~Pertemuan~

330 44 19
                                    

Deru suara angin berhembus menerpa suatu kota kecil yang berada di pinggiran laut Asia, memporak porandakan dedaunan yang saling bertabrakan dan menghasilkan bunyi lembut yang tenang ,dan menjatuhkan sehelai daun pohon yang mulai menguning diatas pucuk daun muda lainnya.Bertebrangan mengikuti arah angin yang lembut .

Tampak seorang gadis bertubuh mungil sedang berduduk santai di bangku taman dengan kepala menyender di senderan bangku taman sambil menengadah keatas lalu menatap lurus kedepan kembali sambil memejamkan kedua mata nya dan menghirup perlahan udara pada sore hari itu

Tuk!!
"Hmm???"
Seorang gadis kecil tersentak ketika merasakan satu helai daun jatuh di atas kepalanya yang sedang memakai hijab yang juga ikut berkibar halus akibat di terpa angin sore itu..
Tangan kecil mungil itu meraih daun yang ada di atas kepalanya lalu melirik dengan mata terkejud kemudian diakhiri dengan mata sendu dan senyuman
"Ya Allah ternyata daun kukira tadi ada eek burung yang jatuh hihi..syukurlah"tawa kecilnya

Gadis kecil itu berjalan perlahan menjauhi pepohonan dan bangku taman kampus yang dari tadi didudukinya untuk bersantai sejenak melepas penat sehabis kuliah.
Meski terlihat mungil dan sangat muda serta kecil namun gadis itu telah menginjak usia 22 tahun.

Dengan kakinya yang mungil ia pun berjalan dengan santainya membuat gamis hitam yang ia pakai berkibar pelan terhembus angin dengan cantiknya,Sang gadis berjalan dengan wajah penuh senyum yang sangat bersemangat ia pun tak tau kenapa hatinya sangat senang tak karuan seperti menantikan sesuatu yang menyenangkan hadir didepan matanya.

Langkah-selangkah gadis ini meninggalkan taman dan menyusuri lorong arah rumahnya yang berada lumayan jauh dari dua lorong yang akan segera ia lewati,hari mulai menggelap tak terasa cahaya sore pun akan segera berlalu namun karena kaki mungil sang gadis perjalanan pulang yang ditempuhnya terasa sangat jauh ia berharap segera sampai di rumah dan melaksanakan ibadah sholat Maghrib tepat waktu dengan keadaan aman.Biasanya ia akan pergi dan pulang berbarengan dengan tetangga perempuannya yang merupakan teman satu angkatan namun berbeda jurusan dengannya di universitas yang sama,namun sayangnya pada hari ini sang gadis harus berusaha untuk pulang kerumah sendiri tepat waktu karena tetangganya saat ini sedang melakukan study tour diluar kota untuk kepentingan mata kuliah jurusan temannya itu sendiri.

Sang gadis pun terus menyusuri lorong kedua yang sedang di laluinya,Namun disaat ia memasuki lorong terakhir yang harus dilewatinya untuk sampe kerumah kecilnya ia mendengar suara bising dari arah ujung lorong yang mulai menggelap karena hilangnya cahaya sore yang digantikan gelap menjelang Maghrib itu.

"HAHAHAHAHAHAHAAH!!!!!"
Tawa pecah seorang lelaki asing bergemuruh disepanjang lorong membuat sang gadis terkejud dan menggenggam kedua tangan didepan dadanya dengan sedikit takut,namun ia tetap berusaha berjalan ke ujung lorong akhir yang masih tampak jauh didepan matanya ketika hendak sampai di ujung lorong tak sangka ada kumpulan sosok lelaki berpakaian brandalan berada di sisi lorong sambil tertawa dan meminum banyak arak serta beraneka ragam pil dan obat-obatan narkoba yang menumpuk di bawah kaki mereka.
Melihat itu sang gadis berusaha untuk memberanikan diri melewati sekumpulan para brandalan itu dengan cepat.

Namun tetap saja langkah kecil yang dimilikinya itu takkan membantunya dapat melangkah cepat karena secepat apapun dia tetap saja jauh perjalanan yang sedang ditempuhnya tak bisa secepat itu ia dilewati.
Ketika berpas-pasan dengan para brandalan sang gadis mencoba jalan cepat dengan santai awalnya para brandalan itu tidak memperhatikan namun salah satu dari brandalan yang menghadap ke arah sang gadis langsung terbelalak dan menangkap ujung jilbab yang di pakai sang gadis.

"Wooopssss!!!!! Hahahaha mau kemana kamu cantik???"

Sang gadis yang telah di tangkap ujung jilbabnya terkejud dan panik spontan berusaha melepaskan jilbabnya dari tarikan pria brandalan tersebut namun kekuatannya kalah besar dan alhasil tangan nya pun di tangkap oleh para brandalan tersebut.
"Argghh!!!lepaskan!!" Teriak sang gadis
"Ouhg kenapa aku harus melepaskan kamu gadis cantik?hehe"umpat sang brandalan yang masih menggenggam tangan dan hijabnya itu.

Pemabuk Itu PelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang