23. Pecah Telor? 🌚

2.5K 317 55
                                    

"Ayiiiinnn"

Karina mulai terbiasa dengan panggilan yang yoshi buat untuknya. Perempuan itu menghampiri sang lelaki.

"Kenapa? "

"Aku tinggal bentar gapapa ya? Aku mau ke kantor Ayahku sebentar."

"Iya gapapa. "

"Atau kamu mau ikut aja? Sekalian nanti makan malam di luar. "

"Ngga, aku di rumah aja. Aku harus latihan buat sidang lusa. "jawab Karina.

Karena kondisi kehamilannya,Karina harus segera lulus supaya stop berkeliaran di kampus. Dia gamau waktu perutnya semakin besar nanti, dia masih sibuk skripsian.

"Oh iya. Yaudah aku pamit ya, Assalamualaikum cantik. " kata Yoshi. Sebelum pergi, ia sempatkan mengecup singkat kening istrinya.

"Wa'alaikumsalam"

Setelah lelaki itu pergi, Karina mempersiapkan diri untuk sidang pertamanya lusa nanti.

Rencananya sore nanti, ia ingin mampir ke supermarket untuk belanja beberapa bahan makanan.

•••

"Berapa persentase proyek ini berhasil? " tanya seorang laki-laki yang Yoshi sebut Ayah itu.

"Insha Allah 100%" jawab sang anak.

Setelah berhasil dengan Restoran jepang mereka yang sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia, kini sang penerus bisnis keluarga,yaitu Yoshinori. mengusung ide untuk memperluas pangsa pasar mereka dengan mendirikan supermarket ala jepang di jakarta.

"Apa jaminan kamu kalau misalnya proyek ini gak berhasil? "

Yoshi senyum" Aku ga akan kasih jaminan apapun karena proyek ini ga akan gagal. " Jawaban mantap lelaki itu membuat ayahnya bangga.

Jiwa optimis mereka memang sama. Buah beneran jatuh ga jauh dari pohonnya.

"Oke. Kamu mau bangun itu dimana? "

"Aku mau bangun proyek ini di antara Jl. Melawai dan Jl. Panglima Polim. "jawab Yoshi

"Kenapa di sana? "

"Satu, kawasan perumahan di sana lebih dominan di isi orang luar seperti jepang,dan korea. Dua,untuk harga dan pangsa pasar ekonomi mereka masuk di harga produk yang akan kita jual. Tiga, kalau kita bangun di antara jalan melawai dan panglima polim, harusnya bisa mencakup lebih luas konsumen yang ada di Kemang dan Dharmawangsa karena lokasinya tidak begitu jauh. "

Yoshi menjelaskan alasannya tanpa ragu. Jelas dan mudah di mengerti. Ayahnya sendiri takjub lelaki itu sudah berkembang pesat.

"Kamu lupa kalau ada dua supermarket yang juga di bangun di kawasan itu? Masih yakin kamu persentase kita 100%?"

"Ya. Aku tau di sana ada dua supermarket yang mengusung konsep fresh market. Tapi Yah, proyek ini akan beda. Fresh market mereka lebih dominan di sayur dan buah. Itu poinnya. Kita bisa lebih unggul dari mereka. Bukan cuma buah dan sayur aja, kita juga bisa lebih unggul dari mereka di produk instant, bahan makanan, dan kebutuhan pokok yang lainnya. "

Ayahnya tidak menjawab melainkan mengulurkan tangannya. Di jabatnya tangan anak laki-laki satu satunya itu.

"Yoshi kamu memang anak Ayah. "

Five O' FiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang