juga mereka nurut," ucap Kenzo dan di angguki oleh Alara.

"Thanks my hero boy," setelah mengatakan itu Alara pergi meninggalkan Kenzo yang senyum-sengum gak jelas.

Kesambet kah.

Ada yang jatuh, tapi bukan guci!

......

Alhamdulillah.
Akhirnya selesai juga😥

.

Moo nanya, jawab ya!

Sampe di sini siapa yang kalian pilih?
Kenzo or Nevan?

.

Moo cari visual yang cocok buat Kenzo, Alara&Nevan.

Kira-kira yang cocok visual siapa ya?

Boleh rekomen di sini👈

Makasih yang udah mau baca.

Jangan lupa vote+komen nya ya!

SEEYOUNEXTPART💜

SEGITIGA! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang