Next Story.....
Langit yang mulai menampakkan pesona indah warna kekuningan terang dan lembut yang menyilaukan itu pun mulai menerangi dunia dengan cahayanya yang merambat perlahan memantul kesetiap kaca yang ada di bumi memasuki ruangan dan membangunkan seluruh manusia untuk mengerjakan aktivitasnya masing-masing kembali.
Tampak beberapa orang pemuda dan pemudi yang sedang bercengkrama tertawa bersama di dalam salah satu ruang kamar pasien sambil menikmati sarapan mereka masing-masing dan menemani teman mereka yang sedang terbaring dan baru saja tersadar dari pingsannya lima belas menit yang lalu.
15 menit yang lalu...
Brak..
Terdengar suara tertutup pelan.
Sylvia yang spontan menoleh ke arah Ayla dan Madman pun berkata"Oh sudah pulang?cepat sekali?aku kira bakal lama sedikit kalian di luar"ucap Sylvia santai dengan ribuan makna.
"Hm?kenapa kamu berharap aku lama-lama di luar dengan Madman Sylvia?"tanya Ayla dengan keluguannya
Sylvia yang berpaling melirik Madman dan hanya membalas tersenyum pertanyaan Ayla karena dia tau keluguan sahabatnya yang mungil itu.
Madman yang gagal paham dengan maksud Sylvia pun langsung berlari ke arah Ryan dengan gerakan cepat karena khawatir dengan Ryan ..
Saat ini yang dipikiran Madman hanya apakah Ryan masih bernyawa atau tidak,karena mengingat kekuatan Sylvia yang sangat membanggakan jantung dan mental Madman dia khawatir Sylvia diam-diam membalaskan dendam dengan Ryan disaat tadi dia keluar dengan Ayla untuk membeli sarapan.Sylvia pun menoleh dengan perasaan heran melihat gelagat Madman yang seakan langsung panik dengan perkataanya Sylvia.
Madman yang masih panik dan mengecek kondisi sahabatnya itupun langsung menghelakan nafas lega karena temannya masih aman dengan keadaan normal tanpa cacat sedikitpun kecuali luka di bagian kepala bekas hantaman Sylvia tadi malam.
"Hufhhh syukurlah .."ucap Madman
"Hei ada apa denganmu?tiba-tiba panik begitu?"tanya Sylvia.
"Tidak ada ap.."perkataan Madman terhenti ketika melihat Ayla mendekat dan menjulurkan telapak tangannya didepan mukanya lalu mengecek suhu tubuh Madman dengan wajah serius nya,
"Hmm..tidak demam koq..kamu sakit ya Madman?"tanya Ayla dengan wajah polosnya.
Madman yang beru pertama kali melihat kelakuan seperti itu dari seorang wanita spontan wajahnya memerah dan mundur dengan cepat.
"A...aku baik-baik saja terimakasih!a..aku hanya mengecek apakah Ryan sudah sadar atau belum..he..he maaf
..membuat terkejud dan kha.khawatir.."ucap Madman terbata-bata sambil menoleh ke arah Sylvia dan Ryan berusaha berpaling dari wajah Ayla .Sylvia yang terkenal posesif pun langsung menarik turun tangan Ayla
"Hei hei Ayla!!kamu tuh ga boleh sembarangan megang kepala cowok!!tuh liat jadinya dia beneran demam kan"kode Sylvia kepada Madman dan Ayla. ya walaupun Ayla pasti bakal gagal paham dengan perkataan Sylvia.
Madman yang masih tersipu dan jelas memerah wajahnya pun berusaha untuk mengubah topik pembicaraan mereka..
"Ehem..yuk sa..sa..sarapan dulu yuk..nanti makanannya jadi dingin..kalau ga segera di habiskan"ucap Madman terbata-bata sambil sesekali melirik ke arah ayra yang masih tetap menatap bingung ke arahnya.
Sylvia yang memahami kondisi pun mencoba untuk memecah suasana.."Nah..iya tuh bener yuk sarapan dah lapar juga ni aku"ucap Sylvia sambil menatap Ayla yang ingin kembali berbicara.
"Em Madman bagaimana kalau aku suapin kamu makan?soalnya keadaan kamu sepertinya lumayan parah si.."ucap Ayla dengan polos sehingga membuat mata Sylvia terbelalak dengan bibir ternganga menatap teman gadisnya yang keterlaluan lugunya didalam situasi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemabuk Itu Pelindungku
Random"Tak tau apa yang harus ku lakukan dan bagaimana aku harus bersikap terhadap mu,namun mengapa bahu tegap bidang yang sangat kokoh itu selalu menuntut ku untuk bergantung kepadamu.Tak cukupkah kau mengguncangkan pertahanan hatiku setiap waktu??" Sebu...