Next Story........
Suara buncah tawa terdengar dari suatu ruangan kamar pasien dirumah sakit kota Ling yang selalu ramai dilalui orang-orang baik itu keluarga pasien maupun kerabat atau para perawat dan dokter yang ada berkecimpung didalam rumah sakit tersebut.
Beberapa pemuda pemudi sedang bersenda gurau terlihat salah satu di antara mereka memakai hijab dengan sopan dan bertubuh mungil sedang merah menahan tawa dan geli melihat kelakuan ketiga teman-temannya itu.
"Haha Ayla itu selalu saja bersamaku kemana-mana mengekorinku..seperti anak bebek yang selalu mengikuti induknya..
Dan ..sejak kecil jujurly ya emang kamu tumbuh dewasanya bareng sih...dulu dia sering banget mengences di bantalku tapi aku selalu ga sanggup buat marah sama dia karena dia anak yang aktif dan lasak waktu kecil bahkan melebihi aku..hanya saja sekarang lebih kalemnya" ucap Sylvia terlalu terbuka kepada Madman dan Ryan yang langsung berbarengan menatap Ayla dan menahan tawa .tidak dapat mereka bayangkan bagaimana sosok gadis mungil didepan mereka ini waktu kecilnya tidur dan selalu mengences di bantal temannya.Ayla yang mukanya sudah memerah pun semakin memerah
"Sy.
Sylviaaa!!eehhh hussttt!!!!koq malah bahas itu sihhhh!!"kesal Ayla sambil tersenyum dan menahan malu ."Aib tauk ih!!"ucap Ayla..sambil mencuit Sylvia lalu berusaha menutupi wajahnya yang sudah merah seperti tomat.
"Uluh-uluh gadis mungil imutku ..kamu bisa malu juga yak??hahahhaa lalu kemana rasa malu mu ini dari tadi???Dasar lugu"ucap Sylvia sambil mengelus bodoh kepala Ayla yang di lapisin hijab tersebut.
"Ughhhmmmm"ucap Ayla sambil cemberut..
Melihat itu Ryan langsung mengerti dan bertanya .
"So ..sorry ni..jadi kamu yang namanya ayla kan?yang berteman sama Madman?"tanya Ryan hati-hati yang langsung dibalas tatapan dari ketiga orang itu.
"Oh i..iya aku Ayla "ucap Ayla polos sambil menanti apakah akan ada pertanyaan selanjutnya dari Ryan sebagai teman Madman .
"Hmm..cukup imut"ucap Ryan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya lalu melihat ke arah Madman seakan berbicara
'imut buat gue aja kalau lu ga mau yak bro!'
Yang mana langsung dibalas tatapan maut dari Madman.'jangan macam-macam dengan gadis polos itu' ucap Madman dengan pandangan matanya yang tajam ke arah Ryan .Lalu rooling eyes dari Ryan yang dimaksudkan 'iya iya enggak lohh bercanda doang gw mah bro..santuy..'
Lalu berubah menjadi senyuman penuh maksud dari Ryan kearah Madman.Madman yang melihat itu langsung tersenyum tipis lalu menatap Ayla yang kembali bercanda dengan Sylvia di sebrang mereka duduk.
"Aku ingin melindunginya.."ucap Madman pelan dengan nada bisikan .namun dapat terdengar oleh Ryan..yang kemudian langsung sedikit shock mendengat perkataan singkat Madman tersebut.
Seumur hidup dia berteman dengan madman tak pernah sekalipun Ryan melihat sisi pandangan mata lembut dan serius selama ini dari Madman.
Ryan pun menghela nafas lega sambil menatap madman seketika disatu sisi ia senang karena sahabatnya telah mencair dan tidak menjadi orang yang kejam berdarah dingin seperti yang dulu setelah bertemu dengan Ayla.namun disatu sisi lainnya Ryan khawatir dengan bahaya apa yang akan mengancam mereka berdua jika terus berdekatan seperti ini,namun Ryan mencoba menepiskam segala hal buruk didalam pikirannya ia hanya berusaha beranggapan itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah terjadi.
"Umm..."Ryan yang mendengar nada bicara Ayla yang ragu-ragu itupun langsung mengalihkan pandangannya dah lamunannya dari Madman mengarah ke Ayla.
"Iya?kenapa Ayla?"tanya Ryan lembut .
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemabuk Itu Pelindungku
Random"Tak tau apa yang harus ku lakukan dan bagaimana aku harus bersikap terhadap mu,namun mengapa bahu tegap bidang yang sangat kokoh itu selalu menuntut ku untuk bergantung kepadamu.Tak cukupkah kau mengguncangkan pertahanan hatiku setiap waktu??" Sebu...