12. pertengkaran.

263 35 11
                                    

jeno akhirnya memutuskan untuk pulang.

chan yang sedari tadi untuk memutuskan berdiam diri di kamar tak ingin keluar hanya sebatas melihat hyunjin dan jeno saling mengobrol atau tertawa.

"gue mimpi kan?" chan melihat diri nya sendiri dikaca kamar mandi.

chan menampar mukanya berkali-kali.

harusnya ia tak mengiyakan ajakan minho.

"jeno lee, jeno." chan menggumamkan nama jeno terus menerus.

hyunjin yang memasuki kamar terlihat tak ada bangchan, hyunjin membawa koper dan memasuki baju-bajunya cepat. Kali ini tak ada hyunjin yang bangun seketika masalahnya terlupakan. ia benar-benar marah.

saat chan keluar, chan kaget melihat hyunjin yang sedang sibuk membereskan pakaiannya.

"hyunjin kamu mau kemana?" ucapan chan meninggu begitu saja ia masih terbayang-bayang ciuman yang tadi.

"gue mau pergi, gausah cari gue lagi." ucap hyunjin dengan nada dinginnya.

"oh kamu mau kerumah jeno, mau lanjut aktivitas yang ketunda tadi iya?" Tanya chan kepada jeno.

hyunjin tersenyum miring mendengar tutur kata chan "terserah gue mau kemana."

"Hwang hyunjin, emang lo dibayar berapa sama jeno? sampe lo rela ngasih tubuh lo? 1M? 500juta? Atau tubuh lo cuma 5jt? atau 100ribu mungkin." chan mengangkat kedua tangannya.

hyunjin menonjok wajah chan yang putih itu, hidungnya kali ini mengeluarkan darah.

"Lo pikir gue jalang? Lo lupa hwang jinyoung itu pengusaha terkenal kaya nya tak akan habis 7 turunan? kau lupa hwang suzy itu desainer termahal?" hyunjin mengeratkan tangannya di leher chan.

"gue gak semiskin ya lo kira, lo cuma bekas gue. dan lo bener-bener gak tau asal usul gue." hyunjin melepaskan tangannya dari leher chan.

"gue bisa bunuh lo tanpa masuk penjara, bangchan." hyunjin pergi membawa kopernya.

chan yang tak sadar berlari mengejar hyunjin, ia benar-benar tak berniat menganggap hyunjin jalang. sungguh.

"hyun maafkan aku jangan pergi, aku tadi kebawa emosi, maafin aku ya? please hyun." chan memegang tangan hyunjin.

"Ini rumah kamu, kamu mau kemana hyunjin?" ucap chan lagi-lagi ia tak mau kehilangan hyunjin.

"chan lo urus sana! dan jangan cari gue!" chan makin kaget dari mana ia tau sana?.

"hyun? dari mana kamu tau sana?" tanya chan dengan wajah seriusnya.

hyunjin yang melihatnya agak sedikit bingung. "line lo, dan lo waktu itu pergi di mall sama dia. puas lo nyakitin gue? hah?" itu lagi-lagi membuat chan semakin bersalah.

"hyun, istg aku gak ada niatan buat selingkuh sama sana." ucap chan agar hyunjin tak jadi pergi.

"udah berapa lama lo kenal sana?" tanya hyunjin sambil menyilangkan tangan di dadanya.

"kamu tau sendiri sana temen kerja aku hyun, aku kerja sama dia." ucap bangchan lagi-lagi.

"kerja, kerja terus otak lo, sekarang mana chan 6 bulan kebelakang? yang bilang aku kerja gaakan lupain kamu kok bla bla halah bullshit." ucap hyunjin.

"lo malah selingkuh sama rekan kerja lo, waras gak si lo?" hyunjin benar-benar menyudutkan chan.

"tapi aku beneran kerja hyun, aku gak ada niat selingkuh dari kamu. buat yang kamu liat di mall itu aku terpaksa seudah pulang meeting park jinyoung, atasan aku. nyuruh aku buat anter sana, karena sana anak park jinyoung. aku gak tau lagi kalau kamu pergi dari rumah ini, aku bakal gimana hyun." chan menangis air mata nya jatuh ia tahu apa yang ia ucapkan salah menganggap hyunjin sebagai jalang jeno.

"maaf, gue tetep fix sama keputusan gue. see you on top." hyunjin pergi meninggalkan chan yang menangis meneriaki hyunjin.

-tbc-

backstreet | chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang