Tiga

165 39 2
                                    

Ternyata waktu dua minggu tidaklah lama, seperti kedipan mata bagi orang - orang yang tidak menunggunya. Dan akan terasa lama bagi orang - orang yang menantinya.

Suasana di istana begitu penuh, baik oleh keluarga, pekerja atau bahkan oleh masyarakat yang rela hadir hanya untuk melihat Pangeran yang mereka cintai menikah walaupun hanya menyaksikan di luar istana yang dipasang layar besar.

Semua orang penasaran, siapa dan bagaimana rupa wajah wanita yang berhasil memikat Pangeran tampan mereka tanpa tau jika sebenarnya sang Pangeran telah di jodohkan oleh Ayahnya.

Ali melihat sekitarnya, sungguh dia penasaran dengan wajah calon istrinya itu. Selama dua minggu ini dia sama sekali tidak pernah bertemu dengannya, pikirannya pun bercabang pada kekasihnya. Tapi bagaimana lagi, Nabila tidak merespon ajakannya untuk menikah bersamanya.

Rangkain demi rangkaian telah dilaksanakan, sampai pada akad pun berjalan dengan lancar. Tapi sampai saat itu Ali belum juga melihat wanita yang sudah di nikahinya beberapa menit yang lalu.

Matanya melihat kearah kanannya, disana seorang wanita berbalut gaun putih dan hijab putih menutup dada itu berjalan dengan pelan didampingi Adik perempuan dan seorang wanita lainnya yang rasanya tak pernah dia lihat.

Ali mengerutkan keningnya karena belum bisa melihat dengan jelas wanita yang ditengah yang dia yakini adalah istrinya sekarang. Wanita itu terus saja menundukkan kepalanya, membuat yang lain pun ikut penasaran.

Saat telah tiba di hadapan Ali yang tengah berdiri menunggunya, wanita itu masih belum berani untuk mengangkat wajahnya. Dia malu dan dia pun takut.

" sila angkat kepala."

Wanita didepannya itu perlahan mengangkat kepalanya, Ali sampai terkejut bukan main melihat wanita didepannya, dia melihat ke kanan dan kirinya karena syok. " kedua-dua pengantin boleh lihat di sini ", ucap seorang kameramen yang menantikan momen terpubliknya istri sang Pangeran.

Ali dan istrinya itu melihat kearah orang yang berbicara barusan, dan itu membuat heboh seisi istana bahkan luar istana. Mereka begitu terkejut melihat rupa wajah sang Puteri yang begitu cantik dengan senyum manisnya.

" masyaAllah " semua orang berbondong - bondong berucap saat mengetahui wajah istri Pangeran mereka yang ternyata begitu cantik.

" cuba Puteri cium tangan Pangeran, dan Pangeran cium dahi Puteri. ", keduanya membelalak, bagaimana mungkin mereka harus melakukan itu didepan publik?

Ali dan Prilly akhirnya mengikuti instruksi yang diarahkan pada mereka. Mata Ali kembali membelalak saat tak sengaja tatapannya bertemu dengan kekasih hatinya yang menatapnya sendu.

Lelaki itu ingin sekali rasanya berlari menemui wanitanya, lalu memeluknya. Tapi jika itu sampai terjadi, entah hukuman seperti apa yang akan dia terima dari Ayahnya.

👑👑👑

Waktu makan malam keluarga kerajaan selepas selesainya acara pernikahan sang Pangeran.

Acara pernikahan kerajaan yang biasanya akan dilangsungkan dalam waktu beberapa hari namun Ali meminta hanya satu hari saja. Dia tidak ingin lama - lama, karena pasti akan membuat mereka lelah dan nantinya malah tumbang bukannya bahagia. Walaupun sendirinya pun tidak bahagia di waktu pernikahannya ini.

Prilly berjalan di belakang Ali menghampiri keluarganya yang sudah bersiap di meja makan sembari menunggu hidangannya datang. " kalian berdua nak honeymoon kemana?"

" belum ada rencana Ayah " jawab Ali cepat, dia belum memikirkannya bahkan tidak ingin memikirkannya.

Prilly melihat kearah Ali sekilas, lalu kembali menundukkan kepalanya. Sontak itu menjadi perhatian Kakek dan Neneknya, namun kedua orang sepuh itu tidak ingin ikut campur pada urusan rumah tangga cucunya.

Makan malam kali ini terasa berbeda karena diliputi dengan kebahagiaan yang luar biasa dengan hadirnya anggota baru mereka.

-

Lagi, Prilly hanya bisa mengekor Ali dari belakang. Bahkan saat mereka akan masuk kedalam kamar sekarang.

Prilly duduk ditepi ranjangnya, melihat apa yang tengah Ali kerjakan dengan membuka lemari pakaiannya.

Lelaki itu duduk di tepi ranjang yang berjauhan dengan Prilly, " Pangeran ?"

" hmm "

" saya harus panggil Pangeran apa?"

" terpulang kepada awak "

" Abang boleh tak ?"

" hmm "

Prilly melihat Ali yang mulai membaringkan badannya, dia pun mengikutinya. Prilly mencoba menyentuh Ali, namun lelaki itu segera menepisnya. " dont touch me !"

" kenapa? bukankah saya sekarang mempunyai hak kepada Pangeran?"

Mendengar itu membuat Ali bangkit dari tidurnya. " Apa kamu kata? Hak ?"

" kamu pikir kamu siapa? jangan cakap awak dah kahwin dengan saya, awak akan sewenang-wenangnya. !"

Prilly diam, mendengar setiap kata yang Ali ucapkan dengan nada tinggi itu. Lelaki itu kembali membaringkan tubuhnya, bahkan sampai memunggungi Prilly.

" Abang, Prilly nak minta maaf dari ujung rambut sampai ujung kaki jika Prilly ada silap pada Abang. Maaf kalau Prilly ada menyusahkan Abang. "

" selamat tidur, Assalamualaikum " lanjutnya seraya membaringkan tubuhnya yang juga memunggungi Ali.

👑👑👑

Dinginnya malam tak membuat Prilly malas untuk bangun di sepertiga malam, dia melihat kearah sampingnya. Ali masih terlelap dan memunggunginya, Prilly keluar dari selimutnya dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Dia keluar dengan badan yang sudah segar, dan pakaian yang lengkap. " apa yang awak dah buat? masa yang lama."

" dah mandi " jawab Prilly yang membuat Ali melihat kearah jam dindingnya. Lelaki itu segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan melewati Prilly untuk masuk kedalam kamar mandi.

Prilly menggelar sajadahnya didekat tempat tidur, memakai mukenanya lalu melaksanakan sholat sunnah malam yang sudah menjadi kewajibannya.

Wanita itu melihat kearah belakangnya, dan menemukan Ali yang hanya bertelanjang dada. Itu membuat Prilly malu, pipinya sampai memerah melihat begitu indahnya tubuh sang suami. " Abang nak sholat malam ke ? Biar Prilly yang ambilkan bajunya "

Prilly beranjak dari sajadahnya, menghampiri Ali yang baru saja membuka pintu lemarinya. Wanita mungil itu tanpa rasa takut sudah ada didepan Ali dan mengambilkan baju koko untuk suaminya yang tengah menatap kepala belakangnya heran.

Ali mengambil baju yang diberikan Prilly padanya, " mana nak simpan dalaman Abang ?"

" biar aku je "

Prilly menutup lemari pakaian suaminya, lalu membalikkan badannya dan akhirnya kembali pada posisi semulanya. Dia kaget saat Ali tengah memakai bajunya, " kenapa Abang tak ganti baju di kamar mandi ?"

" kenapa ? Aku nak ganti disini, ini bilik ku kan ?"

" ye lah " jawab Prilly asal lalu kembali berjalan kearah sajadahnya. Mengambil Qur'an yang ada di lemari kecil dekat dirinya berada.

" mundur sikit, saya nak gelar sajadah ", Prilly memundurkan sajadahnya, memperhatikan Ali dari lelaki itu menggelar sajadah sampai takbir, kemudian dia kembali fokus pada Al - Quran nya.

Ali melihat kearah belakangnya, ternyata Prilly masih fokus pada bacaan Qurannya. Selepas lelaki itu berdoa, seraya menunggu adzan shubuh dia tak hentinya mendengarkan bacaan Quran Prilly walaupun pelan.

Suara adzan berkumandang, Prilly menutup Qurannya dan menyimpannya ke tempat semula. " Abang nak sholat di bilik ? Tak pergi Masjid ke?"

" disini je ", Prilly tersenyum saat melihat suaminya mulai melaksanakan sholat sunnah sebelum sholat shubuh, dan ia ikuti.

Mereka menjalankan sholat shubuh berjamaah pertama kalinya sebagai pasangan suami istri.

____________________________________

Life Goes OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang