Bab 26

2.9K 255 0
                                    

Sudah satu jam Angga menunggu Adel diruangan , namun belum ada pergerakan dari Adel , Angga yang awalnya duduk di sofa kini ia beralih duduk di samping bangkar Adel , ia tak sengaja melihat air yang menetes di ujung mata Adel , sontak membuat Angga kaget

"Apakah dia menangis ?" Tanyanya pada dirinya sendiri , lalu  dengan hati-hati ia mengusap air tsb

Selang beberapa menit kemudian , jari-jari Adel mulai bergerak , Angga yang mengetahui itu langsung memanggil dokter

"Bagaimana dok ?" Tanya Angga

"Mungkin sebentar lagi dia akan sadar , ditunggu saja" balas dokter , Angga mengangguk

"Baik , makasih dok"

Lalu dokter keluar ruangan tsb , Angga kembali duduk di kursi dekat bangkar Adel , sesekali ia merenungi kesalahannya

"Seandainya dulu gua ga bunuh bapak lu , kayaknya lu bakal hidup bahagia bersama keluarga utuh lu" ucapnya lirih

Flashback On

"Gua ga mau tau , lu harus bantu gua , gua bakal jamin hidup lu bakal ga susah lagi kaya gini" ucap Zain

"Lu sudah gila , itu adek lu sendiri , masa lu tega"

"Mau dia adek gua , mau dia siapa kek , kalo dia NGREBUT kebahagiaan gua , gua bakal singkirin  bagaimanapun caranya" ujar Zain dengan mengepal kan tangan

Angga tidak habis pikir dengan kawannya ini , sungguh tega bukan , namun Angga juga memikirkan kehidupan ia selanjutnya , dengan ia yang harus mengurus anaknya sendiri , sedangkan istrinya yang sudah meninggalkan dirinya tiga tahun yang lalu

Membuat Angga harus mengurus dan mengasuh anaknya itu dengan sendirinya , apalagi dengan keadaan Angga yang pas-pasan , begitu susah untuk menghidupi dirinya dan juga anaknya itu

Maka dari itu mau tidak mau Angga harus menerima ajakan Zain , untuk membantunya membunuh Lio / Adek Zain

"Oke gua bakal bantu lu , tapi lu siap jamin kehidupan gua nantinya , gua ga mau hidup kaya gini lagi , karena gua juga harus membesarkan anak gua juga"

"Tenang aja , gua jamin kehidupan lu setelah ini bakal berubah , lakuin aja dulu apa yang gua suruh" balas Zain dengan senyum liciknya

Zain memberi tau apa rencana yang selama ini ia buat ,

Sedangkan disisi lain seseorang yang sudah tergeletak lemah di atas kasur rumah sakit dengan banyak alat yang menempel ditubuhnya , ia terkena serangan jantung dan juga gagal ginjal , penyakit yang sudah ia derita selama lima bulan belakangan ini

"Lu ngerti kan ...apa yang harus lu lakuin ?"

"Oke gua ngerti" balasnya

"Lakukan sekarang !!"

Angga langsung menjalankan mobilnya menuju ke rumah sakit , ia memakai celana jeans juga sweater dan tak lupa memakai topi agar tidak ada yang mengenalinya ,

Ia mulai memasuki rumah sakit dan bertanya ke salah satu suster , setelah mendapat jawaban dari suster dengan cepat ia mencari ruangan tsb

Tepat didepan ruangan tsb ia mencoba melihat kedalam melewati kaca yang berada di pintu ruangan , entah memang kebetulan atau apa , ternyata didalam ruangan hanya ada satu orang saja , orang yang terbaring di atas bangkar tanpa ada yang menunggu nya di dalam

Dengan hati-hati Angga mulai membuka pintu ruangan tsb dan masuk kedalam , sesampainya disamping bangkar tsb Angga kaget melihat sosok Lio yang berbaring lemah disana , bahkan dengan beberapa alat yang menempel ditubuhnya serta selang oksigen yang terpasang di hidungnya

O N L Y  Y O U (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang