perjuangan yang panjang

448 46 1
                                    

.
.
.
"Hyung sebenarnya bukankah ayah memiliki tabungan?"

Johnny menegakkan tubuhnya mendengar taeyong
Bagaimana dirinya lupa tentang tabungan yang dimiliki ayahnya. 

"Ah Hyung benar benar lupa, sebentar..."

Johnny mengambil dompet disakunya dan mengeluarkan sebuah catatan disana dan menyerahkannya kepada taeyong

"Apa itu Hyung?" Tanya jaehyun

"Itu sandi tabungan ayah, taeyong sekarang pergilah ke bank dan tarik sebagian untuk biaya kita kedepannya."

"Tabungan ayah mungkin belum begitu banyak karena ayah baru mulai menabung beberapa tahun lalu"

"Jadi Hyung akan mencari pekerjaan besok dan untuk masalah keuangan Hyung serahkan kepadamu untuk mengaturnya." Ujar Johnny

Taeyong mengangguk dan menerima catatan tersebut "baik Hyung"

"Hyung  aku akan ikut membantu. Temanku membuka sebuah cafe dan aku akan bekerja disana" ujar jaehyun

"Tidak perlu jae, bukankah sudah Hyung katakan semalam kalau kalian harus fokus kuliah. Hyung tidak mau kuliahmu terganggu karena ini" larang Johnny

"Tapi aku tidak mau Hyung berusaha sendiri seperti ini"

"Hyung tidak masalah akan hal itu, lagipula bukankah ayah dulu pernah berkata seperti ini, Ayah tidak ingin kuliah kita terganggu karena itulah ayah tidak pernah menyuruh kita untuk mengambil kerja selama kita berkuliah",  ujar Johnny menepuk pundak jaehyun.

Sekitar 20 menit kemudian taeyong kembali dari bank dengan membawa tas berisi uang

"Hyung ak mengambil 100 juta dari tabungan ayah...dan masih tersisa 100 juta lagi disana"

Johnny mengangguk "sepertinya tabungan ayah cukup untuk biaya kita selama beberapa tahun kedepan" sedikit kelegaan terasa di hatinya.

Sekarang dirinya hanya perlu mencari pekerjaan untuk pemasukan. Karena mau bagaimanapun uang tabungan ayahnya akan habis jika dipakai terus tanpa adanya pemasukan

"Hyung kami pulang"jeno, jaemin, dan haechan memasuki rumah.
Setelah melepaskan sepatu, ketiga anak tadi langsung mendudukkan diri di sofa.

"Kalian sudah pulang? Kenapa cepat sekali?kalian tidak membolos kan? " Tanya Johnny

"Tidak Hyung! Tadi guru rapat jadi kami pulang cepat Hyung" jawab jeno cepat, karena mereka dulu pernah ketahuan membolos dan berakhir dihukum oleh ayah mereka. 

"Ohh..sekarang kalian pergilah dan ganti baju dulu setelah itu kita makan siang" perintah taeyong

Mereka bertiga mengangguk dan segera pergi ke kamar. Tak menunggu lama ketiganya telah selesai dan turun ke bawah.
.
.
.
.
Skip .
.
.
Keesokan harinya Johnny mulai melamar pekerjaan di beberapa perusahaan.

Walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya, tapi pengalaman yang didapat dari ayahnya sudah cukup untuk bekerja.

Johnny memulainya dari melamar ke beberapa perusahaan yang pernah bekerja sama dengan ayahnya dulu. Berharap akan diterima karena dirinya sudah pernah memimpin perusahaan beberapa kali.

Namun Johnny lupa bahwa di dunia ini kebanyakan orang hanya akan menghargai dan berbaik sikap  kepada orang yang memiliki kekayaan dan kekuasaan. Dan sekarang dirinya tak memiliki ke dua hal tersebut

"Saya sangat menyayangkan perusahaan tuan Siwon yang diambil oleh sekretarisnya tapi. saya maaf tuan Johnny, anda tidak bisa diterima disini karena lowongan disini sudah penuh"

Mata Dan Tangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang