Next.....
Sore hari yang sejuk..
Seorang anak lelaki sedang bermain dibawah pohon rindang yang sedang mengugurkan dedaunan karena kedatangan musim semi beberapa hari yang lalu..
Anak lelaki tersebut terlihat asik bermain dan mengumpulkan dedaunan yang gugur karena musim semi tersebut..
Ia bahkan tidak memerhatikan keadaan sekelilingnya dan hanya fokus bersenandung dengan gembira sembari mencoba membentuk dedaunan dan menyatukannya dengan lidi yang ia pinta dari Bibi penjaga taman Tadi pagi.Suasana TK sore hari itu terlihat sangat tenang semua anak-anak telah pulang dijemput oleh keluarga mereka masing-masing dan hanya menyisakan seorang bocah lelaki yang bermain dedaunan kering dibawah sinar sore hari yang tertutup oleh pohon besar didepannya dan seorang bibi pembersih taman TK yang tadi pagi dipintai lidi oleh bocah lelaki tersebut dan sudah lansia berkisaran umur 68-70 tahunan.
Bibi yang sedari tadi memperhatikannya pun mencoba menghampirinya dan berbicara ..
"Wahhh bagus sekali karya jenius fari anak lelaki hebat ini...aduhh anak siapa sih ini menggemaskan sekali..itu bentuk hati ya nak ku??"tanya bibi penjaga taman TK"Hehe iya bibi cantikkan!! Kalau kata ibuk guru tadi ini tu bentuk love si .."seru bocah itu kegirangan karena hasil karyanya di puji oleh bibi itu..
Melihat kepolosan kata-kata bocah kecil itu bibi penjaga taman pun menghela nafasnya dengan berat..lalu perlahan mengangkat suara kembali..
"Hufhhh..Nak...ini kan sudah sore mau bibi antarkan langsung kerumah kamu?biar bibi temenin ayuk."tanya bibi tersebut.
Sebenarnya bibi itu menggantikan guru TK yang tadi siang menemani semua anak-anak untuk pulang namun karena keadaan darurat dari rumah sakit yang mengatakan nenek guru tersebut mendadak koma ia pun terpaksa menitipkan bocah lelaki itu kepada bibi penjaga taman tersebut.Lalu dengan sangat yakin bocah lelaki itu menggelengkan kepalanya dengan kuat dan berkata sopan "Tidak usah bibi...bibi pulang aja lebih dulu biar bisa istirahat..saya sudah janji dengan ibu untuk menunggunya disini sampai tiba...ga boleh pergi sama orang asing bibi..harus nunggu ibu datang..hehe "sahut bocah lelaki dengan nada lembut itu,tawa kecil keluar dari senyumnya yang merekah dan menggemaskan itu.
Bibi yang tidak berdaya pun tetap merasa ga tega namun harus terpaksa segera pulang karena ia juga memiliki anak bayi dirumah yang harus ia rawat .
"Hufhh ya sudah bibi pulang dulu ya nak...kamu hati-hati disini..masuk kedalam Ruang TK aja biar bibi tenang ya..jangan diluar sendirian bahaya Lo nak ku.."saran bibi tersebut sambil mencubit lembut pipi sang bocah lelaki lalu mengelus rambutnya dengan pelan sambil tersenyum walaupun didalam hatinya sangat khawatir dengan anak tersebut."Iya bibi sebentar lagi saya masuk keruang hehe" tawa kecil anak itu kembali terlihat sambil tersenyum ke arah bibi lalu kembali menatap kegiatannya yang masih belum terselesaikan itu.
Bibi itupun tersenyum lalu pasrah mendengarkan nada polos anak lelaki tersebut..ia pun melangkahkan kakinya dengan berat meninggalkan bocah berusia lima tahun itu sendirian di taman TK sore hari itu.
Kini bocah itu tinggal sendirian..
Rangkaian untuk menyatukan daun kering yang terakhir pun mulai selesai..namun Ia ingin bergegas masuk ke dalam ruang sesuai apa yang di perintahkan bibi tadi.namun mendadak matanya tertuju pada satu bunga mawar putih di dekat Gerbang keluar TK tak jauh dari posisi dia yang berada dibawah pohon tersebut.
Ia pun tanpa ragu mencoba mendekati dan mengambilnya.'jika aku letak di atas daun kering yang bentuk love pasti makin cantik dan ibu pasti bakal suka deh heheh'serunya didalam hati.
Ketika sudah mendekati bunga mawar putih yang sedang bermekaran itu pun tangannya hendak meraih bunga itu lalu berhasil memetik setangkai bunga yang paling besar diantara bunga lainnya yang berukuran sedang namun setelah selesai memetik bunga itu tampak sebuah langkah kaki dengan sepatu hitam besar mendekatinya ..ia yang terkejud spontan langsung melihat ke atas dan ia pun bertatapan langsung dengan sosok pria kekar berjacket hitam dan memakai topi ,kacamata,dan masker serba hitam dengan jeans biru yang dipakainya serta rantau di samping sakunya menambahkan kesan serta memperjelas kalau lelaki itu bukanlah orang baik.
"Heh!!"ucap lelaki itu dari balik masker dengan nada menghina.
Bocah lelaki yang terdiam di tempat yang hanya ada mereka berdua itu seakan tak bisa menggerakkan seluruh badannya yang mendadak merasa kaku serta berat.
Matanya tetap menatap lekat-lekat wajah sang pria kekar itu sambil bergidik ngeri di sekujur tubuhnya.
"Ma...mamaa.."ucapnya pelan dengan nada bergetar...yang bahkan hampir seperti sebuah bisikan.
"Hahaha"
Pria itu tertawa lalu mulai mendekati bocah lelaki yang berjarak dua meter darinya.namun sepontan bocah itu panik dan berusaha berlari melarikan diri masuk ke dalam ruang TK tersebut sambil membawa rangkaian daun yang sudah susah payah ia buat dengan hati yang tulus,namun ia menjatuhkan bunga mawar putih yang telah ia ambil tadi dan melirik kebelakang sejenak terlihat mawar itu sedang diinjak habis-habisan oleh pria kekar tersebut.Bocah kecil semakin merasa panik dan mulai ketakutan.pria kekar itu menyusulnya dengan berjalan santai karena langkah kakinya yang besar dapat dengan mudah menyusul bocah yang melarikan diri darinya tersebut.
Ketika sang bocah hampir mendapatkan gagang pintu pohon bunga mawar putih yang sudah dihancurkan oleh pria kekar tersebut dilemparkannya hingga mengenai pintu masuk ruang TK bocah kecil tersebut ...
Sang bocah pun terkejud seakan kehabisan suara ia pun tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun dan jatuh terduduk lemas dengan paniknya lalu melirik kebelakang dan dilihatnya pria kekar itu sudah mendekatinya .Ketika jarak mereka telah kembali sebanyak dua meter sang bocah lelaki pun berhasil mengeluarkan suara nya kembali .
"Jangan..to..long ..ja..Ngan.."ketusnya tercekat-cekat.
Pria itu tetap tertawa seperti iblis lalu mendekati bocah kecil itu dengan cepat dan tak memperdulikan kata-kata yang keluar dari mulut bocah itu yang mengatakan agar dirinya jangan mendekati bocah lugu itu.
Setelah berhasil dekat dan hanya berjarak sekitar lima senti pria kekar itu mengangkat badan anak itu dan merobek pakaian bocah itu dengan ganas sambil tetap tertawa terbahak-bahak.
"Tidak ..!!berhenti!!! Jangann!!!!"teriak kecil bocah itu dengan badan yang sudah sangat lemas saat dirobek pakaiannya , tak kehilangan kesempatan pria kekar justru menampar anak lelaki tersebut setelah meraba-raba tubuhnya dan seketika itu juga si bocah merasa pusing lalu mulai tak sadarkan diri.
Namun disaat hampir kehilangan kesadaran sepenuhnya ia seakan-akan mendengar suara kuat seperti benda yang menghantam benda kuat dan menimbulkan bunyi retakan yang kuat lalu terdengar suara "BAJINGAN KAU!! HEY BERTAHANLAH !!HEYYY!!_"
Lalu kemudian gelap....Tak terasa apapun lagi...
........................................................................
"HAHHH!!!MADMAN KAMU SAMPE SEKARANG BERARTI GA TAU SUARA SIAPA ITUU??"bentak Ryan ga terima dengan kenyataan.
"Yah bgtulah..kerena disaat aku sadar aku Uda ada dirumah sakit dan dikelilingi keluargaku semuanya bahkan dari mereka satu pun tak ada yang mau mengatakan dengan jujur siapa orang yang menolongku saat itu ..sampai sekarang.."ucap Madman.
Ryan yang mendengar itu langsung menepuk jidatnya dan kembali teyap memeluk boneka Teddy bear milik madman"Oh shit brow!!so fuck !!siapa sebenarnya yang sudah bikin Lo kek gini Sii!! Argghh bikin emosi aja "tegas Ryan kemudian ia pun merangkul pundak Madman sejenak lalu melepaskannya lagi.
"Sorry brow aku ga tau separah itu masa lalu kamu!!..bodoh banget jadi kawan..hufhh..terimakasih telah bersedia berbagi kenangan buruk mu kepadaku dan terimakasih sudah mempercaiku..madman"seru temannya dengan pelan ..Ryan sebenarnya tau tentang madman yang selalu bermimpi buruk oleh sebab itulah setiap pagi ia akan mengecek keadaan Madman lewat gangguan Onar yang ia buat-buat tiap pagi..namun baru kali ini Madman bersedia untuk bercerita kepadanya hati Ryan pun merasa lapang ...
"I'am sorry for all ..."tegas Madman..
"I'ts oke dude "ucap Ryan yang berusaha menenangkan Madman.
"Mau minum cola?"ucap Ryan yang ingin memecahkan suasana kelam disekitar mereka karena curahan hati dari mimpi Madman yang selama ini ia pendam.
"Haha ofcourse (tentu saja)"sahut Madman dengan tawa kecil yang berusaha ia keluarkan.
Dan mereka pun menonton televisi komedi sambil meminum cola serta makanan ringan yang ada di atas meja itu bersama untuk meredakan suasana hati masing-masing...
~To be Continued..(bersambung..~
*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*"*'
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemabuk Itu Pelindungku
De Todo"Tak tau apa yang harus ku lakukan dan bagaimana aku harus bersikap terhadap mu,namun mengapa bahu tegap bidang yang sangat kokoh itu selalu menuntut ku untuk bergantung kepadamu.Tak cukupkah kau mengguncangkan pertahanan hatiku setiap waktu??" Sebu...