"loh koq bisa?"

20 3 0
                                    

Next ............

Waktu berlalu tanpa terasa ...
Ayla dan Sylvia terhanyut bermain dengan keimutan kucing putih yang mereka dapatkan secara tiba-tiba,bahkan mereka sampai memakaikan make up ke si kucing yang udah pasrah dengan mereka berdua.

"Haduhh gemes banget si ga sadar apa bikin jantung orang ga aman?mana putih lagi warnanya Uda kayak salju ucucucuppp meongg~"ucap Sylvia sambil mencium kucing yang sudah dimake up sama mereka berdua .

"Hehe iya syl gumush banget si ...tau serius loh kucingnya sehat bangett jangan-jangan punya tetangga kita yang daerah lorong ini ga si?aku takut kita dikira maling kucing sama mereka nih"ketus Ayla sambil mengerutkan dahi.

Mendengar hal itu Sylvia pun menjitak kepala Ayla pelan.

"Heh Gadis mungil...bisa positif thingking aja ga si?entar kalau memang ada yang punya tinggal balikin itupun kalau memang ada yang cari...kan ga mungkin kita keluarkan kucing ni sendirian mana ga ada pemiliknya lagi seandainya ketemu orang jahat atau orang yang ga suka kucing gimana?ribet nanti kasian si meong~udalah kita rawat aja dulu selebihnya kita urus nanti aja okey my bestieh?"ucap Sylvia panjang lebar.

"Hmmm..oke as you wish syl (aku ikut kamu aja syl) "ucap Ayla sambil tersenyum cerah mengelus kucing dan memainkan kuping kucing lucu itu.

Beberapa hari kemudian

Disisi lain.....

Disebuah villa yang cukup megah para art lalu lalang dengan segala kesibukan mereka didalam keheningan villa tersebut namun itu hanya bertahan beberapa waktu saja,

Prang!!!Bruk!! prang!!!
Suara pecahan barang antik dan benturan kursi pun terdengar jelas dari lantai paling bawah villa 5 tingkat itu

"RYAN SHAWN!!!!!!"teriak ibuk Ryan sambil membawa tongkat kematian yang sering di pakai oleh ayahnya Ryan.

"DASAR ANAK BRENGSEKKKK!!!DIMANA LAGI KAU SEKARANG!!!DIMANA BOCAH SIALAN ITU !AKAN KU PUKUL BOKONGNYA KALAU SAMPAI KETEMU DIDEPAN MATAKU ARGHHHHH HEYRIIIII!!!!"Teriak ibu Ryan memanggil suaminya.

"I..iya sayangku cantikkuuuu tenang ya sayang ...aku pasti akan mencari bocah kematian itu ya manisku.."bujuk ayah Ryan sambil lari terbirit birit mengeluarkan segala kata manis untuk meredakan emosi istri tercintanya.

"Kau berjanji?"ancam istrinya

"Te..tentu sayang...hehe aku pasti akan menangkap anak durhaka itu secara langsung "hibur ayah Ryan (sial!! padahal beberapa menit yang lalu bocah prik itu masi ada di kamarnya kenapa sekarang malah kabur lagi haduh matilah aku!!)grutu ayah Ryan didalam hati.

"Hmm oke i Will wait you and our son " ucap ibu Ryan sambil memberikan tongkat suaminya kembali.

Cup!!

Kecup ibu Ryan di bibir ayahnya Ryan.

"Thanks darling"ucap ibu Ryan sambil  senyum sumringah yang membuat suaminya bergidik ngeri.

"Apa lagi yang kalian lihat??cepat kerahkan semua orang untuk mencari anak durhaka itu!!!sekarang!!"ucap ayah Ryan yang membuat para art dan bodyguard ketar ketir kesana kemari untuk mencari seorang Ryan.

sementara diwaktu yang bersamaan Diluar villa tersebut pintu belakang  villa Ryan

Ada mobil pick up pembawa bahan pangan dan kebutuhan keluarga Shawn sedang melaju pergi dari villa tersebut setelah melakukan restok jangka panjang di villa tersebut.karena sudah menjadi langganan terpercaya, pihak pengamanan tidak pernah mengecek lebih detail lagi tentang apa yang dibawa mobil pick up tersebut dan membiarkannya lewat dengan aman.

"Huahhh!!!"Akhirnya Ryan menampakkan batang hidungnya di belakang barang bawaan mobil pick up setelah menjauh beberapa kilometer melewati villa tempat tinggalnya.

Pemabuk Itu PelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang