Tiga minggu sudah Prilly hidup tanpa Ali dan orang - orang di istana, dia benar - benar di sembunyikan dalam sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk kota bahkan istana.
Bersama dengan Sarah, salah satu pelayanan istana yang ditugaskan untuk menemaninya. Awalnya Prilly menolak, tapi sang Sultan yang notabene Ayah mertuanya itu kekeuh agar Prilly tidak begitu sendirian.
Jika membutuhkan apa - apa Prilly bisa meminta tolong pada Sarah, apalagi fase mengidamnya yang ternyata masih ada walaupun sudah masuk trimester kedua.
" akak nak makan sesuatu ke ?", Prilly menyimpan tangannya didagu dengan berpikir makanan apa yang dia ingin makan.
" aku tak nak apapun, nak tiduran je lah "
" oke, aku pergi ke kedai serbaneka dahulu. ", Prilly mengangguk lalu mulai menyalakan televisi.
Tak sengaja dia melihat siaran dimana disana ada wajah Ali yang tengah tersenyum di samping Ayahnya, lelaki itu tengah mengantar Ayahnya untuk acara kenegaraan ke negara tetangga.
Lelaki itu begitu tampan dengan jas yang melekat pas ditubuhnya, senyumnya tidak pernah luntur sedikit pun. Refleks tangannya mengelus perutnya yang semakin membuncit. " Papa kamu ganteng ya Sayang "
Prilly segera menggelengkan kepalanya setelah dia menyadari atas apa yang sudah dia ucapkan. " Dia terlihat begitu bahagia setelah Mama keluar dari istana ", racaunya lagi.
-
Lelaki dengan jas hitam itu mengikuti langkah lebar sang Ayah yang masuk kedalam kamarnya, " Yah "
Sultan Yaqeen terdiam diambang pintunya, " kenapa ?"
" Ali nak buat pengumuman kepada semua orang yang melihat isteri Ali. "
" tak payah "
" kenapa ? Dah 3 minggu bahkan hampir satu bulan dia hilang, kenapa Ayah selalu larang Ali buat pengumuman ?"
" untuk apa ? Bukankah awak tak sayangkan dia? Bagus kan jika dia tak ada "
" Yah "
" awak urus sahaja girlfriend awak tu "
" Ali dah tak da hubungan apapun dengan Nabila "
" betul ke ? Lalu kenapa awak 3 minggu lepas saat kejadian Prilly hilang awak terlihat berpelukan dengan wanita tu di dalam kereta hah ?", Ali terdiam mengingat kapan itu terjadi.
" itu .. Nabila minta untuk salam perpisahan "
" harus dengan pelukan ke ? Antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram ?"
Ali terdiam, " sampai hati awak buat sakit isteri awak dengan tengok apa yang berlaku ?"
" Prilly tengok ?"
" ya, Prilly tengok segala - galanya. dia hilang tumpuan, dan sesuatu berlaku di pusat membeli-belah dan dikejarkan ke hospital. "
" sekarang Prilly bagaimana ?"
" dia baik, lebih baik seperti sebelum dia kahwin dengan awak. Saya merasa bersalah kerana kahwinkan wanita sebaik dia pada lelaki macam awak "
" Ayah, jangan beritahu saya Ayah yang sembunyikan Prilly? "
" ya, Saya yang sembunyikan dia. Saya tak nak dia sedih dimasa kehamilannya kerana awak "
" Ayah, tolong bagi tahu Ali dimana Prilly sekarang. Ali mohon Ayah ", Sultan Yaqeen tidak berbicara apapun, dia langsung masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya tepat didepan Ali.
👑👑👑
Ali melihat di spionnya, saat mobil dibelakangnya melaju dia mulai mengikutinya. Mobil yang di kendarai oleh orang kepercayaan Ayahnya itu terus melaju, lalu berhenti disebuah pusat perbelanjaan.