Teman

35 10 2
                                    

Next Story.....

Brakkk!!!!

"WHAT THE HELL!!!REALLY FUCK BOY THEM!!"Emosi sylva sambil memukul meja RS yang ada di hadapannya.

"Kenapa kamu ga bilang sama ku dari awal aylaa!! Apa kamu masih menganggap ku sebagai teman dan sahabatmu?hah?kalau sampai kamu kenapa-kenapa bagaimana!!mana mereka biar kubunuh semuanya!bikin emosi dasar a***ng!"ucap Sylvia mengebu-ngebu dengan pandangan yang sangat mengerikan.

Madman dan Ayla yang posisinya berhadap-hadapan hanya dibatasi oleh ranjang RS tempat Ryan terbaring pingsan saat ini hanya bisa terdiam dan saling tatap,namun itu membuat Ayla memahami kalau Madman sedang panik dan takut melihat Sylvia itu semua ia tangkap melalui reaksi nya madman yang selalu berulang menelan ludah dan seakan tidak nyaman juga sesekali pucat melihat ke arah Sylvia dan temannya yang sedang pingsang berbaring secara bergantian.

"But..(tapi)...."ucap Sylvia terhenti sambil menatap kearah Madman dalam posisi berdiri.

"Thanks a lot kamu Uda nolongin teman bodoh ku yang lugu ini..erm..siapa namanya tadi Ayla?"tanya Sylvia sambil menatap kembali ke arah Ayla

"Madman.."jawab Ayla lugu.

"Haa Madman terimakasih banyak ya mungkin kalau ga ada kamu aku Uda ga tau nasib gadis bodoh di sampingku ini"ucap Sylvia sambil memutar bola mata lalu melirik Ayla sedetik kemudian.

"Tidak masalah sudah seharusnya aku menolongnya .."ucap Madman sembari melihat ke arah Ayla juga yang sedang menatap Madman dengan wajah lugunya itu.

Sylvia yang seakan memahami situasi pun langsung mencoba mencari alasan .

"Ekhem...karena sudah pagi lebih baik kalian berdua pergi keluar Carikan sarapan untuk kita semua dan teman Madman yang lagi pingsan pun juga jangan lupa dicarikan..karena aku yang salah jadi biar aku aja yang ngejagain si..."ucap Sylvia terpotong karena tidak tau siapa nama temannya Madman itu.

"Emm..Ryan.."potong Madman menjelaskan nama temannya yang sedang pingsan itu.

"Em Ryan...biar aku aja yang jaga dia kalian pergi terus okey?waktu sudah pagi banget kita semua belum sarapan "ucap Sylvia santai tanpa beban.

Madman pun menatap Ayla yang masih terfokus dan terbengong melihat temannya yang menyodorkan Madman kepada Ayla padahal di awal Sylvia yang posesif kepada Ayla namun kini dia membiarkannya.

"Ha?Ka...kamu yakin nih Sylvia?"ucap Ayla ragu karena dia tau benar sifat posesif Sylvia namun terkejud banget dengan kata yang barusan diucapkan Sylvia kepadanya.

"Iyaaa..Uda pergi sanaaa!!aku Uda lapar niiihh hati-hati ya...jangan nabrak semuttt!!"ucap Sylvia sambil bercanda lalu mendorong Ayla dan Madman bersamaan kearah keluar pintu .

Brak!!

Pintu pun tertutup rapat menyisakan Ayla dan Madman berdua didepan pintu.

Madman menggaruk kepala lalu berkata"ya..ya Uda yuk cari sarapan ..sebelum Ryan bangun juga biar dia bisa makan setelah siuman nanti juga kamu dan temanmu bisa sarapan bareng kami nanti."ucap Madman memecah keheningan antara dia dan Ayla.

"Ha?ohh..oo..oke"ucap Ayla kikuk

Mereka pun meninggalkan ruang rumah sakit dan menuju ke tempat penjual sarapan bersama

Sementara itu disisi lain Sylvia yang menghela nafas berat duduk disisi Ryan yang masih pingsan dan menatapnya dengan mata sayu.
Didalam benaknya masih terasa ketidak enakan hati karena sudah melukai Ryan sampai separah ini.

"Hahhhhh....maafkan aku..."ucap Sylvia lembut sambil mencoba mengusap lembut rambut Ryan yang termasuk kategori kesukaan Sylvia juga .

Setengah jam kemudian....

Diluar halaman rumah sakit umum banyak para penjual kaki lima yang menyemarakkan suara kencangnya dengan berbagai cara yang unik ya itulah teknik marketing mereka disekitar taman luar rumah sakit.

Tampak hilir mudik orang yang berbelanja segala kebutuhan rumah tangga di setiap tokonya dan tak lain beberapa dari mereka adalah Madman dan Ayla.

Gadis kecil lugu ini sedang duduk di bangku taman kecil dan menghela nafas berat seakan masih sulit untuk mempercayai kejadian yang menimpa mereka semua dari semalam.

"Nih ambillah"ucap Madman.
Sembari menjulurkan tangan berbawakan nasi dan sayuran untuk sarapan pagi di depan wajah Ayla.

"Oh terimaksih Madman..hufhh"Hela nafas berat Ayla lagi sambil mengambil sarapan miliknya dari tangan madman.

Madman yang melihat gelagat Ayla pun akhirnya memutuskan untuk duduk disebelah Ayla dengan berjarakkan satu meter setengah dan mendekap kedua tangannya di depan dada.

"Hei..kenapa muka mu terlihat sangat muram dan berat?Apa yang kamu pikirkan?"ucap Madman sembari melihat ke arah Ayla.

Ayla yang hanya menatap lurus kedepanpun tidak berniat beralih untuk melihat wajah tampan Madman disebelahnya.

"Entahlah..Madman..
Aku pun bingung .."ucap Ayla sambil tetap menatap lurus kedepan seolah sedang membayangkan sesuatu yang rumit.

"Oh kau bisa bercerita kepadaku kapanpun kau mau kalau begitu..
Aku akan berusaha mencarikan solusi terbaik untukmu..jadi kau bisa bercerita apapun kelak kepadaku okey? "ucap Madman santai namun serius.

Ayla yang mendengarkan perkataan Madman itu pun tersenyum tulus dan menoleh kearah Madman dengan pandangan yang berubah lembut .

"Terimakasih Madman untuk kesekian kalinya"ucap Ayla dengan tulus

Yap senyuman dan pandangan tulus itulah yang dinantikan Madman dari Ayla..karena Madman tidak pernah mendapatkan hal seperti itu semenjak dia hidup selama 25 tahun didunia ini,seakan hanya ketika gadis ini tersenyumlah ketenangan baru bisa dia dapatkan dari gadis lugu didepannya ini.

"Ya..sama-sama cebol heheh"ejek Madman dengan candaan nya.

"What??cebol kamu bilang Madman!!"kesal Ayla yang dikatain cebol sama Madman.

"Woiya jelas dong kan kamu imut plus kecil lagi mana pendek juga.. kan ga salah aku panggil cebol!hahahah"tawa renyah Madman yang mengisengin Ayla .

Ayla yang wajahnya merona karena di panggil cebol ini pun kesal sama Madman lalu memukulkan botol air mineralnya ke arah bahu Madman namun alhasil meleset karena Madman dengan sigap berdiri lalu menghindari Ayla.

"Hahah cebolll ...cebolll...ga kena!!ueeekk!!"iseng Madman semakin parah sehingga Ayla juga ikut berdiri dan mengejarnya...
dan berakhir dengan permainan kejar-kejaran antara madman dengan Ayla sampai di depan koridor rumah sakit mereka pun akhirnya berhenti.

"Hufh hosh hosh hosh..tu..tunggu Madman sesak dada ku capekkk.."keluh Ayla sambil memegang dinding koridor rumah sakit .

Madman yang semakin gemas ketika melihat ketidak berdayaan Ayla pun akhirnya hanya bisa menepuk dan mengelus kepala Ayla dengan lembut .

"Haha..dasar gadis bodoh Uda cebol sok-sokan kuat lari jauh lagi haha"ejek Madman kesekian kali namun kali ini berbeda Madman mengejek sambil mengelus lembut kepala Ayla .

Dan akhirnya pun Ayla yang hampir kesal karena di elus lembut kepalanya seperti itu hanya bisa tersenyum dan tertawa menampakkan gingsul kecilnya di sudut bibir kanan nya.

"Hehe maaf Uda bikin khawatir "ucap Ayla polos.

Madman yang seketika terpesona dengan senyum tampak gigi Ayla yang manis itu pun akhirnya terdiam.

"Eee ..ekhem..ya..ya sudah kamu Uda sanggup jalan belum?yuk masuk terus kasian teman-teman kita Uda nungguin takutnya perut mereka keronocongan" ucap Madman sambil menarik ujung lengan baju Ayla .

Ayla yang takjub dengan cara menghormati Madman pun akhirnya Patuh

"Hehe oke yuks!!dah sanggup jalan koq"ucap Ayla dengan senyum cerahnya.

Dan akhirnya mereka pun memasuki kamar pasien yang ditempati oleh Ryan dan Sylvia kembali untuk sarapan bersama-sama.

"To be Continued (Bersambung)...

*"*"*"*"*"*"*'*"*"*"*'*'*'*'*"*"*"*"*"*'*"

Pemabuk Itu PelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang