"Membunuhmu sekarang terlalu mudah,"
"Biarkan sejarah mencatat kehancuran kerajaan Artrix, di bawah kepemimpinan seorang ratu kecil yang tak berguna. Kau akan hidup Arabela, hidup untuk melihat segalanya hancur."
Dengan senyum licik, Lavezox berbal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Change of Two Epoch. ROUBER HALL𓆪
●●●
Malam-malam di istana terasa sangat sunyi dan dingin bagi Arabela. Dia sering terbangun dari mimpi buruk tentang keluarganya yang dibantai di depan matanya.
Meski tubuhnya dewasa, dia masih gadis kecil yang terluka. Arabela sering kali merasa bahwa takdir ini adalah beban yang terlalu besar untuk ditanggung seorang diri.
Arabel memutuskan untuk berjalan - jalan menyusuri koridor panjang istana, dengan dinding batu yang dingin dan jendela-jendela tinggi yang memperlihatkan pemandangan pegunungan besar.
Udara terasa sejuk, berbeda dengan kehidupan modernnya yang penuh dengan teknologi dan kebisingan kota.
Brianna berusaha memahami lingkungannya. Dia berdiri di sebuah ruangan besar yang dihiasi dengan ornamen emas dan dinding-dinding berukir, sesuatu yang hanya dia lihat di film-film kerajaan fantasi.
Di dunia ini, tidak ada suara mobil, tidak ada layar telepon, hanya suara langkah kaki para prajurit dan pelayan yang melintasi aula istana.
Namun, setiap kali Brianna berusaha bergerak, tubuh kecil Arabela membuatnya canggung. Dia tersandung saat berjalan, kehilangan keseimbangan di tangga, dan tangannya gemetar saat mencoba memegang benda. Setiap tindakan terasa seperti tantangan baru.
"Astaga, tubuh ini lemah sekali, apa Arabel ngga pernah gym? Rasanya bisa tersapu angin dan langsung terbang tubuhnya," gumamnya sendiri.
Selain tantangan fisik, Brianna juga harus beradaptasi dengan kehidupan istana yang penuh tekanan.
Sebagai seseorang yang berasal dari dunia modern, di mana keputusan dibuat dengan cara yang berbeda, Brianna harus belajar untuk bertindak sebagai ratu.
Dia harus mengikuti protokol yang ketat, berhadapan dengan para penasihat dan pejabat istana yang mengharapkan dia mengambil keputusan penting untuk kerajaan.
Brianna harus selalu siap menghadapi pertemuan-pertemuan di ruang pertemuan besar kapan pun itu, di mana para penasihat kerajaan membicarakan masalah politik, ekonomi, dan militer.
Meskipun Brianna memiliki jiwa Arabela yang menyatu di pikirannya dan berinteraksi dengannya, ada saat-saat ketika dia merasa sangat kesepian, karena waktu Arabel untuk memunculkan wujud dan informasi sangat terbatas, karena itu salah satu peraturan yang ia terima dari sang maha kuasa.
Hidup di istana dengan tanggung jawab yang besar, serta berada dalam tubuh yang bukan miliknya, membuat Brianna merasakan kerinduan mendalam terhadap kehidupannya yang dulu.