.
.
.
"pak...kenapa bapak bilang sudah lunas?" Tanya haechan"Bapak hanya membantu, kalian sudah bersusah payah mendapat uang itu" ujar taeil
"Bapak tau?" Tanya jeno
"Ya, bapak tadi tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian saat di gerbang" ujar taeil
Jeno, jaemin dan haechan mengangguk mengerti, memang mereka tadi sempat membicarakan pasal uang mereka.
"Terima kasih pak" ujar ketiganya membungkuk
"Sama-sama, bapak hanya bisa membantu sekarang, lain kali bapak tidak bisa lagi. Dan jangan terlalu memikirkan ucapan pak Surya tadi."
Ketiganya mengangguk mengerti walaupun sudah terlambat, karena ucapan tadi sudah menusuk mereka.
"Kami akan mengganti nya nanti pak" ujar jaemin
"Gantilah kalau kalian sudah memiliki uang yang cukup, untuk sekarang kalian fokus belajar saja" ucap taeil
"Kalau begitu kami permisi dulu pak, terima kasih sekali lagi" ujar jeno.
.
.
.
.
.Setelah melewati jam sekolah, ketiganya kembali pulang kerumah
Cklek...
"Kami pulang" ujar jaemin walaupun tak ada balasan dari dalam.
Mereka sudah tau dirumah tidak ada orang karena Johnny dan taeyong yang bekerja dan jaehyun yang berkuliah.
Setelah meletakkan sepatu pada tempatnya, ketiganya bergegas mengganti baju dan kembali keruang tamu untuk sekedar menonton tv sekaligus menyambut siapapun yang pulang nanti.
Beberapa jam kemudian, Taeyong menjadi yang pertama pulang kerumah
"Bagaimana sekolah kalian? Kalian tidak ada masalah kan disana?" Tanya Taeyong, dirinya masih penasaran dengan sikap adiknya tadi malam, namun dia tidak bisa bertanya secara langsung.
"Seperti biasa hyung" jawab jeno
Jaemin datang membawa secangkir teh dan meletakkannya didepan Taeyong
"Lalu kenapa tadi pagi kalian berangkat pagi sekali"
"Kami han-" jeno hendak menjawab namun terhenti karena suara Johnny yang baru pulang
"Hyung pulang" ujar Johnny memasuki rumah dan duduk bersandar disofa
"Ahh pegal sekali" gerutunya memegangi pundak nya yang terasa pegal
"Hyung apa mau echan pijat kan?" Tanya haechan
"Memang echan bisa?" Bukan Johnny yang bertanya melainkan Taeyong
"Echan bisa kok, waktu sama ayah dulu. Iya ngak nana?" Ujar haechan. Ia meminta bantuan jaemin, namun jaemin tidak ada disana.
"Nana tidak ada, echan bohong pasti"
"Echan tidak bohong! Ishh!" Ujar haechan kesal.
"Sudah, sudah, sini ayo pijat Hyung" ujar Johnny menengahi
Haechan melirik kesal ke Taeyong dan berjalan mendekati Johnny.
Taeyong terkekeh ringan saat mendapati tatapan tajam adiknya yang mengarah ke dirinya
"Tae Hyung mau juga? Nono juga bisa kok" ujar jeno ikut menawari.
"Tidak perlu Hyung tidak terlalu lelah"
Tak lama jaemin kembali, ternyata dia dari dapur menyiapkan dua gelas teh, satu untuk Johnny dan satunya untuk jaehyun nanti.
Sama seperti tadi, jaemin meletakkan teh didepan Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Dan Tangan
FanfictionPernah dengar teori tentang mata dan tangan? Jika tangan terluka, maka mata akan menangis Dan jika mata menangis maka tangan pula yang akan menghapusnya. Begitulah yang terjadi dengan haechan dan keluarga nya. Yang Berbagi tawa saat berbahagia da...