🥀 2

3.4K 360 35
                                    

-HAPPY READING-

Tandain kalo ada typo yaa:)

⭐️⭐️⭐️

"Ibu kenapa belum membuka gerai dan malah membuat banyak kue seperti ini?" Lisa bertanya dengan rambut acak-acakkan karena baru saja bangun tidur.

"Eoh, kau lupa sekarang hari apa?" bibi Lim malah balik bertanya tanpa menoleh pada Lisa. Kedua tangannya masih sibuk menghias cup cake dengan cream berwarna-warni.

"Hah?" Lisa bingung, menggaruk pipinya yang tak gatal. Berjalan menghampiri ibunya. Semakin terkejutlah Lisa saat mendapati ibunya sudah sangat rapi dengan dress sepaha berwarna biru. "Ibu mau ke mana? Kenapa sangat rapi begini?"

Bibi Lim memutar bola matanya malas. Menaruh cream yang ia pegang, lalu kedua tangannya beralih menangkup kedua pipi tembam Lisa. Menekannya sampai mulut gadis itu monyong, seperti bebek.

"Sekarang kan akhir pekan, Jungkook dan keluarganya akan datang melamarmu. Bagaimana kau bisa lupa, uh?" gemasnya mengunyal pipi Lisa sampai memerah.

"Ibu percaya dia akan datang?" Bibi Lim mengangguk semangat dengan senyum lebar.

Lisa melepas tangan ibunya, lalu menggenggamnya erat. "Kalau aku si tidak percaya. Mana ada orang kaya yang mau menikahi anak seorang pedagang makanan, bu. Haha," Lisa tertawa miris. "Ini bukan cerita dongeng yang di mana si miskin dan si kaya bisa bersatu. Kita hidup di dunia nyata, di mana semua orang kini melihat penampilan, pendidikan, bahkan harta. " lanjutnya pelan, menunduk melihat lantai.

Senyum bibi Lim perlahan luntur, memandang Lisa sendu. Beberapa saat terdiam, bibi Lim menggeleng pelan. Mencoba kembali tersenyum dan meraih wajah Lisa agar mendongak.

"Ya memang kenapa? Kenapa orang miskin seperti kita tidak boleh menikah dengan orang kaya? Apa ada larangannya, hm?"

Lisa terdiam. "Tidak 'kan?"

Lisa mendesah pasrah. Mencoba mencairkan suasana sedih dan serius tadi menjadi sedikit santai. "Ya memang tidak ada. Tapi, aku masih belum yakin kalau uncle Jungkook akan melamarku." ucap Lisa tak yakin.

"Tapi ibu yakin dia akan datang," bibi Lim masih tetap optimis.

"Baiklah terserah ibu, aku akan pergi mandi." Lisa berlalu masuk ke dalam kamar guna membersihkan diri.

"Iya, sana. Dandan yang cantik ya, supaya calon besan terpesona melihatmu!" suruh bibi Lim, sedikit berteriak agar Lisa mendengar.

"Iya. Aku akan memakai celana kolor dan kaos oversize agar keluarga uncle Jungkook semakin terpesona!"

Dasar gadis freak!

***

Waktu terus berjalan. Mulai dari pagi hari, tengah hari, dan kini sudah sampai pada sore hari. Bibi Lim sibuk mondar-mandir, memeriksa ke depan siapa tahu Jungkook dan keluarganya datang. Lalu, masuk lagi jika tidak ada.

Kue yang tadi pagi di buat bibi Lim sudah tersusun rapi di atas meja ruang tamu. Bahkan ada satu piring yang sudah kosong karena di cemili Lisa.

Lisa melirik ibunya yang kini duduk gelisah di salah satu single sofa. "Apa aku bilang, dia tidak akan datang bu. Kau ini terlalu percaya padanya, mentang-mentang dia sudah lama menjadi langganan di gerai kita." ucap Lisa

IMPROMPTU MARRIAGE | LIZKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang