Lima

181 43 5
                                    

Dengan langkah yang di paksakan, Prilly mengikuti Ali dari belakang. Dia mengantar Ali sampai pintu, lalu mencium tangan lelaki itu.

" Abang, saya nak minta izin "

" apa ?"

" selepas ni, saya nak kerumah Atuk "

" nak apa?"

" ambil barang "

" ya "

Setelah cucunya menikah Kakek dan Neneknya menolak untuk tinggal di istana walaupun berpisah. Mereka tidak ingin ikut campur dalam urusan cucunya, karena sekarang Prilly sudah menjadi milik Ali.

Prilly melihat kepergian Ali, wanita itu kembali masuk dan menuju kamarnya untuk bersiap - siap.

-

Prilly turun dari Bus yang mengantarkannya pada kampung halaman Neneknya. Kenapa tidak diantar supir? Prilly hanya ingin sendiri tanpa ada siapapun orang dari istana bersamanya.

Dia yakin jika orang - orang sekarang mengenal siapa dirinya, maka dari itu Prilly tak pernah membuka maskernya. Bukan apa - apa, dia hanya tidak ingin sesuatu terjadi padanya atau malah bersangkutan dengan orang - orang di istana nantinya.

" Assalamualaikum "

" waalaikumussalam "

" MasyaAllah Prilly, dengan siapa awak di sini?"

" sorang je "

" suami awak ?"

" pergi ke pejabat "

Prilly masuk kedalam rumah sederhana dengan penuh cinta itu, " dah izin "

" dah "

" dah makan ? Nak makan apa?"

" dah Nek, tak usah risau "

Neneknya mengangguk saja, melihat keadaan cucu kesayangannya yang seperti ..

" Prilly baik - baik je kah di istana ?"

" Alhamdulillah, baik Nek "

" Prilly akan pergi ke tadika, untuk mengucapkan selamat tinggal. "

" kenapa ?"

" suami Prilly tidak izinkan Prilly mengajar lagi "

Selesai semua urusan di kampung halaman Nenek dan Kakeknya, Prilly pun pamit pulang.

👑👑👑

" kenapa awak biarkan dia pergi ke rumah Neneknya seorang diri hah? " bentak Ali pada seorang supir yang ditugaskan untuk mengantar Prilly tadi.

" Sudah Ali, kenapa tak awak telpon Prilly. Bukan tidak pun memarahi Encik Arul. ", Ali diam mendengar penuturan Bundanya.

Lelaki itu membuka ponselnya, mencari nomor telpon Prilly. Dan sedetik berikutnya dia baru ingat jika dia tidak memiliki nomor Prilly.

" Saya telah mengarahkan awak untuk menemani Prilly, tetapi mengapa dia pergi seorang diri? bagaimana awak bekerja? "

" Jangan marah Encik Arul, dia tak salah. ini salah saya, maaf Encik Arul ", ucap seseorang yang baru saja masuk kedalam istana.

" kembali bekerja Encik, terima kasih dan maaf "

" saya permisi, terimakasih kembali Puteri "

Ali menatap Prilly marah, namun tak ia semburkan amarahnya didepan banyak orang. Ali pergi begitu saja, Prilly mengikutinya dari belakang setelah pamitan pada yang lain.

Prilly masuk kedalam kamar dengan malas, dia menyimpan tas nya lalu duduk di kursi riasnya. Melihat Ali yang sibuk dengan aktivitasnya.

" bersiaplah, malam ini kita perlu menghadiri majlis perkahwinan rakan sekerja saya. "

Life Goes OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang