25. usai - end.

313 21 1
                                    

hari ini adalah hari tepat dimana rencana hyunjin dan jeno untuk datang ke rumah kedua orang tua hyunjin, 1 minggu setelah kejadian itu mereka menjadi sangat dekat.

sangat.

sangat dekat.

menjadi saling mengerti satu sama lain, hyunjin yang semakin manja, jeno yang senang memanjakan hyunjin. dunia ini terasa hanya milik berdua.

jeno kini tengah melihat kearah cermin menggunakan baju sopan untuk terlihat rapih didepan calon mertuanya tersebut. sambil menunggu hyunjin mandi jeno akhirnya membuka handphonenya.

"sayang, ambilinn andukk aku lupaa!!" Teriak hyunjin dari dalam kamar mandi.

jeno yang hanya menggeleng-geleng melihat kelakuannya sang kekasih itu tidak ada habisnya.

jeno membawakan handuk hyunjin.

"ini ambil cepet, nanti masuk angin" kata jeno sambil menepuk kamar mandi.

saat dibuka tengah ada hyunjin dengan setengah badan ternsenyum sampai kehilangan matanya.

"Gemes banget." refleks jeno.

pipi hyunjin memerah mendengan kata itu.

jeno mengecup bibir hyunjin dan memberikannya handuk.

jeno kembali ketempat asal.

saat bercermin kembali ia merasakan ada hal yang tidak mengenakan.

"ah, gak usah mikir aneh-aneh gue harus fokus sama hyunjin doang." ucap jeno.

"Kamu kenapa?" Tanya hyunjin.

jeno terkaget akan hal itu karena tidak menyadari hyunjin sudah keluar kamar mandi.

hyunjin merasakan jeno sedang memikirkan hal yabg seharus ia tidak pikirkan.

"jeno, udah dong" bujuk hyunjin sambil memegang jari jemari jeno.

jeno menaikan alisnya sebelah "udah apa?"

hyunjin cemberut, ia peka kekasihnya ini sedang banyak pikiran yang tertanam diotaknya.

"Hmmm, cantik.. kalau papah kamu nerima aku, aku bakal jagain kamu sampai sisa nafas aku berakhir tapi kalau papah kamu nolak karena sesuatu yang tidak bisa dipatahkan aku udah siap kok hyun." ucap jeno sambil memegang tangan hyunjin.

"Kok, jeno bilangnya gitu sihhh! aku kan pengen sama kamh terus tau" hyunjin jadi ikut kepikiran apa yang membuat orang tuanya itu tak percaya jeno akan menjaga hyunjin.

akhirnya jeno dan hyunjin berperlukan satu sama lain, entah jeno hanya ingin memelukanya saja seharian.

tak lama hyunjin sudah selesai make up dan semuanya sudah hanya tinggal persiapan jeno berbicara kembali kepada papah hyunjin.

hyunjin hari ini dan seterusnya akan tetap cantik dimata jeno.

"tuhan, biarin aku seneng ya.." ucap jeno dalam hati.

karena sudah waktunya mereka pergi dan kebetulan juga orang tua hyunjin menghubungi hyunjin agar segera datang.

rumah besar bak istana pun sudah jeno masuki, ia sedang memarkirkan mobil.

"Cantik sayang maaf, aku punya feeling yang tidak mengenakan." gumam jeno dengan wajah lesunya.

jeno meminta izin mencium hyunjin.

hyunjin tidak tahu bahwa itu adalah ciuman terakhir bagi mereka.

akhirnya mereka bersiap memasuki rumah.

saat membuka pintu, dengan tangan yang saling menggantung, ekspresi yang sebenarnya tidak bisa diekspresikan.

jeno melihat chan bersama orang tuanya sedang bercanda ria dengan keluarga hyunjin.

hyunjin setengah mati kaget ia semakin menguatkan pegangan jeno.

"sayang, kenalin ini chan anak kolega papah ayo.. oh iya, sayang alasan papah gak setuju waktu kamu sama dia karena papah udah jodohin kamu sama chan dari kamu masih di kandungan." papah hyunjin berkata dengan penyataan yang sangat jelas didepan jeno.

Feeling bad jeno benar-benar sedang terjadi.

chan berdiri dari duduk nya dan bilang...

"hi, sweetie im chan.. nice to meet you-

chan mendekatkan diri kepada telingan hyunjin dan

..again."

end.

Terimakasih semuanya sudah mau membaca cerita ini tunggu aku di cerita berikutnya yaa!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

backstreet | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang