CHAPTER 14 : IMPOSSIBLE

6.6K 796 98
                                    

LISA POV

"Aww!!" aku berteriak ketika kaki kananku tersandung oleh kaki meja di ruangan tengah. Aku sekarang sedang terbirit-birit karena aku bangun kesiangan. Aku hanya sempat untuk mandi. Tidak bisa menyiapkan sarapan padahal perutku terasa lapar. Ayam yang diberikan Jennie pun sudah habis kumakan semalam.

Aku begadang menonton drama episode pertama yang baru tayang di layanan streaming. Aku tidak melewatkannya karena pemerannya adalah idola favoritku. Han So Hee, siapa yang tidak mengenal aktris yang membintangi banyak drama itu. Disamping itu visualnya cantik luar biasa. Pembawaan jiwanya sangat kusukai saat dia memainkan peran.

Setelah menonton drama, bukannya melanjutkan tidur, aku malah sibuk berbincang dengan banyak penggemarnya di grup chat. Kami banyak membicarakan aktingnya disini. Hingga pukul tiga pagi aku baru tidur, dan alhasil aku bangun sangat telat.

Aku buru-buru keluar dari unitku dengan tergesa. Aku melirik sekilas pada unit Jennie. Kurasa dia sudah lebih dulu berangkat. Sial! Seharusnya dia tidak boleh ada di kantor lebih dulu sebelum aku. Aku buru-buru menghampiri lift untuk segera turun.

Aku berlari menuju mobilku namun aku terkejut karena mobil Jennie masih ada di sampingku. Aku menghampiri mobil kami karena posisinya memang bersebelahan. Aku melihatnya sedang melakukan panggilan telfon.

Apa dia sudah berbaikan dengan pacarnya?

Aku tidak berniat menyapanya karena sepertinya dia juga tidak peduli dengan keberadaanku. Dia sedang serius berbicara jadi sebaiknya aku tidak mengganggu.

Aku baru saja akan masuk ke dalam mobilku namun aku merogok seluruh sakuku, namun tidak ada kuncinya disana. Aku berulang kali memeriksanya, bahkan sampai ke dalam tasku juga namun tidak ada keberadaan kuncinya. Mau tidak mau aku harus kembali naik ke atas. Tapi saat aku akan berjalan ke lift, aku melihat kakek Jung baru keluar dari sana dan dia melirikku kemudian melambaikan tangannya. Bencana apalagi ini!

Jika aku memaksakan menghampiri lift dia pasti akan menahanku dan mengajakku mengobrol yang tidak jelas. Aku sudah pernah terjebak dengannya dua kali saat aku akan berangkat ke kantor dan yang kedua saat aku ingin sekali buang air besar waktu itu. Padahal aku sudah menjelaskan keperluanku tapi dia menahan lenganku. Jika dia bukan orang tua sudah ku sumpal mulutnya yang senang sekali mengoceh itu.

Tidak tidak! Dia sekarang malah mendekat menghampiriku. Aku seketika panik saat dia berjalan dan pandangannya menuju ke arahku sambil tersenyum. Dia pasti akan mendongeng banyak hal dan aku tidak ingin terjebak disini.

"Miss.. Miss Kim, buka pintunya, kumohon.." aku mengetuk ngetuk kaca mobil Jennie.

Dia membuka jendelanya dan menatapku, "Aku tutup dulu panggilannya, Eomma. Ingat, jangan khawatirkan aku, aku baik-baik saja. Bye, I love you." dia menaruh ponselnya dan menatapku lagi.

"Apa.." jawabnya ketus.

"Miss, kunci mobilku tertinggal di atas. Aku tidak bisa kembali karena kakek Jung sebentar lagi mendekatiku." jelasku dengan panik padanya. Dia menatap ke arah kakek Jung yang benar-benar hampir dekat dengan kami.

"Itu urusanmu sendiri. Aku tidak peduli." jawabnya acuh. Dia akan menutup kaca jendela mobilnya lagi namun aku menggantungkan jariku di kacanya sehingga dia berdecak kesal. Dia juga tidak mungkin menjepit jariku di kaca itu.

"Miss.. Tolong aku, kumohon." aku benar-benar takut akan terjebak lagi bersama kakek tua itu.

"Apa kau menolongku tadi malam?" kali ini nadanya terdengar sangat kesal. Aku tahu aku menjahilinya semalam. Tapi bukan salahku jika dia tidak bisa menghindari kakek Jung.

THE LOVELY NEIGHBOUR - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang