"lagi?"

47 11 0
                                    

Next story....

'Slurrpppttt'

"Wuahhhh...!!! Enak bangettt!!!"seru sylvia seakan sangat menikmati ramen super jumbo yang sedang berada di hadapannya itu.

"Hehehe Sylvia selalu terlihat bersemangat kalau Uda soal ramen yaa..^^ padahal kamu yang traktir dan aku yang di traktir tapi seakan kamu juga yang paling bahagia disini...xixi Sylvia memang berbeda"ucap Ayla sambil menatap lembut Sylvia.

Sylvia yang mendengar kata-kata imut dan manis dari bestienya itupun langsung spontan merona dan tersipu
Karena kalau sudah Ayla yang bilang pasti dia akan malu karena keimutan polos yang ditunjukkan kepada Sylvia selalu tulus tanpa maksud lain.

"Hem kamu ni banyak bicara juga ya... makanlah nanti robboki dan corndog jumbomu dingin tu awas aja kalau nangis ngadu ke aku makanya dah ga enak lagi kalau ga panas!!humph!!"ambek Sylvia sambil menyumpali sesumpit robboki ke mulut Ayla .

"Umphh umph...!!hehe..maa..gap (maaf) zyfa (Sylvia)"ucap Ayla dengan mulut penuh robboki sehingga tutur katanya menjadi tidak begitu jelas.

"Iya iya Mak rempong .. sudah abiskan makananmu itu tuh!!nanti aja bicaranya lagi lekas habiskan!!dimakan lalat baru tau!!humph!!"ucap Sylvia sok ganas didepan Ayla walaupun dia tau cuma Ayla lah yang tidak pernah takut dengan raut wajah Sylvia apapun bentuknya.

Ahahahahhahahhahah!!!!!

Terdengar tawa renyah yang kuat berasal dari meja ujung di ruang makan kaki lima yang sedang mereka duduki saat ini sambil menyantap menu makanan Korea terbaru disitu sehingga membuat mereka gagal fokus menikmati hidangan dihadapan mereka berdua,sebenarnya rumah makan di kaki lima itu sudah hampir seperti restoran kecil yang selalu laris dan ramai didatangi orang setiap harinya namun bos yang memiliki kedai rumah makan itu tidak ingin mengubah apapun dari tempat mencari rezekinya karena menurutnya itulah daya tarik dari rumah makan yang ia miliki.

Sylvia yang mengerutkan alis mendengarkan suara bising tawa dari meja ujung yang setiap mejanya hanya tersekat dengan papan tipis langsung berniat untuk menghampiri orang-orang yang berisik itu karena ini tempat makan tertawa boleh tapi jangan terlalu keras ini bukan tempat diskotik ataupun tempat mabuk kenapa harus tidak sesopan itu dengan tamu lainnya yang tiap harinya makan dengan nyaman dan tertawa serta bercanda seadanya tanpa perlu berlebihan seperti itu ,namun Ayla dengan sigap menangkap tangannya karena tau bagaimana temperamen Bestie nya yang satu ini .sambil menggelengkan kepala perlahan menandakan Sylvia untuk tidak kesana dan menghampiri mereka karena itu bukan urusan mereka.

Melihat sahabat polos dan kecilnya itu mengkode dengan lembut hati Sylvia pun tersentuh lalu mengganguk dan hendak duduk kembali,namun disaat dia baru mau menggeser kursinya untuk duduk kembali meja diujung itupun berulah lagi.

BUAHAHAHAHHAHAHAHAHA WHAT THE FUCK BROOO!!!HHAHAHA OH MY GOD!!

Seketika darah tinggi dan urat kepala Sylvia menandakan dia sudah akan meledak lalu membatalkan niatnya untuk duduk kembali dan langsung menghampiri meja diujung ruang itu ,Ayla yang melihat hal itu pun terkejud panik karena jika sudah seperti itu pasti akan lebih susah untuk menenangkan Sylvia kedua kalinya apalagi sampai urat kepalanya sudah kelihatan itu menandakan akan ada ledakan yang terjadi dari sylvia besar sebentar lagi!!Ayla pun tertatih buru-buru menyusul Sylvia walaupun Ayla tau ia akan kalah langkah karena Sylvia tinggi dan Ayla pendek ..ia hanya berharap nyawa orang-orang yang berada di meja ujung sana baik-baik saja dan terselamatkan karena mereka tidak tau seberapa tidak mudahnya konsekuensi dari menyinggung gadis tetangganya ini .

Klotak klotak klotak klotak

Hentak suara hak tinggi milik Sylvia seolah menguasai ruang makan itu setiap orang yang makan disitu bahkan fokus mereka langsung tertuju kepadanya,dengan wajah yang sangat datar tanpa ekspresi Sylvia terus mendekati meja ujung yang bahkan tidak menggubris kehadirannya karena mereka masih asik tertawa tak menghiraukan langkah kakinya Sylvia yang kian mendekat seperti malaikat izrail yang akan segera menjemput mereka.

Pemabuk Itu PelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang