• KAGUM ( 12 )

81 41 3
                                    

< Happy Reading >
.
.
.
______________________________________

Seusai mereka bermain kawan - kawan Naira pun pulang.

"Nai kita semua pulang sekarang ya, takutnya ke sorean juga."
Kata Dika

"Iya, Hati Hati di jalan ya."
Jawab Naira dengan senyuman manisnya itu

Sesaat mereka beranjak pergi Naira pun bingung karna ia tak melihat keberadaan Azzam.
Dimana ia?

"Kamu cari saya?"
Ucap Azzam yang tiba tiba sudah ada di belakang Naira

Naira pun kaget bukan main,Ia tak menyangka lelaki itu ada dibelakangnya.

"Nggak kok"
Jawab Naira dengan wajahnya yang gugup

"Bener?"
Tanya Azzam sekali lagi

"Iya"
Singkat Naira

"Yaudah kalau gitu saya pulang dulu, takutnya mereka cariin saya"

"Kaya kamu cariin saya."
Lanjut Azzam.

"Ap-"

"Ekhem, kayanya ada yang lagi berduaan nih"
Ucap Alfin - Ayah dari Naira

"Astaghfirullah, maaf yah ini Naira sama Azzam cuman gasengaja ketemu kok."

"Yakan Zam?"
Ucap Naira kepada Azzam, Naira berharap Azzam mengerti apa yang ia maksud.

Azzam pun mengangkatkan sebelah alisnya dengan muka yang terlihat jail, hal itu sontak mendapatkan tatapan tajam dari Naira

Alfin yang sadari menyimak tingkah kedua insan itupun, tersenyum kecil.

"Udah udah, Ayah tau kok"

"Lagian tadi Ayah ngobrol dulu sama Azzam"
Ucap Alfin membuat Naira kaget lebih dari saat ia bertemu Azzam.

"Ayah ngomong apaan sama Azzam?"

"Kamu gaperlu tahu."
Jawab Alfin

"Yah, tapi aku mau tau!"
Kekeh Naira
Tapi sayangnya Alfin tak memperdulikan perkataan Naira, ia malah pergi begitu saja meninggalkan Naira dan Azzam

"tadi kamu sama Ayah ngomong apa?"
Kali ini Naira bertanya kepada Azzam

"Kan udah dijawab sama Ayah mu, Kamu gaperlu tahu."
Jawab Azzam

"Tapi aku mau tahu"
Kata Naira.

Baru saja Azzam ingin menjawab tetapi terburu oleh teman temannya yang tiba tiba datang.

"WOI ZAM, LO GUE CARIIN TERNYATA MALAH PACARAN!"
Panggil Gilang

"AZZAM AYOK PULANG"
Ucap Dika

"Naira besok lagi ya bucin nya"
Kata Meira

Naira mendengar perkataan dari teman temannya hanya merespon dengan perasaan bingung, beda dengan lelaki yang berada di sampingnya.

Ia merespon dengan senyuman.

~~

Beberapa jam yang lalu mereka sudah pergi untuk pulang ke rumah masing-masing.
Tetapi Naira masih memikirkan obrolan Ayahnya dan Lelaki bernama Azzam itu.

"Kira kira Ayah sama Azzam obrolin apa ya?"
Ucap Naira

"Lagian tumben banget Ayah ngobrol sama temen-temen aku, biasanya kan gapernah"

"Apalagi sama cowo"
Lanjut Naira

"Ah udahlah daripada pusing pusing mikirin itu mending aku kebawah, laper banget ini perut"

Ucap Naira sembari memegang perutnya seperti tidak diberi makan lima puluh tahun.







~~~

KAGUM [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang