20. bertemu.

254 37 6
                                    

minho datang membuat jisung dan hyunjin mau tak mau melepaskan pelukanya.

"hyun, dicari jeno katanya kakaknya udah nunggu di cafe." minho mengangguk dan tak lupa untuk mengucapkan.

"good luck & always be happy hyunjin." Lanjut minho hyunjin tersenyum.

"gue titip jisung ya? mau gimana pun jisung tetep kesayangan gue. pokoknya kalau ada apa-apa harus hubungin gue okey? see u in your wedding guys." hyunjin melambaikan tanganya dan pergi kepada jeno.

hyunjin berlari kearah jeno.

"jangan lari nanti jatuh sayang." ucap jeno sambil memeluk hyunjin.

"yuk jen, ketemu kakak kamu." ajak hyunjin dengan sangat senang.

akhirnya mereka berhenti di cafe yang tak jauh dari sekolah.

"yeay! ketemu kakak jeno!" ucap hyunjin sambil tepuk tangan.

jeno keluar untuk membukakan pintu mobil hyunjin. tapi hyunjin tiba-tiba berhenti karena melihat mobil chan yang terparkir didepan matanya.

"ayo?" ajak jeno.

hyunjin mengangguk dan ia sedikit was-was takut tak bisa menahan emosinya.

dan saat menaiki anak tangga, perasaan hyunjin tidak enak.

"eh jeno udah datang? loh?" sana tak kuasa membereskan kalimatnya. disamping sana ada chan yang ikut kaget dan berdiri.

"h-hyunjin?" ucap chan sangat gugup dan rindu.

hyunjin menunduk.

ia takut.

tubuh hyunjin bergetar hebat.

jeno yang paham akan situasi langsung memeluk mengelus tangan dan dan pundak hyunjin.

"ngapain kamu bawa hyunjin kesini jen?" tanya sana dengan dinginnya.

hyunjin menunduk dan tak sengaja perut sana yang sudah terlihat berisi.

"Kak, gimana kandungan kakak?" tanya jeno yang masih tetap setia memeluk hyunjin yang sedang tertunduk.

sana sengaja ingin menyombongkan chan "iya sehat dong, lihat saja calon daddy nya aja ganteng kayak gini." ucap sana sambil mengelus perutnya.

chan memasang ekspresi muak dengan perkataan sana, chan benar rindu kepada hyunjinya yang sangat manja padanya.

"oh iya kak, jeno lusa pergi ke aussie." ucap jeno sambil meminum kopi dihadapannya.

sana dan chan kaget bukan main, sana yang kaget akan ditinggal adiknya dan juga chan kaget itu ada negara yang ingin sekali hyunjin tempati bersama orang yang dia sayang.

"sendiri? liburan doang atau gimana?" tanya sana yang tidak memberi jeno bernafas.

jeno menggaruk leher nya yang tak gatal. "jeno mau tinggal disana sementara sama hyunjin kak." izin jeno.

"gak!" langsung dibantah oleh sana.

"kamu kok mau tinggal sama jalang itu." Hyunjin yang mendengarnya tak enak langsung meminta izin pergi ke kamar mandi.

"kak ngomongnya dijaga dong, kakak gak tau hyunjin ngerasain apa selama ini hah?" tanya jeno lagi-lagi.

"pokonya gak boleh jeno!" Sana tetap kekeh pada keinginannya.

"jeno tetep pergi kak, aku gak mau hyunjin sendirian disana." ucap jeno.

"aduh san, aku mules gak kuat. aku izin ke wc ya?" tanya chan.

sana yang memasang curiga kepada hyunjin dan chan menolak chan untuk ke wc.

"gak, kamu mau ketemu hyunjin kan?" sana yakin mereka pasti akan ketemu.

"sayang ini udah diujung loh, aku gak kuat beneran." ucap chan sambil berlari.

akhirnya jeno membujuk sana selagi chan dan hyunjin pergi ke wc.

Benar saja dugaan chan.

sekuat hyunjin dihadapannya ia akan menangis terus-menerus.

hyunjin menangis disalah satu bilik toilet.

chan yang setia menunggu hyunjin diluar sambil menyederkan tubuh nya ketembok.

chan sudah mengunci kamar mandi agar tidak ada yang masuk, jangan nethink.

iya hanya tak ingin muka menggemaskan hyunjin saat nangis dilihat oleh banyak orang.

saat hyunjin keluar ia kaget kenapa ada chan dihadapannya.

chan berlutut dihadapan hyunjin, hyunjin yang kaget setengah mati apa yang dilakukan pak tua di hadapanya sekarang?

"hyun, maafin aku. kamu boleh pukul aku hyun, kamu boleh tendang aku asal kamu jangan diemin aku, bales chat aku please aku mohon." ucap chan sambil menahan air matanya yang turun.

"dan satu hal lagi, jangan pergi keaussie sama jeno, kita udah janji buat kesana bareng kan? tinggal bareng? kita adopt anjing kan?" chan memegang tangan hyunjin dengan mata yang penuh permohonan.

"kak chan, berhenti ya? maaf aku dulu terlalu egois. maaf dulu aku harus datang ke kehidupannya kak chan. ini semua salah hyunjin. permisi." hyunjin menbalikan tubuh nya saat akan pergi ia ditahan oleh pelukan chan.

"gini dulu sebentar." chan dengan nafas beratnya.

Hyunjin terdiam dan segera melepas pelukannya.

"kak chan, kakak udah mau punya anak stop buat cari aku atau nyuruh orang buat ikutin selama sebulan ini. kak kamu serem tau gak?" saat hyunjin memegang knop pintu.

"itu bukan anak aku hyun, aku menyesal telah memperlakukanmu dengan kasar hyun aku nyesel." chan nangis terduduk.

hyunjin yang hanya ingin tidak peduli dengan mantan kekasihnya itu pergi dan membuka kunci pintu.

"gue izinin lo soalnya jeno yang paksa, kalau gak sih gue ogah banget." ucap sana sambil menyilangkan tangan didadanya.

"makasih kak." ucap hyunjin sambil membungkukan tubuhya.

"gak sudi gue dipanggil kakak sama lo." sana kesal lantaran chan nya belum juga keluar dari toilet jadi sana melampiaskanya pada hyunjin.

-tbc-

backstreet | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang