Pintu ruangan Sultan terbuka setelah seorang penjaga membukakan pintunya untuk seseorang.
Seorang lelaki dengan pakaian rapi menghadap pada sang Sultan yang menatapnya tegas dibalik kursi kebesarannya.
" awak dapat apa yang aku nak ?"
" betul, Sultan. Saya mendapatkan informasi yang Sultan inginkan ", ucap lelaki itu dengan memberikan amplop yang berisikan data yang diinginkan sang Sultan.
" bagaimana ?"
" nice ", Sultan mengangguk - anggukkan kepalanya seraya membuka amplop itu. Dia membacanya dengan teliti apa yang sudah didapatkan salah satu kaki tangannya.
Sultan Yaqeen mengangguk - anggukkan kepalanya, lantas kembali memasukkan data itu pada amplopnya. " Awak boleh pergi "
" baik Sultan "
" terimakasih ya ", orang itu menganggukkan kepalanya disertai dengan senyuman, lalu keluar dari dalam ruangan mewah itu.
-
" Ali "
" iya Bonda ?"
" Ayah nak cakap dengan awak, dah di tunggu di bilik "
" bilik Ali? "
" bilik Bonda dan Ayah, jom lah "
Ali mengikuti Bundanya dari belakang, tangannya mulai gelisah. Ada apa hal sampai - sampai Ayahnya memintanya berbicara di kamar Pribadinya.
Bundanya membuka pintu dan masuk diikuti Ali. Lelaki itu dapat melihat Ayahnya yang tengah duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan televisi.
" ah .. sudah datang "
" ada apa hal Ayah ?"
" duduk "
Ali duduk di sofa bulat yang ada di kamar itu, kakinya sudah bergerak - gerak karena takut. " ada apa hal ?"
" Ayah nak jodohkan awak "
Mata lelaki itu membelalak, " apa?"
" Ayah cakap, Ayah nak jodohkan Ali "
Ali berdiri dari duduknya, satu tangannya dia simpan di pinggangnya. Tangan satunya lagi ia gunakan untuk mengusap wajahnya. " apa hal pula Ayah jodohkan Ali, dengan siapa ?"
Sultan Yaqeen terdiam, melihat kearah istrinya. " jom lah Ayah, Ali nak cari bakal istri Ali sendiri. Bukan dengan di jodohkan seperti ini "
" Tapi Ayah nak Ali kahwin dengan dia "
" siapa ?"
" Prillyaffa Shanzey Idris "
Ali mengerutkan keningnya, " siapa - siapa ?"
" duduk dulu lah ", Ali akhirnya duduk kembali setelah sang Bunda memintanya untuk duduk. " Saya tak kenal, jadi saya tak nak "
" tapi Ayah nak awak kahwin dengan dia "
" Ayah, tolonglah. Ali akan menguruskan rumah tangga, dan Ali ingin berkahwin dengan orang yang Ali cintai. "
" Bila ? bilakah Ali akan memperkenalkan bakal isteri Ali kepada Ayah dan Bonda ? "
" Beri masa kepada Ali, Ali pasti akan membawanya kepada Bonda dan Ayah. "
Sultan Yaqeen menghembuskan nafasnya kasar, " sampai bila ? Ayah telah memberi masa kepada Ali, tetapi Ali selalu mensia-siakan peluang yang Ayah berikan kepada Ali. "
" berikan Ali seminggu, Ali pasti akan membawanya ke hadapan Ayah dan Bonda "
Kedua orang tua itu saling pandangan dan mencoba berpikir, lalu mereka menganggukkan kepalanya yang langsung membuat Ali tersenyum bahagia. " Tapi ..