"saya terima nikah dan kawin nya Alanathea Marsha Alangkabuana binti Jinan Putra Alangkabuana dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"
"Bagaimana para saksi , sah ?"
Sah
Sah
Sah
"Alhamdulillah"
Selang tiga hari kejadian waktu itu Marsha dan juga calon nya melangsungkan pernikahan nya , namun di pernikahan nya ini hanya di hadiri keluarga dan kerabat nya saja bahkan kawan-kawannya pun tidak tau kalau Marsha hari ini menikah
"Selamat ya nak , semoga kamu bisa menjaga anak saya dan menuntun nya ke jalan yang lebih baik lagi" ucap Jinan ke suami Marsha
"Iya pah terimakasih , saya tidak bisa janji untuk selalu ada buat Marsha , tapi saya akan berusaha untuk hal itu" balas suami Marsha
Jinan pun tersenyum , dirinya sangat percaya akan suami Marsha ini bisa menjadi anak semata wayangnya
Begitu bahagia nya Jinan dan juga Cindy belaku sebagai orang tua Marsha , begitu pula dengan keluarga dari suami Marsha ,
"Nak , kamu kenapa ?" Tanya Cindy karena mendapati Marsha yang sedari tadi hanya diam
Marsha menoleh ke arah Cindy "hmm gapapa kok mah , Marsha ga kenapa-kenapa" ucap nya dengan senyum terpaksa
"Maafin papah sama mamah udah ngambil kebahagiaan kamu sama Oniel begitu juga sebaliknya , tapi ini sudah janji dari papah kamu yang akan menikahkan kamu sama anak teman papah" kali ini Cindy benar-benar tidak tega dengan anaknya , gegara janji yang di buat oleh suaminya sendiri , kini anak nya lah yang harus menanggung semuanya
"Iya mah gapapa kok , namanya janji kan ga boleh di ingkari , jadi Marsha gapapa kok" Marsha pasrah akan hal ini , toh juga udah kejadian dan tepat hari ini Marsha sudah menjadi seorang istri dari laki-laki pilihan papah nya atau bisa di bilang anak dari teman papah nya
Hari ini pernikahan di laksanakan di sebuah gedung yang sangat besar dan tentunya sangat mewah , sengaja Jinan lah yang mengatur semuanya karena dia tidak mau membuat acara anak satu-satunya itu hanya biasa saja
Acara terus berlanjut hingga malam hari , dan kini tepat pukul sepuluh malam keluarga Marsha pulang ke rumah dan tak lupa dengan suami Marsha ,
"Ya sudah pasti kalian cape , kalian istirahat saja biar ini papah sama mamah yang ngurus" ucap Jinan ke Marsha dan menantunya itu
"Saya tidak terlalu cape pah , biar saya bantu" balas suami Marsha
"Tidak perlu , kamu sama istrimu istirahat saja" balas Jinan
"Baik lah kita istirahat ya mah pah , kalo ga bisa malam ini di bereskan besok saja" balas suami Marsha
"Iya , sudah sana kalian masuk"
Marsha yang hanya diam sedari tadi kini di buat kaget karena tiba-tiba suami nya itu menggandeng tangan nya dan menarik nya masuk ke dalam rumah
"Apa kita harus sekamar ?" Tanya suami Marsha sembari berjalan
Marsha menoleh ke arah nya "menurut kamu ?" Balas nya
"Aku ngikut kamu saja , jika kamu tidak mau aku juga tidak maksa" balas suami Marsha
Dan kini mereka sudah berada di ujung tangga , jika ke kanan itu tepat kamar Marsha dan jika ke kiri di situ ada dua kamar , yang satu kamar orang tua Marsha dan yang satu nya kosong
Mereka berhenti tepat di ujung tangga
"Kalo kamu mau sendiri , aku bisa tidur di kamar itu" tunjuk suami Marsha ke kamar sebelah kiri yang kosong
KAMU SEDANG MEMBACA
O N L Y Y O U (TAMAT)
Teen Fiction"Kenapa kamu nanya kaya gitu Del ?" Tanya Ashel balik , namun ga ada jawaban dari Adel , Adel hanya diam "Aku suka sama kamu Del , aku udah lama nyimpen rasa ini buat kamu , tapi kamu ga pernah ngeliat dan ga pernah ngrasa , sakit Del , sakit yang...