aku akan pergi Hyung...

508 38 0
                                    

Seperti yang di katakan oleh Suho dan Irene,

Satu Minggu kemudian, mereka berdua kembali lagi untuk menjemput haechan.

Dan sekarang mereka sudah dalam perjalanan menuju lokasi yang diberikan oleh Johnny.

Saat sampai di rumah kediaman haechan selama ini, keduanya menelisik keadaan disekitar sebelum mengetuk pintu rumahnya.

Tak lama menunggu, pintu kemudian dibuka oleh jaehyun yang langsung menyuruh mereka untuk masuk kedalam.

Irene melirik sekeliling rumah tempat anaknya tinggal selama ini,

Sangat kosong.

Hanya ada sofa dan sebuah televisi, bahkan tidak ada lemari kecil atau apapun semacamnya untuk mengisi ruang tamu dirumah ini.

Jaehyun kembali datang membawa minuman dan sebuah buku album. Kemudian duduk di sana

"Terima kasih" ujar Suho menerima minuman tersebut.

"Tuan, nyonya, ini.." jaehyun menyerahkan album tersebut kepada Irene.

Irene menerima dan langsung membuka album tersebut.
Seketika mata mereka memanas, disana terdapat foto tangkapan masa kecil haechan, dari bayi hingga seperti sekarang.

Walaupun mereka tidak bisa menyaksikan secara langsung pertumbuhannya, namun lewat album ini setidaknya mereka bisa melihat perubahan setiap waktu anaknya.

Didalam album tersebut hanya ada senyum lebar dari haechan,
Terlihat sekali kebahagiaan yang melimpah berada disekitarnya.

Suho dengan sigap berdiri dan membungkuk dihadapan jaehyun
"terima kasih, aku sangat berterima kasih. Kalian sudah merawat anakku dengan baik, aku tidak tau bagaimana cara membalas Budi kalian"

Jaehyun dengan panik menahan Suho agar tidak terus membungkuk.
"Tuan, tuan tidak perlu melakukan itu. Anda lebih tua dari kami semua. Haechan juga adalah saudara kami. Tidak perlu berterima kasih atas sesuatu yang sudah sewajarnya kami lakukan."

Sementara Irene terus membolak-balik album tersebut. Saat sudah sampai akhir dia akan terus mengulang melihat kembali semua foto haechan.
.
.
.
.
.
.
Dilain sisi, dikamar haechan ada Johnny, taeyong, jeno, jaemin, dan haechan.

Mereka sedang membereskan barang barang yang akan haechan bawa kerumah nya.

Lebih tepatnya Johnny yang membereskan dan taeyong yang hanya membantu memasukkan kedalam koper dikarenakan dirinya yang masih menggunakan kuris roda untuk bergerak.

Sedangkan jeno, jaemin dan haechan hanya mengamati.

"Echan, apa echan akan benar benar pergi?" Tanya jaemin. Ia menoleh kepada haechan yang masih menatap kegiatan didepannya.

"Echan pasti akan pergi Nana, karena di sanalah keluarganya, dan di sanalah echan seharusnya berada." Ujar jeno

Haechan mengalihkan pandangannya menatap jeno, entah kenapa dirinya merasakan kesedihan dan kekecewaan dalam setiap kata yang dilontarkan jeno

"Kalian juga keluarga echan. Kalian adalah Hyung echan sekarang atau kedepannya"  gumam haechan.

"Ayo haechan, kita keluar. ayah dan ibumu sudah menunggu" ajak Johnny. Dirinya mendorong kursi roda Taeyong. Sementara koper haechan dipegang oleh taeyong.

Ah haechan tidak menyukai ini, dia membenci nada yang terdapat di kalimat Johnny. Dan tatapan yang diarahkan Taeyong kepadanya.

Taeyong memang tersenyum, namun haechan tak menyukai senyum itu, senyumnya berbeda dari yang selalu ditunjukkan taeyong kepadanya dulu.

Mata Dan Tangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang