Aura ibu hamil itu selalu berbeda, dan orang - orang setuju jika aura Prilly yang tengah berbadan dua itu semakin masyaAllah. Wanita cantik yang semakin cantik, itulah pujian yang diberikan orang - orang untuk Prilly.
Istri sang Sultan begitu bahagia melihat menantunya banyak dicintai rakyatnya, Prilly yang tidak banyak tingkah, Prilly yang baik hati, Prilly yang sopan dalam bertutur kata pastinya tak lepas dari cinta rakyatnya.
" Sayang, Abang nak tandas kejap ya ", Prilly menganggukkan kepalanya dan melihat Ali yang pergi ke kamar mandi yang ada di hotel tempat paman Ali mengadakan acara pernikahan anaknya.
" Akak "
" hmm ?"
" nampak tak lelaki tinggi tu? ", Prilly melihat kearah pandang adik iparnya. " yang kacak itu ?", Anna menganggukkan kepalanya semangat.
" kenapa ?"
Prilly melihat gelagat Anna yang erggg .. salah tingkah? " adakah Awak suka lelaki itu? "
" tak "
" lantas?"
" tak payah lah, dah jangan tengok lagi "
" ahh .. Akak bilang Bonda ya?"
" Akak, syutt. Rahasia kita berdua "
" oke lah, lepas tu. Bagi cerita dengan Akak ya ?", Anna menganggukkan kepalanya dengan senyum salah tingkahnya.
" Akak sayang tak dengan Abang ?"
" kenapa tanya macam tu ?"
" Ya, memang pelik, kamu berdua memang dijodohkan, tetapi ternyata Akak boleh hamil. Berarti kalian saling cinta bukan?"
" Akak sayangkan Abang, tapi Akak tak tau lah Abang sayangkan Akak atau tak. Secara kekasihnya dulu cantik sangat "
" mereka berdua putus?"
" hmm, tapi entah "
Anna mengangguk - anggukkan kepalanya, dia melihat Abangnya yang tengah berbincang dengan beberapa orang sampai - sampai tertawa lebar. " Anna harap Abang dah berubah "
Ali berpamitan pada kenalan - kenalannya, menghampiri istri dan adiknya.
👑👑👑
" Abang sayangkan akak Prilly tak ?", Ali mengerutkan keningnya seraya menengok kearah samping kanannya yang terdapat adik perempuannya.
" kenapa Anna bertanya begitu? "
" tanya sahaja lah, tak boleh ke ?"
Ali membenarkan posisi duduknya di kursi taman malam itu, dia melihat kearah sekitarnya takut ada orang lain selain mereka berdua disana.
" sebenarnya .. Abang .. mmm Abang masih cintakan Nabila ", Anna kaget bukan main mendengar jawaban kakak lelakinya itu.
" Abang belum putus hubungan dengan Akak Nabila ?"
" dah, kita dah putus "
" lantas ? Kenapa Abang masih sayangkan Akak Nabila ?"
" Kami sudah lama berpacaran, dan bukan mudah untuk Abang melupakan dia dan kehilangan cinta Abang kepadanya. "
" jadi selama ni masih ada lagi bayang kak Nabila dalam rumah tangga Abang dan kak Prilly? ", Ali diam mendengarkan penuturan adiknya itu.
Jika boleh jujur, Ali belum sepenuhnya menghilangkan cinta untuk Nabila. Rasa itu masih ada, 3 tahun itu bukan waktu sebentar. Terlalu banyak kenangan dia dan Nabila, dan Ali tidak bisa dengan mudah menghapus atau menghilangkan kenangan itu.